.................................................................................

Kamis, 02 September 2010

Daratkan Ciuman di Area Tubuh Ini

Untuk menciptakan suasana lebih "panas", mulut dan bibir bisa jadi "senjata" yang ampuh. Mulut bisa menjelajah berbagai bagian tubuh, bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Selain untuk mencium, mulut juga bisa dipakai untuk menjilat, menghisap, bahkan menggigit.

Semua area tubuh yang biasa Anda jelajahi dengan tangan akan terasa lebih hebat sensasinya bila dilakukan dengan mulut yang basah dan hangat. Berikut adalah area tubuh favorit wanita untuk Anda jelajahi dengan mulut untuk sesi bercinta yang hebat.

Kamis, 08 Juli 2010

Perlukah Kepala Bayi Digunduli sampai Plontos

Ketika lahir, umumnya terdapat rambut sementara yang tipis dan halus di kepala bayi. Kebanyakan rambut ini akan rontok dengan sendirinya pada minggu-minggu selanjutnya, lalu tumbuhlah rambut permanen. Mau digunduli atau tidak, kembali pada pilihan masing-masing orangtua. Ada alasan kenapa rambut si kecil dipotong habis, yaitu:

Bolehkah Bayi Dibedong?

Banyak ibu modern yang malas membedong bayinya karena dianggap kuno dan khawatir napas bayi menjadi sesak. Padahal, bayi yang dibedong merasa lebih nyaman.

"Bayi yang dibedong akan merasakan seolah berada dalam rahim ibunya karena posisinya kan mirip dalam rahim," kata dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), konsultan perinatologi dari Departemen IKA FKUI RSCM, di Jakarta, Selasa (6/7/2010).

Seks Menjelang Kelahiran Bayi Bisa "Buka Jalan"?

Seks selama kehamilan selama ini seringkali dihindari oleh banyak pasangan karena ada ketakutan-ketakutan tertentu. Ada yang takut bisa melukai si bayi, ada yang takut si bayi mendengar kegiatan ayah-ibunya, ada pula yang takut bisa menularkan infeksi pada bayi. Padahal, ada bidan dan dokter kandungan yang justru menyarankan agar si calon bapak dan ibu untuk melakukan hubungan seksual menjelang hari kelahiran. Bagaimana menghadapinya?

Makanan Pencetus Alergi

Tak sedikit orang yang menghindari makanan jenis tertentu, pada umumnya makanan laut atau produk susu sapi, karena khawatir mengalami gangguan alergi makanan.

Alergi makanan adalah reaksi alergi yang timbul akibat kita mengonsumsi makanan yang mengandung zat yang bisa menimbulkan alergi atau disebut juga alergen. Hal ini terjadi karena sistem imun kita menolak kehadiran alergen yang dianggap sebagai benda asing yang mengancam.

Selasa, 06 Juli 2010

Deteksi Penyakit Lewat Warna Kuku

Bagaimana kondisi kesehatan bila dilihat dari warna kuku? Ya, konon warna serta kondisi kuku seseorang dapat memberikan petunjuk bagaimana sebenarnya kondisi kesehatan kita. Berikut penjelasannya:

- Bila beberapa atau semua kuku berwarna putih, boleh jadi itu merupakan pertanda adanya gangguan jamur atau penyakit di organ hati.

- Bila di kuku terdapat titik putih, kemungkinan itu menunjukkan kekurangan mineral zinc.

6 Hal Memalukan Saat "Ngeseks"


Seks merupakan kegiatan paling intim yang terjadi di antara dua insan. Semua pasangan tentu ingin merasakan dan mewujudkan seks yang menyenangkan dan sempurna. Namun, tak selamanya kegiatan bercinta selalu mulus. Keintiman dan sensasi bercinta ada kalanya tidak luput dari hal-hal memalukan yang dapat terjadi secara spontan.

Menurut konsultan seks, Debby Herbenick, PhD, MPH, yang juga penulis buku Because It Feels Good: A Woman's Guide to Sexual Pleasure and Satisfaction, setidaknya ada enam hal memalukan yang dapat terjadi saat Anda bercinta.

Debby yang juga Direktur Center for Sexual Health Promotion di Indiana University AS berpesan, Anda tak perlu cemas bila kejadian memalukan ini menimpa Anda. Ia juga memberikan tips untuk mengatasi kejadian di luar dugaan ini.

7 Rahasia Otak Pria


Benarkah yang ada dalam otak pria hanya urusan seks? Benarkah pria juga bisa tersentuh hatinya hingga menitikkan air mata? Baca yang berikut ini untuk menguak rahasia otak pria.

1. Lebih emosional
Perempuan memang dikenal lebih emosional. Padahal sesungguhnya pria juga punya reaksi emosi yang kuat, tetapi itu sebelum mereka menyadari perasaannya.

Dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Scandinavian Journal of Psychology, diketahui begitu seorang pria sadar atau mengenali perasaan hatinya, mereka akan langsung memasang tampang datar. Tak heran kalau mereka dianggap lebih "kuat" menahan emosi. 


Sabtu, 22 Mei 2010

6 Penyakit Orang Kantoran

Di zaman modern sekarang ini, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang meja. Menurut data Urban Institute, jumlah pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik memang telah bekurang 10 persen di tahun 1950.

Duduk berjam-jam di belakang meja bukannya tanpa risiko. Gangguan kesehatan seperti nyeri punggung, mata lelah, hingga gangguan tidur bisa ditimbulkan dari gaya hidup kurang gerak ditambah lingkungan kerja yang penuh stres tersebut. Apa saja risiko kesehatan yang mengintai "orang kantoran?"

