.................................................................................

Rabu, 30 Desember 2009

TAKUT MENGHADAPI KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Wajar, kok, Bu, asalkan tak berlebihan karena bisa berdampak pada janin dan proses melahirkan.

Buat mereka yang mengandung anak pertama, tak jarang diliputi ketakutan menghadapi kehamilannya maupun saat persalinan nanti. Menurut psikolog Yati Utoyo Lubis, hal ini wajar saja. "Jangankan yang baru pertama kali hamil, yang sudah pernah melahirkan pun masih ada yang takut, kok." Pasalnya, tak ada seorang pun yang bisa memprediksi apa yang bakal terjadi sepanjang kehamilan dan bagaimana rasanya melahirkan.
Celakanya, tak sedikit ibu hamil yang lantas dihantui ketakutan berlebihan karena memikirkan hal-hal buruk yang tak pasti. Kalau sudah begini, berarti sudah tak wajar lagi. Sebabnya, yang bersangkutan jadi stres sendiri hingga tak bisa tidur maupun menjalankan aktivitasnya sehari-hari, atau malah jatuh sakit.

ANEKA PENYEBAB

Biasanya, bila rasa takut itu muncul di awal atau di akhir kehamilan, menurut Yati, bisa jadi cuma imbas dari perubahan hormonal. Namun bila kejadiannya di luar kurun waktu tersebut, bisa jadi penyebab-penyebab berikut merupakan akar permasalahannya.



1. Kepribadian kurang matang.
Mereka yang kepribadiannya kurang matang, umumnya kurang tough dalam menghadapi hal-hal yang dirasa berat, termasuk kehamilan dan persalinan. Mereka cenderung menunjukkan sikap manja secara berlebih dan tak terlatih berpikir panjang. Tak heran bila hal/masalah yang oleh orang lain dirasa biasa-biasa saja, ia justru takut luar biasa. Berbeda dengan mereka yang berkepribadian matang/kuat, umumnya mampu bersikap lebih tegar dan "tahan banting" menghadapi masalah apa pun.

2. Kecemasan berlebih
Biasanya ditandai kecemasan yang tak jelas objeknya, hingga sering mucul keluhan bahwa pikiran atau perasaannya tak karuan. Namun bila ditanya apa yang membuat perasaan/pikirannya tak enak, ia tak bisa menjawab. "Ada penelitian yang membuktikan, bila dalam keluarganya ada sejarah kecemasan, maka yang bersangkutan lebih berpeluang mengalami kecemasan atau ketakutan berlebih saat mengalami perubahan besar dalam hidupnya, di antaranya kehamilan," tutur Yati. Begitu juga mereka yang pesimis dan depresif akan lebih rentan mengalami kecemasan/ketakutan berlebih saat mengalami hal-hal baru.

3. Ketidaknyamanan akibat jauh dari keluarga.

Semisal tak ditunggui suami yang tugas di lain kota atau hidup terpisah dari rumah orang tua dan kerabatnya. Dalam kondisi begini, mudah sekali terlontar keluhan-keluhan bernada pesimis dari ibu hamil, "Ih, enak ya, suaminya pengertian banget. Ke mana-mana selalu diantar dan ada apa-apa juga bisa tanya atau cerita, sementara aku sendirian.Gimana enggak sedih?" Kendati tak tertutup kemungkinan ketidaknyamanan itu tetap mengganggu meski si ibu ditunggui lengkap oleh suami plus orang tua dan mertua, lantaran suami maupun orang-orang di sekitarnya bukan tipe orang yang mau mendengarkan.

4. Pengalaman tak langsung.
Bisa jadi si ibu hamil mengetahui anggota keluarga/teman dekatnya mengalami hal mengerikan berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, semisal si bayi atau ibunya meninggal, meski sudah diupayakan berbagai pertolongan. Atau, ia mendengar cerita pengalaman ibu-ibu yang pernah melahirkan tentang betapa seramnya hamil dan melahirkan.

KONSULTASI

Tentu saja, apa pun penyebabnya, keluhan/gangguan ini mesti dicarikan jalan keluarnya. Langkah pertama, saran Yati, ungkapkan pada orang lain, "Kenapa, ya, aku jadi takut begini?", misal. "Bagi banyak orang, keberanian mengungkapkan masalah dan kesediaan orang lain menjadi pendengar setia, acapkali sudah jadi obat cespleng tersendiri." Langkah ini, dinilai Yati, lebih bagus ketimbang yang bersangkutan bersikap pasif/diam saja, tak bertanya apa pun pada siapa pun. Atau, malah menekan rasa takutnya sedemikian rupa, tapi suatu saat meledak dalam bentuk lebih merugikan semisal menggugurkan kandungan. Celaka, kan?
Akan lebih baik bila dikonsultasikan pada ahlinya semisal bidan atau dokter yang menangani kehamilannya. Misal, si ibu takut karena mendengar cerita seram seputar kehamilan dan melahirkan. Nah, dokter/bidan bisa meluruskannya dengan memberikan penjelasan medis, bahwa kehamilan yang berakhir dengan kematian ibu disebabkan banyak faktor seperti gizi buruk dan kehamilan yang tak terkontrol. Bila perlu, bidan/dokter akan melengkapi penjelasannya dengan statistik yang mendukung.
Bila perlu, tambah Yati, si ibu bisa berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. "Ada baiknya pihak rumah bersalin menyediakan kesempatan bagi para ibu hamil untuk bicara dari hati ke hati dengan psikolog mengenai kehamilannya." Namun, pembicaraannya bukan sebatas soal perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan ataupun persiapan menjelang persalinan, melainkan lebih merupakan upaya untuk menggali perasaan si calon ibu, termasuk perasaannya terhadap janin.
Tak hanya itu, dari sudut psikologis pun, si ibu bisa dilibatkan untuk membahas kepribadian seperti apa yang diharapkan mampu menerima kehamilan dan menjalani persalinan dengan baik. Di antaranya, pribadi yang memiliki pandangan positif, hingga mampu mengatasi masalah yang mungkin muncul. Berbekal pandangan positif ini, si ibu diharapkan mampu berkaca pada pengalaman orang lain sekaligus menghalau ketakutannya tadi, "Perempuan lain juga mengalami hal sama, toh. mereka bisa mengatasinya," misal, atau, "Orang lain bisa melewati masa-masa sulit dengan baik, kenapa aku enggak bisa? Bukankah di tempat lain begitu banyak perempuan yang melahirkan secara normal tanpa mendapat fasilitas kesehatan memadai?"
Di sisi lain, Yati mengimbau ibu-ibu yang pernah melahirkan untuk bersikap menahan diri kala menceritakan pengalamannya. "Orang sering lupa bahwa masing-masing individu berbeda, hingga pada orang yang satu tak jadi masalah, sementara pada orang lain cerita yang sama bisa membuatnya pucat pasi lantaran ketakutan." Bahkan, saking takutnya, ada, lo, ibu hamil yang sampai ingin mengakhiri kehamilannya. Jadi, "tolong lihat-lihat situasi dulu, deh. Terlebih jika saat bercerita ada yang belum pernah hamil atau berkeluarga atau berkecenderungan lemah tadi," pesan Yati. Jikapun ingin ngomongin yang seram-seram, lebih baik pada sesama ibu yang pernah melahirkan aja, deh.

sumber : http://www.tabloid-nakita.com



10 PERTANYAAN UNJUK GIGI

Dari "kok bayiku belum tumbuh gigi?" hingga "apakah dot memang dapat mengakibatkan gigi bayi tonggos?" dijawab oleh drg. Eva Fauziah Sp.KGA., dari Fakultas Kedokteran Gigi Anak, Universitas Indonesia.

1. Mengapa gigi bayiku yang berusia 9 bulan belum tumbuh, sementara bayi lain sejak usia 6 bulan sudah tumbuh?
Erupsi (pertumbuhan gigi) pertama pada bayi umumnya terjadi pada usia 6-8 bulan. Namun masih belum dikatakan terlambat bila di atas usia tersebut (dalam hal ini 9 bulan) bayi belum mengalami erupsi. Erupsi gigi pertama bisa ditoleransi hingga usia 12 bulan. Barulah jika sampai lebih dari usia itu belum terjadi erupsi, maka perlu dicari tahu penyebabnya. Keterlambatan bisa dikarenakan kelainan atau ketidaksempurnaan pertum-buhan gigi.

