.................................................................................

Sabtu, 15 Mei 2010

KB Hormon & Kanker Rahim

Dokter Arju Anita,
Saya adalah ibu rumah tangga usia 40 tahun, tinggi 157cm, berat 55kg, dengan dua anak usia 20 dan 15 tahun. Sejak anak pertama lahir saya sudah memakai kontrasepsi suntik yang tiga bulanan, sampai sekarang. Selama belasan tahun memakai tidak pernah ada keluhan yang saya rasakan, dan selama itu saya tidak pernah menstruasi. Saya sih enjoy saja.


Beberapa waktu lalu seorang teman bidan menyarankan saya untuk mengganti kontrasepsi, karena dikhawatirkan menyebabkan kanker di rahim saya mengingat usia yang semakin menanjak. Padahal dokter langganan tidak menyarankan apapun, selama saya tidak mengalami flek. Pertanyaannya:
- Bagaimana menurut Dokter Arju, haruskah saya ganti kontrasepsi?
- Benarkah hormon di alat KB bisa menyebabkan kanker rahim?
- Apakah saya bisa hamil?

Yuni - Semarang 

Jawaban Dokter Arju Anita
 

Ibu Yuni,

Kanker rahim sebenarnya terbagi dua, yaitu kanker mulut rahim dan kanker rahim. Terbanyak yang terjadi adalah kanker mulut rahim. Ada beberapa kriteria yang membuat seorang wanita memiliki risiko terjadinya kanker tersebut.

Kanker mulut rahim faktor risikonya adalah adanya riwayat berhubungan intim di usia muda, berganti ganti pasangan, merokok, pemakaian kontrasepsi hormonal yang sintetik (buatan), adanya riwayat infeksi human papillomavirus (HPV), gangguan faktor kekebalan tubuh.

Sedangkan risiko kanker rahim terjadi pada wanita yang belum mempunyai anak, riwayat pemakaian hormon estrogen, gemuk, kencing manis, hipertensi, adanya tumor indung telur, menopause di atas usia 52 tahun. Untuk mengontrol hal ini maka sebaiknya anda melakukan pemeriksaan papsmear dan ultra sonografi (USG) untuk mendeteksi kemungkinan akan adanya perubahan pada rahim Anda.

Pemakaian kontrasepsi hormon sintetik jangka panjang memang mempunyai risiko. Sebaiknya Anda tidak menggunakan kontrasepsi tersebut lagi, mengingat Anda sudah memakai dalam jangka waktu yang lama. Pemakaian suntik KB 3 bulan ini membuat kondisi Anda seperti memasuki masa menopause, sehingga Anda berisiko terkena osteoporosis.

Kalaupun Anda ingin tetap menggunakan kontrasepsi sebaiknya gunakan yang mengandung hormon yang bukan sintetik (buatan). Untuk hal ini Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan di kota Anda. Apalagi anda saat ini sudah memasuki usia 40 tahun.

Masalah kehamilan pada usia di atas 40 tahun kemungkinannya masih ada. Bila Anda tidak ingin hamil lagi maka sebaiknya ganti dengan kontrasepsi lain, misalnya dengan menggunakan spiral. Spiral adalah alat kontrasepsi non hormonal yang cara pemakaiannya dengan memasukkan alat tersebut ke dalam rongga rahim. Anda bisa memilih spiral yang dapat digunakan selama 5 tahun atau 8 tahun. Cara lain adalah melakukan tubektomi, yaitu mengikat saluran telur Anda, sehingga tertutup kemungkinan bertemunya sel telur dan sperma. Anda bisa juga minta suami untuk memakai kondom.

0 komentar:

Posting Komentar