Sabtu, 15 Mei 2010

KB Hormon & Kanker Rahim

Dokter Arju Anita,
Saya adalah ibu rumah tangga usia 40 tahun, tinggi 157cm, berat 55kg, dengan dua anak usia 20 dan 15 tahun. Sejak anak pertama lahir saya sudah memakai kontrasepsi suntik yang tiga bulanan, sampai sekarang. Selama belasan tahun memakai tidak pernah ada keluhan yang saya rasakan, dan selama itu saya tidak pernah menstruasi. Saya sih enjoy saja.


Beberapa waktu lalu seorang teman bidan menyarankan saya untuk mengganti kontrasepsi, karena dikhawatirkan menyebabkan kanker di rahim saya mengingat usia yang semakin menanjak. Padahal dokter langganan tidak menyarankan apapun, selama saya tidak mengalami flek. Pertanyaannya:
- Bagaimana menurut Dokter Arju, haruskah saya ganti kontrasepsi?
- Benarkah hormon di alat KB bisa menyebabkan kanker rahim?
- Apakah saya bisa hamil?

Yuni - Semarang 

Rabu, 31 Maret 2010

Normalkah? Kantuk Menyerang Setelah Hubungan Seks

Normalkah bagi pasangan tertidur setelah berhubungan seks? Lalu, apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat pasangan lebih bertahan lama di ranjang? Banyak wanita masih mencari jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Tertidur setelah berhubungan seks adalah hal normal. Rasa lelah yang muncul setelah hubungan seksual adalah reaksi alami tubuh akibat kerja keras yang telah dibuat.

Tapi sering kali, jika seorang pria tidak berpelukan dengan istrinya, tidak berbicara, memunggungi, dan segera pergi tidur usai berhubungan intim, wanita berkesimpulan dan berpikir bahwa pasangannya tidak puas. Keyakinan Anda salah!

Berikut adalah beberapa alasan sebenarnya pria jatuh tertidur setelah berhubungan seks, seperti diulas Times of India.

Jumat, 19 Februari 2010

Wejangan untuk Ibu Pemula

Saat Anda sedang hamil, berbagai larangan atau anjuran ditujukan untuk Anda. Mulai apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak, kapan harus tidur, berolahraga, hingga bagaimana mengetahui jenis kelamin bayi tanpa USG. Nasihat orangtua tidak akan selesai meskipun sang jabang bayi sudah lahir. Anda tak perlu kesal dulu, karena sebagian dari nasihat itu ternyata memang berguna. Apa saja di antaranya?


1. Jangan terburu-buru pulang ke rumah. Di rumah sakit, nikmati saja saat-saat pertama menjadi ibu. Jangan terburu-buru pulang untuk menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Atau membayangkan bagaimana menidurkan bayi di kamar tidurnya sendiri. Nikmati saat-saat menyusui di rumah sakit. Perasaan ini akan sangat berbeda saat menyusui di rumah.

2. ASI (air susu ibu) memang baik bagi bayi, namun jangan dipaksakan. Ada ibu yang merasa frustrasi saat air susu tidak banyak keluar. Bila hal ini terjadi, jangan ragu untuk memberikan susu formula sambil terus mengusahakan menyusui secara eksklusif. Perhatikan juga cara menggendong, memangku, ataupun menidurkan bayi. Sebab semakin bayi tidak nyaman dalam pelukan Anda, maka ia tak akan bisa tidur atau menyusu dengan tenang.

3. Jangan terlalu sering mengganti peralatan untuk bayi. Jangan membuat diri Anda tertekan dengan menyediakan berbagai peralatan khusus untuk si kecil. Misalnya, lemari baju, lemari peralatan mandi dan kosmetik, kereta dorong, meja untuk mengganti pakaian, loker khusus diapers, hingga boks ayun untuk tidur. Semua itu memang bagus, namun yang terpenting adalah menciptakan rasa nyaman di kamarnya. Justru kamar bayi tidak perlu terlalu banyak peralatan yang membuat udara makin pengap.

4. Percayakan orang lain untuk menjaga. Terkadang ibu muda menjadi posesif terhadap bayinya. Padahal setiap orang, termasuk mertua, tetangga, saudara, ataupun adik Anda, akan sangat terbuka untuk menjaga si kecil, sementara Anda melakukan ritual untuk diri Anda. Misalnya mandi, ke salon, memasak makanan, ke supermarket, ataupun untuk sekadar tidur siang. Jadi ajak mereka untuk ikut serta menjaga si bayi. Percayalah, tidak akan ada yang menolak menjaga atau menggendong bayi untuk sementara waktu.

5. Menggunakan diapers dengan benar. Diapers harus disesuaikan dengan usia dan berat badan si bayi. Terutama untuk bayi laki-laki, agar alat kelaminnya tidak lecet akibat gesekan atau tertekan diapers yang terlalu sempit.

6. Jangan memborong terlalu banyak baju bayi. Mungkin Anda tergoda melihat baju-baju mungil dengan desain dan model yang lucu. Namun percayalah, bahwa baju-baju yang Anda borong karena kalap itu tidak akan bisa terpakai dalam waktu 2 bulan ke depan. Pertumbuhan dan berat badan bayi amat pesat saat 1 tahun pertama usianya. Sehingga membeli banyak baju hanya akan menghamburkan uang untuk baju yang hanya beberapa bulan dipakai.

7. Jangan membeli pakaian yang banyak menggunakan kancing. Memang pakaian dengan kancing akan memudahkan Anda dalam mengenakan pakaian. Terutama untuk perempuan yang melahirkan melalui operasi caesar. Tetapi seluruh baju menggunakan kancing? Anda pasti akan stres karena menghabiskan banyak waktu untuk membuka kancing dan mengaitkannya.