2. Mengapa ketika tumbuh giginya, bayi kerap rewel. Bahkan ada yang sampai demam?
Erupsi gigi bisa menimbulkan gejala demam yang tak terlalu tinggi atau sumeng selama 1-2 hari. Mengapa? Karena gigi akan menembus lapisan gusi yang keras, untuk itu diperlukan energi yang kuat. Nah, sebagai reaksinya, terjadilah demam. Erupsi gigi juga kerap membuat bayi mengeces dan gusinya gatal. Lantaran itu pulalah bayi jadi kerap menggigit-gigit sesuatu. Untuk membantu mengurangi rasa gatal tersebut, coba berikan teether. Mainan ini umumnya bisa sekaligus bermanfaat untuk merangsang erupsi gigi bayi.



3. Benarkah asupan kalsium semasa hamil akan memengaruhi cepat-lambatnya erupsi gigi susu?
Benar. Salah satu faktor yang memengaruhi waktu kemunculan gigi adalah asupan kalsium selagi ibu hamil. Namun, tidak berarti ibu yang lebih banyak mengonsumsi kalsium akan melahirkan bayi dengan pertumbuhan gigi yang lebih cepat. Bagaimanapun juga, daya serap kalsium setiap janin berbeda-beda. Selain itu, asupan kalsium pun dibutuhkan oleh pembentukan dan pertumbuhan tulang.

4. Jika sejak lahir si kecil sudah punya gigi susu, haruskah dicabut?
Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini dianggap sebagai kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Contohnya, bayi yang pada saat lahir sudah memiliki gigi. Gigi yang dikenal dengan gigi natal ini tempat tumbuhnya tidak tentu; bisa di bagian depan atas atau bagian bawah, meski jarang di bagian belakang. Banyaknya gigi umumnya satu buah. Ada juga erupsi gigi dini yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada kasus kedua yang disebut sebagai gigi neonatal ini belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. Penanganan dilakukan dengan melihat apakah gigi erupsi dini mengganggu atau tidak. Jika tidak, maka akan dibiarkan.

5. Apa yang harus dilakukan orangtua bila sampai usia satu tahun, si kecil belum mengalami erupsi gigi?
Bawalah ia ke dokter gigi untuk memastikan kondisinya. Pemeriksaan foto rontgen bisa memberi kepastian masalah ini. Dokter umumnya akan melakukan tin-dakan pemeriksaan klinis mulut anak; apakah pada gusi terlihat penonjolan-penonjolan yang merupakan tanda akan tumbuhnya gigi. Bila ada, akan ditunggu sampai beberapa minggu. Selama proses tersebut sebaiknya dilakukan kontrol secara periodik, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan. Bila hasil foto rontgen menunjukkan tidak terdapat benih gigi susu (agenesis gigi susu), maka sampai usia berapa pun tak akan terjadi erupsi. Namun, mungkin saja gigi tetap akan tumbuh tanpa sebelumnya didahului gigi susu. Kalau benih gigi tetap pun tidak ada, maka harus dibuatkan gigi tetap tiruan. Penyebab terjadinya kelainan pertumbuhan ini biasanya adalah faktor genetik bukan akibat kekurangan zat gizi tertentu.

6. Perlu tidak membersihkan lidah dan gusi bayi setiap usai menyusu?
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Sisa-sisa susu yang mengumpul di lidah, bila tidak dibersihkan, akan menjadi tempat berkembang biak bakteri dan jamur.

7. Bagaimana cara membersihkan gigi bayi?
Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan kasa basah atau sikat gigi mungil. Posisikan bayi duduk di pangkuan. Tidak perlu mengguna-kan pasta gigi. Pasta digunakan bilamana anak sudah dapat meludah. Ukuran pasta sebaiknya tidak lebih dari sebiji jagung.
Bersihkan gigi dengan arah vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah), dan sela-selanya ikut dibersihkan. Sebaiknya menggosok gigi 2 kali sehari, setelah minum susu/makan di pagi hari dan sebelum tidur malam.

8. Apakah penggunaan dot ortodontik semasa bayi dapat membantu pembentukan gigi anak kelak?
Dot ortodontik sebetulnya hanya alat bantu bagi bayi untuk menuju perkembangan rahang dan gigi yang baik. Istilah ortodontik sendiri berarti meratakan gigi. Namun, seberapa jauh pengaruh dot ortodontik itu bagi pertum-buhan dan perkembangan gigi bayi, sebenarnya tak terlalu signifikan. Tempat gigi adalah di rahang dan berhubungan dengan lengkung gigi. Jika lengkung rahangnya sempit dan giginya besar-besar, pasti giginya berantakan dan berjejal. Perlu diingat pula, perkembangan rahang dan gigi tak lepas dari faktor genetik.

9. Apakah penggunaan dot yang terlalu lama dapat menyebabkan masalah pada gigi anak, tonggos misalnya?
Jika dipakai dalam masa yang tidak terlampau lama, dot memang tak akan menimbulkan masalah pada bentuk rahang anak. Lain hal jika kebiasaan itu berlangsung terus hingga usianya menjelang 2 tahun. Penggunaan dot yang berlebihan bisa mengubah bentuk rahang dan posisi gigi. Sebab, selama mengisap dot/empeng, rahang atas anak cenderung maju ke depan, se-dangkan rahang bawahnya cen-derung masuk. Sebagai dampaknya, gigi pun jadi tonggos. Keadaan ini juga akan diperparah bila posisi tumbuh gigi cenderung miring ke depan. Dengan demikian, akibat mengedot ini dapat terjadi pula perubahan posisi gigi susu yang akan diikuti dengan gigi tetapnya.

10. Mengapa ada gigi bayi yang berwarna keabu-abuan atau tidak putih bersih ketika tumbuh?
Gigi sulung/gigi susu bayi umumnya bewarna lebih putih dibanding dengan gigi tetapnya nanti. Apabila warna gigi sulung tidak putih bersih hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh sistemik saat pertumbuhan dan perkembangan gigi susu bayi sejak dalam kan-dungan. Kemungkinan lain, ibu harus mengonsumsi obat-obatan antibiotik seperti tetrasiklin selama hamil. Zat yang terdapat di dalam obat tersebut dapat mengikat bagian dentin (jaringan di bawah email; email adalah jaringan keras yang terletak pada bagian terluar gigi) sehingga memberikan efek warna tidak putih/keabu-abuan.

sumber : http://www.tabloid-nakita.com

BAYI KUNING? HATI-HATI !

Memang, jika cepat tertangani, kuning pada bayi tak perlu dicemaskan. Apa saja yang harus kita waspadai?

"Bayinya belum bisa pulang karena kuning." Begitu, kan, yang sering kita dengar tentang bayi yang baru lahir.

Bayi kuning, ada dua macam. Yaitu yang faali (fisiologis) dan patologis. Yang patologis adalah yang dapat menganggu tumbuh kembang bayi di kemudian hari. "Yang faali disebut juga kuning yang normal. Umumnya terjadi di hari kedua atau ketiga setelah kelahiran hingga 7 atau 14 hari. Walaupun secara faali, tetapi perlu diwaspadai. Karena kuning yang faali mungkin mempunyai latar belakang patologis," ungkap Prof. Dr. dr. Nartono Kadri, Sp.A(K), dari Bag. Perinatologi, Ilmu Kesehatan Anak Fak. Kedokteran UI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Selain itu, bayi yang minum ASI dapat juga terlihat kuning pada minggu pertama dan kedua, yang berangsur-angsur akan hilang sendiri. "Ini gejala biasa. Di dalam ASI ada komponen yang mempengaruhi timbulnya kuning pada bayi. Tidak berbahaya, kok," jelas Nartono. Kendati demikian, lanjutnya, orangtua harus tetap waspada. Terutama kalau si bayi sedang dalam keadaan sakit yang berkaitan dengan acidosis (penyakit yang berhubungan dengan menurunnya kadar pH darah). Misalnya, sesak napas atau mencret berat. "Sebab, kadar bilirubin bebas bisa meningkat."

Nah, berikut ini sejumlah hal mencurigakan yang harus diwaspadai.

* Bila kuningnya muncul cepat sekali. Misalnya, pagi lahir, sorenya sudah kuning.
* Peningkatan kadar kuning cepat sekali.
* Lamanya kuning berlangsung. Bila kuningnya hilang sangat lambat, misalnya sesudah 2 minggu masih kuning terus, waspadalah.

Lalu apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi? "Segera bawa ke dokter!" pesan Nartono.

PENYEBAB

Cara termudah untuk mendeteksi bayi menderita kuning atau tidak, sebetulnya tak terlampau sulit. "Lihat di bagian putih mata bayi saat ia menyusu. Kalau kuning, akan terlihat jelas di matanya!"

Kuning pada bayi timbul karena adanya timbunan bilirubin (zat/komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah) di bawah kulit. Sebab itulah kulit si bayi terlihat kuning.

Pada saat masih dalam kandungan, janin membutuhkan sel darah merah yang sangat banyak karena paru-parunya belum berfungsi. Nah, sel darah merahlah yang bertugas mengangkut oksigen dan nutrien dari ibu ke bayi melalui plasenta. "Sesudah ia lahir, parunya sudah berfungsi, sehingga sel darah merah ini tidak dibutuhkan lagi dan dihancurkan. Salah satu hasil pemecahan itu adalah bilirubin."

Bilirubin alias pecahan hemoglobin ini pun bermacam-macam: indirect, direct, dan bebas. Yang indirect atau yang belum diolah, yaitu bilirubin yang terikat albumin sebagai zat pengangkut, akan dibawa ke hati untuk diproses menjadi bilirubin direct. Bilirubin direct ini akhirnya disimpan di kantong empedu.

Kadang tidak semua hasil pemecahan hemoglobin ini bisa diikat oleh albumin dan dibawa ke hati. Sebagian tidak terangkut dan disebut bilirubin bebas. Justru bilirubin inilah yang berbahaya. "Karena ia bisa gentayangan ke mana-mana. Terutama kalau ia masuk ke otak, tak bisa dilepas lagi." Jika sampai masuk ke otak, "Akan menimbulkan penyakit yang disebut kern ikterus atau timbunan bilirubin di dasar otak," jelas Nartono.

Namun oleh suatu keadaan tertentu, bilirubin indirect pun bisa pecah lagi menjadi bilirubin bebas. Yaitu jika si anak dalam keadaan sakit atau mencret, yang menyebabkan ia kehilangan banyak cairan. Kekurangan cairan (juga oksigen) akan mengakibatkan lepasnya albumin sehingga ia menjadi bilirubin bebas yang membahayakan.

Lantas di mana terjadinya pemecahan sel darah merah? Ia bisa terjadi karena adanya tabrakan-tabrakan di saluran pembuluh darah, di sel-sel hati, atau di sel limfa. Kadang pemecahan sel darah merah terjadi sangat berlebihan sehingga meningkatkan kadar bilirubin. Ini biasanya disebabkan beberapa hal:

1. Karena hemolisis (hancurnya sel darah merah). Ini terjadi bila:
* Adanya ketidakcocokan darah ibu dan bayi (A,B,O atau rhesus)
* Kekurangan enzym, yang sering dikenal dengan G-6-PD
* Adanya kelainan sel darah merahnya sendiri

Pada ketidakcocokan golongan darah, misalnya bila si ibu berdarah O, sedangkan si bayi berdarah A atau B. "Pada saat masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Kalau darah si janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka si ibu akan membentuk zat antibodinya (zat penangkis). Zat ini sedikit banyak akan mengalir lagi ke tubuh si janin melalui plasenta. Akibatnya, zat antibodi ini akan menghancurkan sel darah merah si bayi, sehingga meningkatkan kadar bilirubinnya."

Sedangkan untuk ketidakcocokan golongan darah akibat rhesus, biasanya terjadi bila ibu golongan darah rhesus negatip dan janin rhesus positip.

2. Karena obat-obatan

Ada beberapa macam obat, misalnya yang mengandung sulfa, bisa menghancurkan sel darah merah. Karena itu, berhati-hatilah memberi obat pada bayi. Konsultasikan pada dokter sebelumnya.

3. Karena infeksi

Bisa infeksi saat bayi dalam kandungan atau infeksi saat di jalan lahir. Misalnya jalan lahir ibunya kotor. Atau infeksi sesudah lahir, semisal karena alat-alat bayi tidak steril sehingga racunnya menghancurkan sel darah merah.

Selain karena pemecahan sel darah merah yang berlebihan, peningkatan kadar bilirubin bisa juga berasal dari penyumbatan. Yaitu bila saluran empedunya tersumbat, sehingga bilirubinnya tidak bisa dikeluarkan. Atau juga bila hatinya membengkak (hepatitis), sehingga pipa-pipanya tersumbat. Umumnya kuning yang disebabkan oleh penyumbatan terlihat sesudah minggu kedua atau lebih.

Bagaimana membedakan kuning pada bayi karena bilirubin yang indirect (pemecahan yang belebihan) atau direct (penyumbatan)? "Lihat dari kotorannya. Bila kotorannya kuning, biasanya karena pemecahan. Tapi yang disebabkan penyumbatan, kotorannya akan terlihat putih seperti dempul. Hal ini karena empedunya tidak bisa masuk usus, sehingga kotoran tidak bisa diolah dan menyebabkan berwarna putih."

AKIBAT DAN TERAPI

Untuk bilirubin yang berasal dari pemecahan yang berlebihan, asalkan cepat ditangani biasanya dapat cepat sembuh. "Jika terlambat ditangani, bisa menjadi kern ikterus atau meninggal." Bayi pengidap kern ikterus, lanjut Nartono, akan mengalami kelainan perkembangan. Yakni berupa gangguan susunan saraf pusat atau panca indra. Entah itu berupa kelainan motorik, gangguan perkembangan mental, tuli, lambat bicara, ataupun susah belajar. "Tergantung berapa luas dan berapa banyak timbunannya. Serta di bagian otak sebelah mana ia tertimbun."

Pada bayi dengan kasus seperti ini, salah satu tindakan yang dilakukan adalah memberinya cukup cairan. "Bila kadar bilirubinnya masih ringan, cukup dijaga agar cairan tubuh tidak berkurang. Tiga atau empat jam sekali, bayi harus diberi susu."

Terapi lain adalah yang disebut sinar biru (blue light therapy). "Bisa juga dengan bantuan sinar matahari. Tapi jangan dijemur secara langsung di bawah matahari. Cukup asal terkena sinarnya saja."

Namun jika kadar kuning tinggi sekali dan amat cepat kenaikannya, dokter akan melakukan transfusi tukar. Darah bayi yang sudah mengandung bilirubin dikeluarkan, diganti dengan darah baru.

Sedangkan untuk bilirubin yang berasal dari penyumbatan, bila tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan hati. "Hatinya bisa mengecil (sirosis) dan mengeras. Untuk ini, dokter akan membedah tempat yang tersumbat tadi," jelas Nartono.

Ia juga mengingatkan, untuk bayi kuning yang disebabkan kekurangan enzym yang disebut G-6-PD, sebaiknya tidak menggunakan kapur barus untuk baju-baju bayi. "Memang tidak semua bayi akan menjadi kuning bila pakaiannya terkena kapur barus. Tapi dalam kasus bayi yang G-6-PD ini, enzym di dalam darah merah si bayi kurang, sehingga sel darah merah mudah pecah dan menjadi bilirubin karena dampak kapur barus."


Tindakan Pencegahan

* Cari sebab-sebabnya. Jika kuning karena fisiologis, tak perlu tindakan karena akan hilang sendiri. Jika terjadi karena patologis, harus diteliti oleh dokter lebih lanjut.
* Perhatikan dan tandai kapan munculnya kuning, kecepatan peningkatan kuningnya, serta lamanya. Jika sudah menjumpai hal-hal mencurigakan seperti ini, segera bawa ke dokter.
* Jangan memberi sembarang obat-obatan pada bayi.
* Hindarkan bayi dari infeksi. Bayi juga sangat rentan, sebab itu usahakan selalu bersih dan tidak tercemar sesuatu dari luar.
* Jangan biarkan bayi "puasa" terlalu lama. Berikan cairan tiap 3-4 jam.
* Sebaiknya hindari pemakaian kamper/kapur barus saat menyimpan baju-baju bayi.


Sumber : http://www.tabloid-nakita.com/.