8. Simpan popok cadangan di kendaraan. Bayi tidak akan mengatakan kapan ia akan buang air besar atau buang air kecil. Bahkan terkadang mereka tidak menangis untuk memberikan tanda. Jadi siapkan popok cadangan, terlebih jika Anda akan check up ke dokter dan menunggu antrian.

9. Bergabung klub ibu. Semua yang Anda jalani serbabaru. Mungkin tidak selamanya ada saran dari orangtua dan teman terdekat. Ikut klub ibu muda atau ibu baru dan sharing sebanyak mungkin pengalaman akan memberikan banyak informasi baru untuk Anda. Selain itu, Anda juga bisa menambah teman.

10. Nikmati. Momen yang saat ini terjadi tidak akan terulang. Kalau pun Anda memiliki bayi lagi nantinya, pengalaman itu tidak akan pernah sama. Jangan terlalu tertekan dengan keadaan. Beberapa bulan pertama memang sulit, namun selanjutnya Anda akan makin mahir.

sumber : www.kompas.com

Jangan Menetapkan Standar Anda untuk Pasangan

Seberapa sering Anda debat kusir dengan pasangan tentang urusan rumah
tangga, lantaran Anda memasang standar terlalu tinggi atau menuntut pasangan bertindak seperti Anda?

Misalnya saja, sebagai pasangan muda Anda dan suami sepakat untuk berbagi tugas mengurus rumah. Tapi selalu saja cara suami salah di mata Anda. Ini tandanya Anda sedang memasang standar Anda untuk dilakukan 100 persen sama, atau bahkan lebih oleh pasangan. Jika begitu, saatnya mengubah mindset kalau ingin lebih bahagia.

Ratih Andjayani Ibrahim, psikolog, mengatakan realitas dalam hidup berpasangan harus dihadapi dengan adanya diskusi, kemudian buat kesepakatan bersama, jalani, dan ikhlas.

"Fokuslah pada solusi bersama dan saat menjalankannya jangan menggunakan standar perempuan, misalkan dalam urusan pekerjaan rumah tangga. Apresiasi pekerjaan suami dalam mengurus rumah, beri pujian meski yang dilakukannya tak maksimal dalam ukuran standar Anda," papar Ratih usai peluncuran varian baru Toblerone di kampus Universitas Trisakti, beberapa waktu lalu.

Penetapan standar tinggi terutama dalam kondisi pasangan Anda (suami) bertindak sebagai bapak rumah tangga, hanya akan membuat hubungan pasangan tidak bertumbuh. Tak sedikit, perempuan yang punya akses lebih terhadap karier dan penghasilan, dan suami bekerja di rumah sekaligus berperan sebagai kepala domestik.

Menurut Ratih, setiap individu juga harus ikhlas mendidik pasangannya jika merasa ada yang kurang dalam hubungan. Untuk bisa menjalani ini, setiap orang harus mampu berdamai dengan dirinya.

"Cinta itu perlu dibangun. Pasangan akan saling belajar satu sama lain, dengan saling mengkomunikasikan kebutuhan," papar Ratih.

Bertumbuh sebagai pasangan memang proses, namun hal ini tergantung bagaimana usaha Anda. Jadi, rasanya bukan waktunya lagi Anda sungkan bicara kebutuhan, dengan tetap saling menghargai standar pasangan.

Jika ingin meniru cara Ratih, spontanitas yang ikhlas bisa jadi solusinya.

"Playfull dengan pasangan, bahkan flirting juga perlu. Tak sulit menyampaikan maksud kepada pasangan, beritahu saja sambil menggodanya," kata Ratih.

Cara seperti ini terbukti ampuh dalam hubungan pernikahannya selama 20 tahun dengan keluarga harmonis beserta dua anak lelakinya.

sumber : www.kompas.com

9 Pertanyaan untuk Calon Pacar

Ungkapan "teliti sebelum membeli" tak hanya berlaku dalam urusan bisnis. Sebelum memutuskan menjalin cinta dengan seseorang, Anda juga perlu menggelar "fit and proper test" supaya tak menyesal di kemudian hari. Berikut beberapa pertanyaan penting untuk melacak track record-nya:


1. Tempat Kencan Favorit?
Hal ini akan membantu Anda menjajaki karakter calon kekasih. Jika ia senang mengajak kencan di restoran yang sepi atau di rumah, bisa jadi dia adalah orang yang cenderung introvert (atau punya banyak pacar, jadi ia tak takut tertangkap basah saat sedang berkencan), beda dengan mereka yang hobi double date yang kemungkinan adalah gemar bersosialisasi dan berteman. Hati-hati saja kalau jawabannya blind date. Ada kemungkinan dia tipe yang senang memburu dan kencan sesaat saja.

2. Kenapa Dulu Putus?
Ini penting diketahui, meski tidak ada jaminan bahwa dia akan menjawab pertanyaan Anda dengan sejujur-jujurnya. Terutama, bila penyebab bubarnya hubungan terdahulu adalah gara-gara kesalahannya. Biar begitu, tak tertutup kemungkinan pula ia berkata jujur. Jika demikian, coba amati "modus operandi" yang mungkin muncul. Misal, rata-rata lamanya hubungan antara dia dan para mantannya adalah 3-6 bulan. Coba selidiki lagi, apa penyebabnya. Untuk melengkapi "database", boleh juga Anda mengumpulkan informasi dari sahabat dan orang kepercayaan lain.