Bagaimana membuat ASI melimpah

Tanya

Adikku baru melahirkan mungkin karena caesar ASInya belum keluar juga, selain daun katuk ada yang tahu bagaimana membuat Air ASI melimpah..? Terima kasih ya [Yn]

Jawab

Pepaya muda, Durian, Daging kambing, Kacang bogor, kacang-kacangan [Id]

Sedikit sharing dari mantan ibu menyusui :
Minum air putih banyak-banyal, Juice buah-buahan, Sayur bening : selain daun katuk bisa coba daun bayam, daun kacang tanah pokoknya daun-daunan hijau. Juice kacang hijau, kalau bisa jangan cuma air rebusannya saja. Susu sapi atau soya, kacang tanah rebus dan lain-lain. Kesimpulan : asupan cairan banyak-banyak, asupan gizi yang baik serta usahakan setiap bayinya bobo mamanya ikutan bobo (alias istirahat yang cukup) dan yang terakhir tetap bersemangat untuk menyusui, semakin sering di-minum-kan semakin banyak ASI-nya berproduksi (ASI is based on demand), dan jangan lupa payudaranya dipijat setiap mandi, biar kelenjarnya tidak ada ada yang mampet. Semoga bermanfaat yaa dan semoga sukses [Bb]

ASI awal (kolostrum) jumlahnya cuma sekitar 5-7mL sekali keluar. Karena memang kebutuhan baby-nya cuma segitu, bisa lihat di http://4sehat5sempurna.blogspot.com. Seiring dengan waktu, semakin sering dihisap oleh bayi, jumlahnya semakin meningkat. Untuk memperbanyak, yang paling penting makan/minum yang bergizi, percaya diri dan nyaman. Nanti jumlah ASI akan meningkat sesuai kebutuhan bayi. Dulu, karena anakku d RS, sampai 10 hari selama itu, aku nyaris tidak pernah menyusui langsung cuma dipompa saja. Tapi jumlahnya banyak juga. Padahal makanku juga begitu-begitu saja, yang penting tidak stress. Selamat untuk adiknya ya mbak [DH]

Pengalamanku melahirkan anakku 8 bulan yang lalu pun dengan cara caesar. Malah waktu itu aku tidak pakai pengasuh khusus buat bayiku. Cuma dibantu tukang mandikan bayi saja untuk urusan bayi. Tapi memang kondisi tiap orang beda-beda. Alhamdulillah sampai hari ini masih kasih ASI dan memompa ASI 2x sehari dan berhasil kasih ASI exclusive selama 6 bulan pertama. Yang sudah-sudah, aku turuti saran-saran warisan leluhur yang kira-kira bisa buat masukan. Pakai cara kampung malah bagus sekali, kebetulan waktu lahir anakku kecil sekali (cuma 2780 gr). Makanya aku niat sekali mau kasih yang terbaik. Alhamdulillah dalam 3 minggu anakku sudah naik 1 kg hanya dengan ASI. Yang penting mbak:
* niat dan jangan stress. yakin saja, biar ASInya baru sedikit tapi terus usaha
* sesering mungkin ASI dikeluarkan, dikasih ke bayi langsung atau sesudahnya dipompa
* sering-sering di pijat (kalau lagi mau mandi atau sebelum mompa)
* banyak minum air putih kalau habis pompa ASI, minum susu/susu kedelai 2x sehari. Juice jeruk, alpukat, tapi aku menghidanri air es.
* makan kacang-kacangan & sayuran hijau yang direbus. Ada makanan jawa, bongko (bahasa jawanya pelas yang dibuat dari kacang tolo dan kelapa muda yang dibungkus seperti botok) kalau itu efeknya luar biasa, di tiga bulan pertama, aku sering makan itu dan kalau bangun tidur baju bisa sampai basah sama ASI
* makan pepaya muda/labu siam biasanya di sayur asem. atau sayur bening. Aku jarang makan katuk, karena tidak cuma daun katuk yang membuat ASI melimpah
* minum perasan daun pepaya--kalau ini pahit sekali, katanya supaya bayinya tidak gumoh dan tidak diare--dan ini terbukti sudah 8 bulan ini anakku Alhamdulillah tidak pernah diare (jangan sampai ya) sampai sekarang aku masih minum jamu daun pepaya ini (kebetulan di samping kantorku ada mbok-mbok yang jualan jamu gendong)
* aku sering ngemil biji kedawung yang disangrai (juga beli di mbok jamu) biar anaknya tidak kembung
* kalau ASInya sudah berhasil banyak, bisa ditingkatkan kualitasnya dengan makan protein kaldu daging atau ikan, kaya ikan salmon, keju, tahu tempe juga bagus lho mbak, itu yang sudah aku jalani, sampai anakku usia 6 bulan aku bisa merah sebanyak 3x (subuh, siang hari di kantor, dan malam @ sebanyak 280-320cc) untuk pompa aku pakai medela mini electric-maaf lho bukan promosi-dan ini benar-benar membantu sekali. Moga-moga membantu ya mbak [Sls]

Dear moms yang lagi ASI ekslusive, menurut teori dari milis sebelah, plus konsul di klinik laktasi, hampir bisa dibilang tidak ada jenis makan tertentu yang membuat ASI melimpah. Yang penting PEDE, makan, minum dan istirahat yang cukup. Waktu menyusui anakku (sekarang 3 tahun) tiap hari makan katuk, tapi kena baby blues..walah itu ASI jadi sedikit sekali keluarnya..Aku baru berhenti menyusui anak keduaku (15 bulan) 4 bulan yang lalu. ASI sepenuhnya sampai 11 bulan. Karena sudah niat, lebih siap dan rileks selama menyusui terutama ketika cuti, makannya banyak sekali. Sehari bisa 4-5x makan besar, segala macam dimakan. Dan makan daun katuk bisa dihitung pakai ½ jari tangan. Sayur favotit ketika anak kedua, oseng-oseng daun papaya. Minum air putih agak aku paksakan, haus tidak haus sekali minum harus 1 mug, minimal setiap jam sekali. Terus ketika sudah mulai masuk kantor, konsumsi Moloco B12. Pil ini lebih direkomendarikan sama DSA milis sebelah, dibanding pil LA yang notabene jamu. Sehari minum 3x dalam seminggu terasa derasnya, sugesti juga kali yaaa..aku beli langsung 1 dus, kalau deras sekali ya minum 2x saja, kalau terasa sedikit ya minum 3x. Aku mulai peras untuk stock freezer ketika anak kedua berusia 1 minggu, iseng saja awalnya tapi ternyata bisa dapat 75ml wah langsung PEDE dan diakhir masa cuti itu 168cm-52kg sekarang malah 50kg. 5 liter stock itu akhirnya habis sebelum anakku berusia 6 bulan, karena di kantor aku agak santai ketika memerasnya, kurang motivasi mungkin karena teringat stock banyak jadinya suka tidak ngotot kalau bisa jangan sampai kosong stock di freezer karena kemarin waktu anakku usia 5.5 bulan, aku sempat sakit demam yang tidak jelas penyebabnya, jadi tidak nafsu makan dan ASI-pun seret, Nah kalau saat-saat seperti ini ASI beku itu menolong sekali, maaf jika tidak berkenan dan semoga berguna yaa..[IT]

Hallo, aku mau sharing ya, kebetulan tanggal 22 april ini aku melahirkan dengan Caesar juga. Pada hari-hari pertama melahirkan yang keluar memang belum ASI yang sesungguhnya tapi hanya kolustrum. Kolustrum ini warnanya tidak seputih susu dan jumlahnya tidak banyak (dari literatur yang aku baca hanya beberapa sendok). Beberapa hari kemudian baru kolustrum berubah secara pelan menjadi ASI yang sesungguhnya. Kalau hari pertama belum ada kolustrum sebaiknya bayi tetap disusui, karena isapan bayi akan merangsang otak untuk memproduksi ASI. Soalnya banyak yang berfikir nanti saja menyusuinnya menunggu ASI keluar. Kalau menurutku justru dengan terus menyusui (meski belum ada kolustrum) akan merangsang pemebentukan ASI. Oh iya, jam 6 sore aku dioperasi dan jam 11 malam bayi baru diantar (jadi ceritanya aku gagal early latch on atau ELO) tapi alhamdulillah di hari ini ASI-ku lancar sekali dan bayiku juga tidak malas minum ASI. [RR]

Hai, Mbak dan Moms semua, Apa kabar..?? Aku baru balik kantor lagi setelah melahirkan anak keduaku. Terima kasih atas semua perhatian dan smsnya. Alhamdulillah berkat informasi dari moms semua, anak ke 2 ini aku berhasil kasih ASI exclusive (paling tidak sampai hari ini..hiks..) sebelum cuti kemarin aku buka-buka file DI dulu tentang ASI and sebelum melahirkan aku sempatkan diri ke klinik laktasi di Carolus and hasilnya memang sejauh ini baik sekali. Mungkin untuk adiknya mbak yang paling penting adalah jangan stress dulu karena memang yang terpenting niat dan pikiran kita mau kasih ASI exclusive terus berikutnya karena habis operasi mungkin cari posisi yang enak sekali untuk menyusui memang ini tidak mudah harus dengan bantuan orang lain insya Allah kalau sudah merasa nyaman ASI juga bisa dihisap si bayi jadi produksi juga makin lama makin banyak.

Selebihnya info-info dari moms yang lain sepertinya sudah cukup ya. Aku tiap hari juga selalu makan sayur-sayur hijau (buatku yang membuat ASI deras itu Katuk, Sawi, Daun Singkong) Awal-awal dibantu minum lancar ASI. Pijat juga penting, juga sering-sering putting susu diolesi minyak kelapa / minyak goreng juga boleh biar dia lentur jadi tidak cepat lecet dan luka, tapi habis itu dilap pakai air hangat sampai bersih ya.. Aku masuk kantor mulai hari senin kemarin, awalnya sempat tidak pede, takut hasil pompa tidak banyak padahal Aqila minumnya banyak sekali. Tapi alhamdulilah sejauh ini aku bisa mompa sampai 4 botol yang 120 cc (mudah-mudahan bisa terus soalnya ini baru 3 hari...hiks..) memang masih defisit tapi paling tidak masih ke-kejar dari stock aku di freezer..Doain ya moms, mudah-mudahan aku bisa kasih ASI exclusive walaupun sambil kerja begini. Kalau ada bisa sharing pengalaman tentang pemerasan - maksudnya memeras ASI di kantor, silahkan saja ya...aku seneng sekali bisa jadi pegangan aku untuk lebih PEDE (maklum kadang suka tidak PEDE juga) selamat buat adiknya mbak [RQ]

Pertama kali melahirkan, kadang memang ASI tidak langsung keluar, coba payudaranya diurut sedikit, terutama daerah aerolanya, atau langsung saja suruh bayi menghisap. Rangsangan ini akan membuat ASI terproduksi dengan lancar. Semakin banyak dihisap, produksi ASI akan semakin banyak dan bisa distimulasi juga dengan makan aneka sayur hijau (tidak cuma daun katuk saja), kacang-kacangan (semua jenis), semua makanan yang bergizi. Hindari sayur yang mengandung banyak gas seperti kubis, brokoli dan cabe karena akan membuat bayi kembung. Selain itu faktor psikologis juga pengaruh, ibunya jangan tegang atau takut. Nikmati saja saat-saat menyusui ini, menyenangkan sekali apalagi saat si bayi mulai bisa menatap mata kita, dan tangannya memainkan baju...wahhhh itu merupakan momen yang paling indah dan jangan lupa istirahat yang cukup [An]

Benar mbak, meski kita sudah makan seabrek-abrek plus vitamin dari dokter plus dipijit kalau ibunya stress ASI pasti sudah keluar. Pengalamanku begitu, sebelum melahirkan aku sudah baca-baca dan dapat banyak masukan dari orang. Eh pas lahiran, ibuku plus ibu mertuaku menilai ASIku kurang jadi mereka ngotot anakku harus dikasih susu kaleng (kebayang tidak anakku umurnya baru seminggu). Alasan mereka karena anakku nangis terus kalau lagi tidur. Padahal menurutku karena dia kepanasan dan kalau sudah dilepas bedongnya dia tenang. Akhirnya aku jadi stress dan senewen sendiri. Coba saja yang menyerang ibu kandung plus ibu mertua. Memang dokterku sudah mengingatkan, orang pertama yang menggagalkan ASI ekslusif biasanya adalah neneknya. Argumen mereka, pengalaman siapa sih? masa cucuku dikasih ASI es tidak basi apa.. bla..bla.. Waduh maaf jadi curhat. INTINYA: jangan stress makan buah dan makanan yang sehat tidak berlemak dan pedas. Semoga sukses ya mbak. Kalau masih sedikit keluarnya. Ada baiknya mbak ke klinik Laktasi di RS Pondok Indah atau Carolus. Semoga Sukses ya [Erz]

Sumber : www.dunia-ibu.org

Baby Blues

BABY BLUES (stress setelah melahirkan)
Apa, Kenapa & Bagaimana Menanganinya

Masalah yang di alami setelah melahirkan
"nangis, ditambah tragedi gak bisa ngasih ASI."
"frustasi anak ngga'mau tidur , kelelahan, migrain, marah2."
"sensitif, sebel ke suami."
"menghadapi omongan ibu mertua."
"nangis, marah, takut bayi mati. Empet & merasa jauh dg suami."
"nangis, frustasi banget, si kecil gak mau bobo, berdua aja dirumah."
"stress , sakit kepala, anak makin bandel, persoalan dengan suami."
"akibat operasi, bangun tengah malem, bayi nangis melulu, gumoh."
"semua hal jadi tidak memuaskan, kesal, marah, pengen teriak."
"sebel dg suami, takut u/ ML mengganggu anak."
"aku minta dipulangin ke ortuku sambil nangis."
"nangis, stress bayi kuning, masalah dg ibu."
"nangis, sensitif, masalah dg ibu."
"nangis, sedih, kesel dg suami."

APA & KENAPA
Penyebabnya adalah perubahan hormon, payudara yang membengkak dan
menimbulkan sakit serta jahitan setelah melahirkan yang belum sembuh.

"bosan plus cape, kondisi ibu belum prima sudah harus ngurus ini itu
sendiri. menghadapi si sulung, suami pulang malem dan kurangnya
perhatian, slek sama mertua dll."

"capek, fisik belum pulih, stress menghadapi si sulung."

"kurang persiapan mental, sedih, perasaan salah melulu"

"Baby blues juga dikenal sebagai post partum syndrome. Dimana terjadi
perubahan hormon si ibu, juga kelelahan pasca melahirkan."

Kesimpulan Penyebab terjadinya Baby Blues :
1. Perubahan Hormon
2. Stress
3. ASI tidak keluar
4. Frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh
5. Kelelahan pasca melahirkan, dan sakitnya akibat operasi.
6. Suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya dengan suami.
7. Problem dengan Orangtua dan Mertua.
8. Takut kehilangan bayi.
9. Sendirian mengurus bayi, tidak ada yang membantu.
10. Takut untuk memulai hubungan suami istri (ML), anak akan terganggu.
11. Bayi sakit (Kuning, dll).
12. Rasa bosan si Ibu.
13. Problem dengan si Sulung.

BAGAIMANA MENANGANINYA
"minta suami bikinin kopi susu, makan, nonton tv trus, gendong anak
pake kain sambil nyanyi2 plus ngomong ke anakku supaya tidur,"

"call my mom, ask her to come mungkin dengan adanya asisten kondisi
si ibu bisa tertolong, at least siang hari ibu bisa istirahat cukup."

"suami2 wajib tahu problem ini."

"Prepare mental menghadapi si sulung."

"dukungan dari suami memang yang paling ampuh."

"suami mau aplusan kalau aku udah ngga tahan. Dan dia mau mandiin dan
jemurin, aku tiduran sebentar. Dan untuk me-minimize kelelahan, aku
biarin aja deh boros diapers. Daripada kecapean gontaganti popok, dan
baby nya juga bisa tidur tenang ngga kebangun2 terus. Dengan demikian
minumnya juga aku bisa jam-in per 3 jam sekali. Lumayan masih ada
napas, tidur ayam sebentar."

"aku sering curhat sama temen2 yg baru pada ngelahirin juga."

"suami ngerti kondisi ibu, perhatian suami sangat menyenangkan hati
dan benar-benar sangat membantu."

"ganti suasana, dengan bersosialisasi."

"suamiku nemenin aku dan bayiku, ganti2an gendong, mandiin, bantuan
ibu, dukungan orang2 dekat, cuek dg komentar orang."