3. Saya Ini Pacarmu yang keberapa, Ya?
Ini pertanyaan yang sebenarnya lebih berguna untuk memuaskan rasa penasaran Anda, ketimbang membuat Anda lebih mengenal dirinya. Banyak pria yang enggan menjawab pertanyaan ini. Tapi, tak ada salahnya juga menanyakan hal ini. Sebab bagaimana pun Anda mesti menimbang-nimbang sebelum merelakan diri Anda jatuh ke pelukan seorang playboy. Meski playboy tersebut sudah mengaku insaf sekalipun. Tapi, playboy juga manusia kan bisa "khilaf" lagi.

4. Tipe Perempuan Idamannya Seperti Apa?
Idealnya sih, Anda memenuhi kriteria perempuan idamannya, baik dalam hal fisik maupun kepribadian. Begitu pula dengan dia bagi Anda. Jika "jurang" antara versi nyata dengan sosok pendamping impian terlalu jauh, terutama menyangkut hal-hal yang sifatnya mendasar, maka hubungan Anda berdua berisiko tidak akan bertahan lama. Cepat atau lambat, salah satu dari Anda akan melipir pergi demi mencari seseorang yang benar-benar pas dengan kata hati.

5. Apa Arti Komitmen Baginya?
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini tergantung pada tujuan Anda mencari pasangan. Jika untuk diajak melangkah ke penghulu, maka carilah pria yang bisa diandalkan untuk memegang komitmen jangka panjang. Tetapi, bila Anda memang ingin dekat dengannya untuk sekadar bersenang-senang dan mencari "teman jalan", sah-sah saja kok bila dia mengaku sekadar ingin menjalani "open relationship". Pastikan bahwa Anda dan dia memiliki harapan yang sama dalam menjalin hubungan nantinya.

6. Kira-kira, Kamu Tertarik Join Klub Poligami, Enggak?
Manfaatkan keberadaan klub poligami yang tengah ramai dibicarakan orang untuk membuat Anda lebih mengenal dirinya. Tanyakan pendapatnya tentang klub fenomenal yang sudah beredar di Facebook ini. Kalau belum pacaran saja dia sudah "bercita-cita" punya pendamping lebih dari satu, maka ada baiknya Anda mundur teratur sebelum telanjur sakit hati.

7. Pernah Dicurangi Dalam Hubungan?

Pengalaman dicurangi pasangan bisa menyisakan trauma dan membuat seseorang jadi ekstra hati-hati dalam membina hubungan selanjutnya. Malah, dalam beberapa kasus, saking berhati-hatinya, ia bisa menjadi amat posesif terhadap pasangan yang baru. Makanya, jika si dia pernah punya pengalaman buruk seperti ini, pastikan ia sudah pulih dari patah hati sebelum Anda menjalin hubungan dengannya. Tak mau, kan, kalau kebebasan Anda direnggut paksa di kemudian hari?

8. Suka Flirting dengan Perempuan Lain?
Dalam lingkungan pergaulan, selalu ada orang-orang yang memiliki kepribadian hangat dan bersikap ramah terhadap semua orang. Pria macam begini memang paling enak dijadikan teman. Tapi, ceritanya bisa lain kalau Anda menjadi kekasihnya. Soalnya, hampir pasti tak sedikit perempuan yang salah mengartikan keramahannya sebagai upaya flirting. Anda tak mau, kan, punya pacar yang punya reputasi hobi jual pesona? Pastikan saja bahwa sikap ramah si dia dalam keseharian bukanlah upaya untuk merebut hati perempuan lain.

9. Apa Kriteria Perselingkuhan?
Sebelum menjalin hubungan, tak ada salahnya Anda membicarakan batas-batas menjalin relasi dengan lawan jenis yang dirasakan masih aman bagi Anda dan dia. Utarakan sejauh mana pertemanan Anda dengan lawan jenis. Begitu juga sebaliknya. Dari sini bisa dicari titik temunya. Sebab, batas yang terlalu ketat bisa membuat Anda sulit bernapas dan tidak leluasa bergaul. Sebaliknya, batas yang kelewat longgar juga bisa membuat Anda terlalu sering merasa was-was di kemudian hari. Tanyakan pula konsekuensi apa yang akan terjadi dalam hubungan apabila salah satu di antara Anda kedapatan berselingkuh.

sumber : www.kompas.com

Jumat, 12 Februari 2010

Tanda-Tanda Bayi Capek, Kepanasan dan Kedinginan

Untuk melihat ketiga hal di atas memang tidak mudah, tapi jika kita sudah tahu cirinya, jadi mudah, kok. Menghadapi seorang bayi, orang tua memang kerap dibuat bingung dan serba salah. Pasalnya si bayi belum bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan atau apa yang dia inginkan dengan bahasa yang kita pahami.

Mereka hanya bisa menangis atau bersikap rewel Alhasil, kalau si kecil menangis dan popoknya tidak basah, maka kita menduga ia lapar atau sekadar manja. Padahal belum tentu, lo. Bisa saja dia menangis karena kedinginan, kegerahan, atau kecapekan.

Seperti diakui dr. Anna Tjandrajani, Sp.A. dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, memang tak banyak orang tahu ciri bayi kedinginan, kegerahan, atau kecapekan. “Akan tetapi, kalau kita tahu ciri-cirinya, maka mudah saja, lo, mendeteksinya.” Untuk itu, ia pun bersedia membeberkan “rahasianya” kepada kita.


BAYI KEGERAHAN

Kita juga sering salah mendeteksi suhu badan anak yang meningkat. Disangka sakit, tak tahunya cuma kegerahan. Adapun penyebab anak kegerahan, menurut Anna, lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan, seperti kurang ventilasi, cuaca di luar sedang terik, ruangan sempit, atau cahaya yang masuk ke ruangan berlebihan.