CARA MENANGANINYA :
* Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
* Tidurlah ketika bayi tidur
* Berolahraga ringan
* Ikhlas dan tulus dgn peran baru sebagi ibu
* Tidak perfeksionis dlm hal mengurusi bayi dll
* Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
* Bersikap fleksibel
* Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
* Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

sumber : www.dunia-ibu.org

ASI dan Puting Susu yang Mendelep

Untuk mendapatkan ASI yang banyak, sebaiknya ibu sudah mengkonsumsi sayuran hijau, kacang - kacangan dan minum sedikitnya 8 gelas sehari, sejak si bayi masih dalam kandungan. Karena ini merupakan awal yang baik untuk mendapatkan ASI yang banyak, jangan lupa perawatan dengan menggunakan Baby Oil dan massage di sekitar payudara selama hamil juga dapat membantu puting yang mendelep.

Selama bayi masih dalam kandungan dan setelah melahirkan, Ibu juga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi susu dan makanan bergizi lainnya agar produksi ASI semakin meningkat.

Berikut ini adalah beberapa cara lain untuk memperbanyak ASI;
- Tentu saja makanan yang di konsumsi harus makanan yang bergizi,
- Minum susu madu
- Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari
- Sayur Hijau dapat membantu menghasilkan ASI (Misalnya; sayur daun katuk dan bayam, sayur jantung pisang, sayur daun pepaya dll)
- Kacang-kacangan juga bagus untuk memproduksi ASI (misalnya : kacang hijau atau kacang goreng / rebus bisa dijadikan camilan untuk ibu menyusui)
- Banyak makan buah-buahan yang mengandung air
- Jangan stress, sedih, marah atau perasaan-perasaan negatif lainnya
- Tambahkan vitamin bila diperlukan

Ada sebagian Ibu menyusui yang takut untuk memompa ASInya, karena ASI akan terbuang dan berkurang, padahal teori yang betul adalah, semakin sering ASI dipompa akan semakin banyak ASI berproduksi. Untuk memompa ASI, sebaiknya langsung memassage payudara dengan menggunakan tangan kita dari pada memompa dengan menggunakan alat, karena dengan menggunakan tangan ASI akan semakin terangsang untuk dapat berproduksi. Hasil yang di dapatkan pun akan lebih banyak dengan menggunakan tangan dibandingkan dengan mengunakan alat pompa.

Tentang puting mendelep, Ibu harus rajin memassage dengan menarik - narik puting kearah luar menggunakan baby oil atau bisa juga dicoba dengan menggunakan 'suntikan', atau 'sambungan puting' yang banyak tersedia di toko-toko bayi. Kalau sianak mengigit, ibu harus bersabar mungkin karena posisi menyusui yang salah, atau mungkin karena sianak kesulitan mencari puting. Jangan dipaksa apabila sianak tidak mau ASI, karena pemaksaan dapat membuat trauma. Biasanya karena terlalu lama menggunakan dot, sianak jadi malas kembali ke ASI, karena dengan bantuan dot sianak tidak harus bersusah payah mencari puting, susu sudah dapat keluar dengan sendirinya. Pada saat sianak tidak mau kembali ke ASI, biasanya ini disebut juga sebagai 'bingung puting'. Untuk mengatasi ini diperlukan kesabaran, ketelatenan dan kasih sayang ibu terhadap anak.
Senin, 28 Desember 2009

Anak 6 bulan dititah

Tanya

Bu, anak saya saat ini usianya sudah masuk 6 bulan dan dia senangnya diberdirikan, nah kalau sudah berdiri begitu pastikakinya suka maju secara bergantian alias minta jalan, kira-kira boleh tidak yah, sebab banyak orang yang bilang, kalau dibiarkan jalan nantinya kurang bagus untuk pertumbuhan tulang kakinya, terima kasih

Jawab

Dulu anakku (2,6tahun) juga begitu, terus seringnya kalau aku tinggal di box bayinya, dia berdiri sendiri berpegangan dengan pinggiran box, 7bulan itu dia sudah bisa jalan mutar sendiri di box dengan jinjit-jinjit. Dan sepertinya dia menikmati sekali. Aku pikir waktu itu karena dia mau sendiri berarti kakinya sudah mampu untuk menyangga badannya, jadi ya aku biarkan saja. Bulan-bulan selanjutnya sering aku titah dan 10-11 bulan sudah lari-larian. Sampai sekarang kakinya baik-baik saja [In]

Kalau anaknya sudah berdiri dengan mantap, bisa diajari melangkah selangkah demi selangkah. Bila juga 6 bulan sudah bisa berdiri sendiri sambil berpegangan pada kursi ataupun tangannya di dinding, terus belajar jalan sambil pegangan di kursi mengitari kursi, 9 bulan sudah lancar jalannya. Dan tidak ada masalah dengan pertumbuhan tulang kakinya [Med]

Mbak, dulu anakku titah duluan, usia 8 bulan sudah senang dititah, usia 10 bulan baru bisa merangkak. Tapi benar-benar bisa jalan sendiri tanpa dipegangi usia 1 tahun 2 minggu. Itu saja sharingku [Ly]

Sebetulnya boleh saja kok, yang mau berdiri kan anaknya, berarti memang dia sudah kuat. Kalau anaknya belum siap, dipaksakan, nah itu yang membuat pertumbuhan tulang jadi kurang baik. Pokoknya perhatikan saja gerakan-gerakan si anak, jangan dipaksakan. Anakku yang pertama, umur 6 bulan juga sudah berdiri sendiri, dia tidak suka dititah, hanya rambatan (cruising) saja, pegangan crib, tembok, sofa, dan lain-lain. Umur 10 bulan, dia sudah lancar berjalan bebas! [Nq]

Kalau menurut aku, yang tidak boleh kalau kita memaksakan, padahal anaknya belum mau. Kalau anaknya sudah mau ya dibiarkan saja berarti dia sudah merasa sanggup untuk itu. Anakku usia 6bulan sudah belajar berdiri sendiri di box-nya, terus mulai merambat-rambat dan akhirnya di 10bln dia sudah bisa jalan [Rth]

Anakku (9bulan) dulu waktu 6 bulan sudah berdiri-berdiri sendiri di boxnya, terus 7 bulan aku coba titah habis dia kalau aku pegang tangannya langsung berdiri & mau jalan jadi aku pikir kakinya sudah kuat tapi aku sering dimarahi orang tua & tante-tante katanya belum boleh dititah jadi aku suka titah saja di rumah, hanya tidak lama-lama habis takut juga sama kata-kata orang tua, Terus waktu 8bulan dia mogok dititah, maunya merangkak soalnya kalau dititah anakku tidak bisa semaunya kemana-mana, jadinya dia mau merangkak sendiri kemana-mana mengobrak-abrik kamarnya, hihihihi lucu deh lihat bayi rasa ingin tahunya besar sekali. Sekarang anakku maunya berdiri & dititah (jalan), terus suka coba berdiri sendiri beberapa detik kemuadian jatuh duduk dan kalau aku tepuk tangan, anakku langsung coba berdiri lagi, senang dia aku tepuk tangan. Bu, aku mau tanya kalau habis dititah kira-kira berapa lama ya ke proses jalan sendirinya? Dulu adikku waktu bayi pas bisa jalan dia tidak bisa belok jadinya kalau mau belok dia harus nabrak tembok/sofa dulu baru bisa belok, lucu sekali lihatnya [Kris]

Rabu, 23 Desember 2009

Posisi Tepat, ASI Lancar

JAKARTA-- Bagi ibu yang sedang menyusui buah hatinya, jangan asal-asalan. Posisi yang tepat akan mempengaruhi lancarnya Air Susu Ibu (ASI).

Sebagian ibu yang baru melahirkan seringkali mengeluh karena ASI tidak lancar. Sebagai solusi tak jarang, orangtua akhirnya memutuskan untuk memberikan bayinya susu formula.

Padahal mengetahui posisi tepat saat menyusui merupakan salah satu cara agar ASI lancar dan cukup memenuhi kebutuhan bayi. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Puri Indah Jakarta, Dr Jeanne Roos Tikoalu SpA memberikan beberapa trik saat menyusui.

Dia menuturkan, saat menyususi sebaiknya ibu memegang bayinya dengan posisi tubuh melintang merapatkan pada tubuh ibu. Tahan bayi dengan tangan ibu di sisi yang sama dengan sisi payudara untuk menyusui bayi.

Secara naluriah, bayi dapat dengan segera membuka mulut saat bibirnya menyentuh payudara, namun seringkali sulit bagi bayi meraih puting ibu. Jeanne mengatakan, mulut bayi harus mengarah ke payudara dengan tinggi yang sama dengan puting susu.

"Bayi sebaiknya berbaring dan dengan tangan yang bebas, ibu dapat membantu bayi mendekat mulut ke payudara," ungkapnya.

Mulut bayi harus terbuka lebar hingga sampai bagian besar areola (bagian berwarna coklat). Gerakan rahang dan bunyi tegukan memastikan bayi menyusui dalam posisi yang betul. " Mulutnya harus terbuka lebar agar bagian dan bibir bagian bawahnya melipat ke dalam," imbuh Jeanne. Perlu diingat oleh ibu bahwa bayi menyusu bukan pada puting, tetapi pada payudara.

Selain berbaring ada alternatif posisi lain. Pegang bayi pada posisi yang sama dengan sisi menyusui sebelumnya. Letakkan bayi di bawah lengan agar bisa menahan kepala dan badan bayi. Gunakan bantal pada bagian kepala agar posisi bayi sama tinggi dengan payudara.

Jika ibu perlu memindahkan mulut bayi dari payudara, masukkan jari kelingking yang bersih ke dalam celah mulutnya untuk menghentikan menyusu. Cara tersebut juga untuk mengetahui apakah bayi sudah kenyang menyusu. Saat kelingking masuk ke celah bibir dan bayi berhenti menyusui lalu melepaskan payudara itu tandanya bayi telah kenyang.

Ibu juga sebaiknya memperhatikan gejala yang terjadi saat menyusui. Saat menyusui ada refleks ‘let-down’, yakni rasa berdenyut yang menandakan aliran hangat susu dan bayi berada pada posisi penyusuan yang betul. Jika ibu tidak mengalami rasa ini, mungkin disebabkan oleh gangguan, tidak ada ruang untuk pribadi, rasa malu atau rasa cemas mengenai menyusui bayi, letih atau sakit.

“Pelekatan adalah kunci keberhasilan pada bayi yang menyusui. Sebab itu, posisi sangat memengaruhi kelancaran ASI,” kata Jeanne.

Semakin sering menyusui, semakin banyak pula ASI yang di produksi. Dengan posisi tepat pada saat bayi menyusu,maka ASI pun akan lebih lancar keluar.

Jika ASI tidak dikeluarkan, maka akan menimbulkan payudara penuh atau inhibitor. Untuk mencegah iterjadinya inhibitor, yang perlu dilakukan yaitu melekatkan bayi dengan cara tepat dan dengan menyusui sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi. (cr1/rin)

Prediksi Kanker dari Ukuran Celana

Siapa sangka ukuran celana Anda bisa membantu memperkirakan risiko kanker tertentu, tanpa mempertimbangkan berapa berat badan Anda sesungguhnya. Demikian diungkap peneliti asal Belanda, Selasa (6/10).

Ukuran pinggang yang besar serta pinggul yang lebar merupakan gejala akumulasi yang biasa disebut "intra-abdominal fat" yaitu lemak tersembunyi diantara organ abdominal. Kondisi itu biasa dikaitkan dengan diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan serangan jantung.

"Telah banyak pendapat yang mengatakan, ukuran pakaian terkait dengan kondisi fisik. Kemudian, baru-baru ini dilaporkan ukuran tersebut merupakan salah satu yang bisa mewakili kondisi obesitas dan lemak intra-abdominal," ujar Dr. Laura A. Hughes dari Maastricht University di Belanda dalam sebuah jurnal Epidemiology.

Dengan menggunakan informasi dari sekitar 2.500 partisipan yang terdiri dari pria dan wanita dari penelitian mengenai pola makan dan kanker, para peneliti mengungkap adanya kaitan yang erat antara ukuran pakaian dan pinggang serta pinggul dengan indeks masa tubuh atau body mass index yang biasa digunakan untuk mengukur gemuk atau kurusnya seseorang.

Ukuran celana dan rok berkaitan erat dengan lingkar pinggang dan pinggul pada pria dan wanita, menurut para peneliti. Laura dan tim peneliti kemudian mempelajari lebih lanjut mengenai kemungkinan menggunakan ukuran pakaian untuk memprediksi risiko kanker.

Dengan mengikuti partisipan sekitar 13 tahun, para peneliti menemukan, pada wanita, ukuran rok yang semakin besar berarti semakin tinggi risiko kanker endometrial atau lapisan dinding rahim. Sementara pada pria, semakin besar ukuran celana yang dipakai makan akan semakin tinggi risiko terkena kanker ginjal.

Penelitian itu mengungkap, ukuran celana atau rok dapat merefleksikan berkumpulnya lemak dari indikasi tinggi dan berat badan, ujar Hughes dalam sebuah wawancara dengan Reuters Health.

"Penemuan kami menyerankan ukuran pakaian dapat digunakan untuk mengukur risiko kanker dalam penelitian tanpa data lingkar pinggang," terangnya.

Lebih jauh lagi, tambah Laura, ukuran tersebut juga dapat bermanfaat untuk penelitian epidemologi sebagai tambahan dari ukuran tinggi dan berat badan, terutama pada masyarakat yang kesulitan untuk menjaga lingkar pinggang tetap ideal karena semakin meningkatnya kelebihan berat badan dan obesitas.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/80750/Prediksi_Kanker_dari_Ukuran_Celana

8 Oktober 2009

Waspadai, Mayoritas Anak tak Paham Bahaya Junkfood

LONDON--Tindakan preventif terhadap bahaya makanan siap saji atau terkenal dengan istilah junkfood nampaknya harus terus digalakan. Survey yang dilakukan British Heart Foundation's Food4Thought melaporkan, 2/3 anak dengan rentang usia 8-15 tahun mengaku tidak tahu makanan siap saji berbahaya dan bisa membunuh mereka.

Hasil survei lainnya menyebut angka 75% dari anak tidak mengetahui bahwa diet "seenaknya" bisa mempersingkat kuantitas hidup mereka. 45% dari anak-anak juga tidak mengetahui bahwa mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki dampak berbahaya seperti obesitas, gigi membusuk, menjadi bahan olokan dan secara sosial, kegemukan membuat mereka tidak populer.

"Prediksi terakhir dari survei memperkirakan pada 2050 nanti, 2/3 anak akan mengalami obesitas dan anak-anak itu akan memiliki umur yang lebih pendek dari orang tua mereka," ujar juru bicara British Heart Foundation's Food4Thought seperti yang dikutip The Telegraph, Senin (28/9) waktu setempat.

Obsesitas, kata dia, akan menjadi penyebab utama penyakit jantung. Sebab itu perlu gerakan guna membuat anak lebih aktif, bagian dari kegiatan melawan obesitas pada anak. Tentu saja, anjuran untuk tidak mengkonsumsi makanan siap saji atau junkfood dan pendidikan pola makan sehat dari keluarga.

BHF merupakan salah lembaga yang mengkhawatirkan masyarakat di Inggris atas kasus obesitas makin meningkat dikalangan remaja. LSM tersebut tengah merancang berbagai kegiatan yang memunculkan ketertarikan kepada anak untuk lebih memahami kesehatan.

Berbagai aktivitas dan kampanye disiapkan guna memudahkan proses pencegahan dini, seperti permainan, poster dan acara-acara sponsor. Kampanye didesain khusus untuk mempermudah anak untuk memilih makanan yang mereka makan dan anjuran melakukan olah raga. cr2/itz

Sumber : Republika Online - Kesehatan - By Republika Newsroom - Kamis, 01 Oktober 2009

Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui

Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.

1.Aspek Gizi.

Manfaat Kolostrum

Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.

Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.

Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

Komposisi ASI

ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.

Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.

Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

2. Aspek Imunologik

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

3. Aspek Psikologik

Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.

Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.

Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

4. Aspek Kecerdasan

Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

5. Aspek Neurologis

Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

6. Aspek Ekonomis

Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.