* Ciri-cirinya:
1. Anak mulai gelisah.
2. Kulit anak mulai memerah atau melegam dari sebelumnya.
3. Berkeringat, baik di dahi, kepala, dan ketiak. Bajunya juga basah.
4. Kulit di bagian lain tubuhnya jadi kering.
5. Bibirnya juga kering.

* Penanganan:
Kalau tidak cepat ditangani, anak bisa mengalami dehidrasi.
Inilah langkah-langkah penanggulangannya:
•Jauhkan anak dari sumber panas, dan dinginkan udara ruangan. Kalau sedang berada di bawah terik matahari, segeralah berteduh. Jika sedang berada di dalam ruangan tertutup yang kurang ventilasi, misalnya di dalam mobil yang tak berpendingin udara, ajak anak keluar dari kendaraan.
•Lepaskan selimut anak. Juga sebaiknya bayi tidak dibedong. “Takutnya, karena terbiasa dibedong, maka ketika segala sesuatu yang menutupi tubuhnya dilepas, anak malah menggigil.” Jika hal itu benar terjadi, waspadalah. Mungkin, suhu yang meningkat itu merupakan demam.
•Pakaikan baju bayi yang sesuai untuk iklim tropis, seperti katun atau bahan-bahan yang menyerap keringat. Gantilah secepat mungkin baju bayi yang basah oleh keringat.
•Setelah itu, ukur suhu anak dengan termometer. Jika hasilnya menunjukkan angka 36-37,5 derajat Celcius, berarti ia masih normal. Jika lebih dari 37,5 derajat Celcius, kemungkinan anak demam. Jika sampai 39 derajat Celcius berarti dia sudah demam tinggi, apalagi jika sampai 40 derajat Celsius lebih, bisa jadi dia mengalami hipertermia.
•Untuk membedakan gerah dengan sakit, cara praktisnya adalah dengan meraba badan anak, apakah suhu tubuhnya sama atau lebih tinggi dari tubuh kita. “Tapi cara ini tetap tidak menjamin. Paling tepat, ukur dengan termometer,” anjur Anna.

BAYI KECAPEKAN
Kita pun perlu mengetahui ciri bayi yang mengalami kelelahan. Biasanya ini terjadi bila kualitas tidurnya kurang, terlalu sering digendong, atau terlalu lama bermain. Menurut Anna, umumnya anak yang mengalami kecapekan pasti akan tidur dengan sendirinya. Namun demikian, hal itu bisa dilihat secara lebih menyeluruh.

* Ciri-cirinya:
•Bayi rewel. Bila setelah diajak berjalan-jalan dan diteteki tetap rewel, bisa jadi anak itu kecapekan. Tenangkan dia dengan cara membuatnya nyaman, supaya dia bisa tertidur dengan pulas. Mungkin juga dia mencari tempat tidur.
•Tatapan matanya sayu, tidak bergairah, atau layu. Namun, menurut Anna, ciri ini tidak selalu menjamin bahwa si bayi memang kecapekan. Bisa jadi ia sedang sakit. Karena itulah pahami betul anak kita secara baik. Periksa selalu kondisi fisik dan suhu tubuhnya, termasuk fesesnya. Jika kita curiga, cepatlah bawa ke dokter. Harus diingat, terlalu sering kecapekan akan menurunkan daya tahan tubuh dan kemudian mengundang penyakit.

BAYI KEDINGINAN
* Ciri-cirinya pada bayi baru lahir/neonatus
•Anak menggigil, walau biasanya ciri ini tak mudah terlihat pada bayi kecil.
•Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau timbul bercak-bercak.
•Anak terlihat apatis atau diam saja.
•Lebih parah lagi, anak menjadi biru yang bisa dilihat pada bibir dan ujung jari-jarinya.
•Jika hal tersebut tetap saja dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas.
Puncaknya, anak bisa terkena hipotermia dan meninggal.

Namun, orang tua tak perlu terlalu khawatir. Biasanya, indikasi pertama sudah bisa terlihat oleh perawat maupun dokter yang kemudian menanganinya dengan mengambil tindakan penghangatan atau heatradian (disinar oleh cahaya lampu biasa dan diselimuti). Kalau perlu dengan menggunakan kasur penghangat.

“Sekalipun begitu, untuk memastikan, sebaiknya bayi langsung diukur suhu badannya dengan termometer. Kalau angkanya di bawah 35 derajat Celcius, berarti anak terkena hipotermia, sebab suhu normal manusia adalah 36-37,5 derajat Celcius,” ujar Anna.

* Untuk bayi di atas 1 bulan
Sekalipun kini bayi sudah lebih kuat dibandingkan sebelumnya, jika suhu lingkungan begitu rendah dan tidak membuatnya nyaman, kemungkinan besar si anak juga kedinginan. Ciri-cirinya, menurut Anna, ada yang bisa dideteksi secara kasat mata, ada juga yang mesti dengan perabaan.

1. Yang bisa dideteksi secara kasat mata:
Kondisi bayi tak jauh berbeda dari bayi neonatus yang kedinginan. Cirinya:
•Ia cenderung diam saja.
•Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau berbercak-bercak.
•Anak menjadi biru dengan ciri, bibir dan ujung jari-jarinya membiru. Jika dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas. Puncaknya, anak bisa mengalami hipotermia. Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kematian. “Hanya saja kalau bayi neonatus akan lebih cepat birunya. Sementara pada bayi yang lebih besar akan agak lama perubahannya,” ujar Anna.