7. Aspek Penundaan Kehamilan

Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001

Hamil Makan Sayur, Bayi Jauh dari Diabetes

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan padat nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan di masa kehamilan memang sangat penting artinya bagi janin. Bukti penelitian terbaru pun menunjukkan, kebiasaan para ibu menyantap sayuran menjauhkan bayi mereka dari ancaman penyakit.

Riset para ilmuwan di Sahlgrenska Academy Swiss, yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric Diabetes menyatakan, ibu hamil yang makan sayur setiap hari cenderung memiliki anak yang terbebas dari diabetes tipe 1.

"Ini adalah riset pertama yang menunjukkan adanya hubungan antara asupan sayur selama kehamilan dengan risiko anak secara langsung mengidap diabetes tipe 1. Tetapi, beragam riset lanjutan seperti ini diperlukan sebelum kami dapat menyatakan hal yang definitif," ungkap peneliti dan ahli nutrisi Hilde Brekke dari Sahlgrenska Academy.

Brekke menggagas riset bersama rekan ilmuwan lain dari Linköping University, yang melakukan studi populasi yang disebut ABIS (All Babies in Southeast Sweden).

Mereka mengumpulkan sampel darah dari hampir 6.000 anak berusia lima tahun untuk kemudian dianalisa. Dari total populasi, tiga persen anak tercatat mengalami peningkatan kadar antibodi penanda diabetes tipe 1 atau mengidap diabetes tipe 1 pada usia lima tahun.

Penanda risiko ini meningkat hingga dua kali lipat dan lazim ditemukan pada anak yang ibunya jarang menyantap sayur pada saat hamil. Sedangkan risiko paling rendah tercatat di antara anak-anak yang ibunya makan sayuran setiap hari.

"Kami tak bisa mengatakan dengan pasti soal basis penelitian ini bahwa sayuran itu sendiri yang memberi efek protektif. Tetapi faktor lain yang berhubungan dengan asupan sayur, seperti standar pendidikan ibu, tampaknya tidak menjelaskan hubungan. Proteksi ini juga tidak dapat dijelaskan dengan faktor-faktor pola makan atau faktor risiko lain yang diketahui," ujar Brekke.

Istilah "sayur " dalam penelitian ini, kata Brekke, termasuk seluruh jenis sayuran kecuali sayuran umbi semisal wortel, lobak atau kentang.

Sumber : KOMPAS.com - Jumat, 30 Oktober 2009 | 09:26 WIB
Editor: acandra
Sumber : AP

10 jenis makanan terbaik untuk kecerdasan

INGIN anak Anda cemerlang di sekolah? Cobalah untuk memperhatikan dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu, ada baiknya pula memasukan 10 jenis makanan terbaik berikut ini. Makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.

1. Salmon
Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 - DHA and EPA - yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.

3. Selai kacang
"Kacang tanah (peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.

4. Gandum murni
Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.

5. Oat/Oatmeal
Oat merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potassium dan seng -- yang membuat tubuh dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.

6. Berry
Strawberry, cherry, blueberriy dan blackberry. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker.

Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega-3.

7. Kacang-kacangan
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat makan siang.

Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya -- khususnya ALA - jenis asal omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak .

8. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan Yogurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolag. Daging sapi tanpa lemak adalah salah atu sumber makanan yang mengandung banyak zat ebsi. Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam penyerapan zat besi darai sumrbe lainnya. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat .

Khsusus bagi yang vegetarian, Anda dapat memanfaatkan kacang hitam dan burger kedelai sebagai pilihan. Kacang-kacangan adalah adalah sumber penting zat besi nonheme -- tipe zat besi yang membutuhkan vitamin C untuk di serap oleh tubuh . Mengonsumsi tomat , jus jeruk, strawberry dan kacang-kacangan juga dapat dipilih sebagai upaya mencukupi kebutuhan zat besi.

sumber:http://kesehatan.kompas.com

Peminum Kopi & Teh Lebih Terlindung dari Diabetes

Para penggemar kopi dan teh ternyata memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit diabetes tipe 2, yakni diabetes yang tidak bergantung pada insulin dan merupakan tipe diabetes yang lebih umum.

Namun khasiat kopi dan teh untuk melindungi tubuh bukan berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Terbukti karena kopi yang non-kafein (decaf) memiliki efek terbaik untuk menangkal penyakit diabetes. Demikian dimuat dalam Archives of Internal Medicine, jurnal medis dua bulanan yang diterbitkan oleh Asosiasi Medis AS.

Mereka mendasarkan kesimpulan ini pada 18 hasil penelitian yang melibatkan 500 ribu orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang yang minum teh 3-4 gelas kopi atau teh per hari menurunkan risiko diabetes 20 persen atau lebih. Bahkan jika yang diminum adalah kopi non-kafein maka efeknya akan lebih baik yakni lebih dari 30 persen.

Penderita penyakit diabetes tipe dua biasanya mulai merasakan keluhan pada umur 40 tahun dan semakin terasa ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang tepat yang dibutuhkan tubuh. Biasanya diabetes tipe dua ini diatasi dengan menu diet sehat dan meningkatkan aktifitas fisik. Obat-obatan serta suntikan insulin kadangkala juga dibutuhkan untuk mengatasi keluhan penderita diabetes.

Para peneliti percaya penemuan kopi dan teh mengantung zat aktif menangkal diabetes akan membuka jalan baru dalam langkah dasar untuk menangkal diabetes mellitus. Apalagi jika penelitian lebih lanjut menguatkan hal ini, maka dokter dapat menyarankan pasiennya minum kopi atau teh sebagaimana ia menyarankan pasiennya teratur berolahraga dan menjaga berat badan mereka.

Kombinasi antara data serta analisis para peneliti menunjukkan setiap tambahan cangkir kopi yang dikonsumsi memotong risiko diabetes sebesar 7 persen. Kepala Peneliti dari Universitas Sydney, Australia, Rachel Huxley menegaskan karena penelitian menunjukkan kopi non-kafein berdampak lebih baik, maka zat yang mencegah diabetes jelas bukanlah kafein.

Komponen lain dalam kopi dan teh, diantaranya magnesium dan antioksidan, diketahui merupakan bahan klorogenik yang mampu memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah ditengarai sebagai bahan aktif yang menjaga seseorang dari diabetes.

"Identifikasi adanya komponen aktif dari minuman ini akan membuka cara baru dalam pencegahan diabetes mellitus," tutur Dr Huxley. Implikasinya, penanganan terhadap orang-orang yang memiliki risiko diabetes melitus menjadi akan sangat berbeda.

Namun, Dr Victoria King, ahli diabetes dari Inggris berpendapat hasil penelitian itu harus dipandang hati-hati. Pasalnya, meski orang yang minum teh dan kopi relatif lebih rendah risiko diabetesnya, harus dilihat juga aktifitas fisik dan diet yang dilakukan orang yang diteliti.

"Yang jelas diabetes mellitus amat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Makan-makanan yang sehat, tinggi serat, menghindari lemak jenuh dan makanan manis berlebihan tetap merupakan langkah utama menghindari diri dari diabetes," tuturnya.

Usia Muda

Data terbaru dari Federasi Diabetes internasional menunjukkan, Diabetes Atlas menujukkan bahwa 285 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes dan lebih bayak menimpa kaum muda. Lebih dari separuh jumlah tersebut adalah penduduk usia muda antara 20-60 tahun.

Data tersebut juga menunjukkan Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara terbanyak menderita dibetes, dengan India menempati peringkat pertama, kedua Cina dan AS ketiga.

Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) memproyeksikan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan membengkak sekitar 24 juta orang pada 2025. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dari angka penderita diabetes saat ini sekitar 12 juta orang.

Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) DR. Dr Achmat Rudianto SpPD-KEMD masalah diabetes di Indonesia akan berdampak besar pada ekonomi jika dibiarkan. "Karena biaya penanganan diabetes, apalagi jika sudah terjadi komplikasi," ujar dia.

Menurut data Departemen Kesehatan pada 2008 terdapat 5,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 12 juta orang menderita diabates. Orang yang masuk ke dalam golongan pra diabetes bahkan mencapai 11 persen.

Diabetes mellitus tipe 2 terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas terhadap insulin. Akibatnya insulin yang dibutuhkan tubuh tidak dapat terserap dan malah terbuang. bbc/una/rin

Sumber : Republika Online - Kesehatan » Info Sehat - By Republika Newsroom - Rabu, 16 Desember 2009