2. Yang bisa dideteksi dengan perabaan
•Tangan dan telapak tangannya terasa dingin, begitu juga telapak kakinya.
•Tubuhnya lebih dingin dari tubuh kita. Untuk memastikannya, periksalah dengan termometer yang dipasang di anus.
Atasi kedinginan ini dengan memberinya selimut. Hangatkan pula suhu lingkungan atau ruangan dimana bayi berada. Bisa dengan mematikan AC atau menghangatkan tubuh anak dengan lampu 60 watt yang ditempatkan di atas tempat tidurnya. Jaraknya kurang lebih 1,5 meter dari tubuh anak.

Peluklah anak dengan kasih sayang, “Malah inilah cara yang terbaik,” kata dokter yang berpraktek juga di Klinik Anakku Cinere. Hanya saja, saat tidur lebih baik anak dihangatkan dengan lampu. Jauh lebih baik lagi jika kasur anak pun menggunakan penghangat. Jika suhu tubuhnya tak kunjung normal, segeralah bawa si kecil ke dokter terdekat.


Sumber : tabloid Nakita

Tipe Ibu Manakah Anda?

Peran ibu dalam membesarkan anak-anak memiliki pengaruh yang sangat besar. Bagaimana kepribadian dan cara Anda menjalani hidup dipercaya akan menjadi kerangka saat menjalankan peran sebagai orangtua. Hal tersebut bisa menentukan akan menjadi seperti apa anak-anak saat dewasa nanti dan generasi apa yang akan terbentuk di masa datang.

Berdasarkan penelitian global yang dilakukan oleh PT Kimberly-Clark terhadap lebih dari 5.000 ibu dengan bayi sampai anak berusia 3 tahun serta ibu hamil dari seluruh dunia (2.000 di antaranya adalah ibu-ibu di Asia Tenggara, termasuk Indonesia), terungkap enam tipe peranan ibu. Model peranan ibu ini secara luas menjelaskan perbedaan cara pengasuhan ibu secara global, termasuk persepsi mereka mengenai anak dan apa yang terbaik untuk mereka.


Walau hanya sedikit wanita yang seutuhnya masuk dalam salah satu tipe peranan, semua ibu akan mendekati satu tipe peranan dan sebagian besar wanita memiliki sifat gabungan antara dua atau lebih peranan.

The Playful Mother
Ia spontan, tidak banyak pikiran, suka bereksperimen, trendi, dan hangat.
Ia menginginkan anaknya menjadi: selalu ingin tahu, ceria, aktif, suka bereksplorasi, mengejutkan.
Sikap menjadi orangtua: sebagai teman bermain sama halnya menjadi ibu, ia mendorong rasa ingin tahu bahkan kenakalan, dan menciptakan lingkungan yang merangsang perkembangan bayi.
Di Asia, tipe ibu ini lebih memiliki rasa sayang dan menyenangkan serta tidak banyak pikiran dibandingkan ibu-ibu di negara lain. Di Asia Tenggara terdapat 18,1 persen ibu dengan tipe ini.

The Natural Mother
Ia ceria, pintar, penuh kasih sayang, dan penyayang.
Ia menginginkan anaknya menjadi bahagia, mandiri, terbuka.
Sikap menjadi orangtua: Menggunakan pendekatan yang santai dalam membesarkan anak, menunjukkan kasih sayang, mudah bergaul sebagai teman dan ibu.
Tipe ibu ini di Asia ada 22,9 persen dan mereka berjuang untuk membentuk lingkungan yang lebih sempurna bagi anaknya. Mereka juga mendorong anak-anak mereka agar bisa lebih mandiri.

The Protective Mother
Ia berhati-hati, rajin, mengabdi, lembut, konservatif, tidak suka risiko.
Ia menginginkan anaknya menjadi innocent, lembut, berharga, terlindungi.
Sikap menjadi orangtua: Ia ingin menjadi sumber perlindungan dan rasa nyaman untuk anaknya. Anak adalah segalanya baginya.
Protective mother di Asia lebih mandiri dan sensitif pada perannya dan lebih terfokus pada anak-anaknya dibandingkan dengan ibu tipe ini di belahan dunia lainnya. Menurut survei ada 15,7 % ibu tipe ini di Asia Tenggara.

The Independent Mother
Ia aktif, suka berpetualang, berani, mandiri.
Ia menginginkan anaknya menjadi enerjik, sehat, mandiri, selalu ingin tahu, seseorang yang suka berpetualang.
Sikap menjadi orangtua: Ia percaya dengan kemampuannya dan bersikap tenang sebagai ibu. Menjadi ibu baginya adalah petualangan yang benar-benar ia nikmati.
Tipe ibu ini di Asia berbeda dengan di negara lain karena mereka lebih kompetitif dan terfokus pada perkembangan intelektual anak dan berkeinginan untuk dianggap sebagai ibu yang trendi. Menurut survei ada 12,3 % independent mother di Asia Tenggara.

The Ambitious Mother
Ia berorientasi pada tujuan, sukses, gaya, suka menuntut.
Ia menginginkan anaknya menjadi lebih besar, lebih baik, satu langkah lebih baik, seorang pemenang.
Sikap menjadi orangtua: Disiplin. Bangga bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya. Ia mengarahkan impian yang besar dan bekerja keras untuk menyalurkan bakat anak agar sukses di masa depan. Ibu dengan tipe ini ada 16,2 % di Asia Tenggara.

The Competent Mother
Ia bertanggung jawab, rasional, berpikiran jernih, teliti, dan selalu memiliki informasi terkini.
Ia menginginkan anaknya dibesarkan dengan baik, bersih, dapat tampil, dan menguasai banyak keterampilan.
Sikap menjadi orangtua: terencana dengan baik, lingkungan yang sempurna, bangga bila dapat memberikan anaknya permulaan yang baik.
Ibu tipe ini di Asia lebih memfokuskan perhatian pada intensitas bermain di atas standar, sementara di negara lain ibu tipe ini lebih fokus terhadap perkembangan intelektual.

Sumber : www.kompas.com
Jumat, 22 Januari 2010

Perilaku Ayah Ditiru Anak

Ayah merupakan model bagi anak-anaknya. Meniru perilaku baik ayah, itu yang dimaui. Namun, hati-hati anak bisa pula meiru perilaku sebaliknya.

Tak sedikit ayah menyadari apa yang mereka lakukan tidak ingin ditiru anak. Para ayah juga tidak yakin apa yang seharusnya mereka lakukan. Misalnya saja, sepanjang hari Minggu ayah hanya bermain games di komputer, bermalas-malasan dan tak peduli kran kamar mandi bocor.


Sikap ayah, direkam anak. Ayah tahu ini tidak baik dan, tentu saja, ayah tak ingin anak-anaknya kelak juga berperilaku demikian. Tetapi, apa tidak boleh bermalas-malasan di hari Minggu

Apa pun jenis kelamin anak, ayah merupakan model. Sikap ayah terhadap rumah, keluarga dan orang lain, terekam dengan baik dalam memori anak.

Dibanding anak perempuan, anak laki-laki lebih senang meniru perilaku ayah. Ayah yang bermalas-malasan, memberi jejak pada anak laki-laki untuk juga bersikap demikian. Pada anak perempuan, akan muncul pemahaman negatif tentang laki-laki. Dia akan berkesimpulan, memang begitulah sifat laki-laki!

Mulailah jadi ayah oke. Menjadi ayah merupakan proses panjang, yang diawali sejak masa kanak-kanak. Ayah yang santun, yang menghargai istri dan anak-anak, yang peduli urusan rumah, yang sadar perilakunya menjadi teladan bagi anak, tidak terbentuk begitu saja ketika ia sudah jadi ayah. Benih perilaku ini sudah ada dalam dirinya sejak kecil.

Tapi, bukan berarti, tak ada harapan bagi para ayah yang ingin menjadi ayah yang lebih baik. Ada cara yang bisa Anda jalankan. Syaratnya, Anda tulus melakukannya.

* Perlakukan ibunya anak-anak dengan baik. Menjaga keutuhan perkawinan, mendengarkan pendapat istri dan menanggapi kebutuhannya merupakan manifestasi dari perlakuan baik terhadap ibunya anak-anak. Anak mengamati, dan kemudian membentuk perilaku dan pola pikir tentang menghargai pasangan.
* Peka kondisi rumah. Perhatikan hal-hal kecil di rumah. Misalnya, jangan cuek bila lampu taman dalam beberapa hari ini kedip-kedip. Tak perlu menunggu sampai istri dan anak-anak mengingatkan, "Yah, lampu taman perlu diganti, tuh. Udah dua hari kedip-kedip." Eh, sudah diingatkan masih juga Anda cuek. Jelek sekali ayah yang demikian!
* Luangkan waktu bersama anak. Cara ayah menggunakan waktu luangnya memberi pemahaman pada anak tentang hal penting dalam hidup ayah. Bila ayah menggunakan waktu luangnya bersama anak, anak paham ia penting dalam kehidupan ayah. Bila ayah asyik bermain sendiri, anak menafsirkan, ayah mementingkan dirinya sendiri.
* Bicara pada anak. Biasanya ayah hanya mau bicara pada anak bila anak melakukan kesalahan. Mulailah ngobrol dengan anak sejak masih kecil. Dengarkan ide serta masalahnya.
* Jadilah guru bagi anak. Ajarkan anak-anak hal baik dan buruk. Dengan demikian, mereka akan membuat keputusan yang baik untuk dirinya.
* Disiplinkan anak dengan cinta. Anak butuh bimbingan dan teladan, bukan cuma hukuman. Tunjukkan tentang dampaknya bila anak tidak disiplin, tetapi tidak dengan menghukumnya.
* Sediakan waktu untuk makan bersama. Makan malam bersama, misalnya, dapat Anda jadikan kesempatan untuk mendengarkan hal-hal yang dilakukan anak sepanjang hari.
* Tunjukkan perasaan pada anak. Anak-anak butuh rasa aman dengan cara mengetahui bahwa mereka dibutuhkan dan dicintai ayahnya. Mereka juga butuh dipeluk ayah. Tunjukkan perasaan Anda agar anak-anak yakin Anda mencintainya.


sumber : www.ayahbunda.co.id

Cek Sendiri Kesehatan Balita

Seringkali para ibu bertanya, “Sehatkah balita?”. Meskipun bukan seorang dokter, semua bunda dan ayah bisa, menyatakan balita Anda sehat dan berkembang optimal. Simak beberapa tanda, balita Anda sehat!

Cek tanda-tandanya lewat kriteria di bawah ini:


•Lincah dan aktif. Seusia balita memang sedang aktif-aktifnya bergerak, tidak bisa diam. Dan jika tiba-tiba balita menjadi lesu, waspadalah, karena siapa tahu ia sedang tidak enak badan, namun enggan mengatakannya kepada Anda.
•Bahagia dan responsif. Para pakar perkembangan mengatakan, kecerdasan anak antara lain bisa dilihat dari kontak matanya yang responsif. Untuk menstimulinya, ajak anak bicara setiap ada kesempatan dan tatap matanya.
•Rambut tidak mudah rontok dan kusam. Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak kusam. Bisa jadi dia kekurangan vitamin B kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, jika rambutnya mengilap dan kuat, artinya balita cukup gizi, serta kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga.
•Gigi cemerlang. Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi enam bulan sekali untuk pemeliharaan.
•Gusi merah muda, tak mudah berdarah. Jika gusi balita mudah berdarah, ada kemungkinan dia mengalami kekurangan vitamin C. Sehat atau tidaknya gigi dan gusi balita juga bisa tercium dari bau mulut balita.
•Kulit bersih, dan jika terjadi luka mudah sembuh. Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit akan lebih cepat memperbaiki diri ketika terjadi luka.
•Kuku merah muda, tidak pucat, dan tidak rapuh. Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia dan tidak kekurangan mineral kalsium.
•Suhu tubuh antara 36,5 derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius. Coba cek suhu tubuhnya ketika tiba-tiba ia lesu dan tidak lincah. Biasanya, jika terjadi infeksi kuman penyakit, suhu tubuh balita akan meningkat.
•Makan lahap. Jika di usia dua tahun anak masih melepeh makanannya, bisa jadi ia mengalami gangguan mengunyah dan menelan makanan, karena tahapan emas anak belajar makan dengan baik ada di usia 6-12 bulan. Gangguan ini bisa menyebabkan anak kurang gizi dan mengganggu kemampuan bicara anak.
•Tidurnya lelap dalam waktu yang cukup. Anak usia di bawah lima tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari, sehingga sel-sel saraf di otaknya bisa berkembang optimal.
•Urusan ke 'belakang' lancar. Gangguan sembelit yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gangguan di organ dalam, karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di perut. Sedangkan diare menunjukkan ada gangguan di alat pencernaan, sehingga penyerapan makanan kurang baik.
•Cocok dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS yang diberikan dokter sebaiknya dijadikan 'primbon' untuk memantau perkembangan balita. Jika ada penyimpangan, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter.
•Antusias bermain. Anak sehat selalu antusias bila diajak bermain, kecuali jika ia mengantuk.
•Bentuk kaki normal. Jika Anda menemukan bentuk kaki balita tidak normal (berbentuk O atau X), bahkan setelah ia menginjak usia tiga tahun, sebaiknya periksakan ke dokter.
•Harum baunya. Sering-seringlah mengganti pakaiannya ketika ia berkeringat, sehingga bau tubuhnya tidak menyengat. Keringat yang tidak dilap dan tubuh yang jarang dibersihkan bisa menjadi sumber penyakit.

Sumber : www.ayahbunda.co.id


Pola Pup dan Gangguan Kesehatan Bayi

Pola pup bayi yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula berbeda dalam bentuk dan warna. Meski tak perlu terlalu panik, segera bertindak jika ada perubahan disertai demam, muntah dan lemas.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif pada umumnya, buang air besar satu hingga tujuh kali dalam sehari, atau lebih. Oleh karena komposisi ASI selalu sesuai dengan tahap perkembangan sistem pencernaan bayi, zat makanan pun mudah dicerna. Jadi, bila bayi Anda sering buang air besar, tidak selalu berarti ia terserang diare. Artinya, ini adalah pola normal bayi Anda.


Tapi sebaliknya, ada juga bayi yang diberi ASI Eksklusif justru tidak pup seminggu hingga 10 hari. Selama Anda menyentuh bagian perut, ia tak merasa sakit dan terasa kosong, besar kemungkinan zat makanan dari ASI terserap semuanya.

Apabila bayi Anda diberi ASI dengan tambahan susu formula atau hanya diberi susu formula, frekuensi pup bayi, biasanya frekuensi buang air besarnya lebih jarang dan kotoran yang keluar lebih sedikit. Pasalnya, zat makanan susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI. Yang juga berbeda, bayi yang diberi susu formula cenderung lebih mudah dan sering terserang diare. Penyebabnya, antara lain, peralatan untuk menyiapkan susu formula kurang steril, dan reaksi alergi karena tubuh bayi sensitif terhadap senyawa-senyawa tertentu di dalam susu sapi. Jenis alergi yang paling sering dialami bayi: alergi terhadap protein susu sapi.

Tampilan pup bayi yang tidak seperti biasanya, serta perubahan pola pup, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya. Bila perubahan tersebut disertai dengan gejala muntah, demam, pucat, dan lemas, meskipun Anda terus menyusuinya, hubungi segera dokter anak untuk mendapat pertolongan selanjutnya. Jangan lupa membawa catatan pola menyusu, pola pup dan muntah (apabila disertai muntah) sebagai informasi penting dokter bayi.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id

Warna Pup vs Kesehatan Bayi Baru

Amati pup bayi! Warna dan bentuk kotoran dapat mengungkapkan kondisi kesehatan bayi.

Dua puluh empat jam setelah lahir, bayi akan “pup” alias buang air besar (BAB). Kotoran pertama ini umumnya berwarna hitam kehijau-hijauan, dan disebut sebagai mekonium.

Mekonium terbentuk dari cairan ketuban yang tertelan ketika bayi masih di dalam kandungan, dan berada di dalam ususnya sejak 3 bulan sebelum dilahirkan. Segera setelah bayi mulai menyusu, mekonium akan terdesak keluar, sebab ASI merangsang sistem pencernaan bayi untuk mulai melakukan tugasnya.



Berubah warna dan bentuk. Setelah mengeluarkan mekonium, pup yang dikeluarkan bayi akan berubah-ubah warna dan bentuk, sesuai komposisi senyawa di dalam ASI yang Anda berikan kepadanya. Berikut perubahan dan peralihan warna berdasarkan asupan gizi dari ASI:

* Berbentuk cairan berwarna hijau atau kuning. Biasanya ini merupakan kotoran transisi antara mekonium dan kotoran yang terbentuk dari “sampah” ASI. Kotoran seperti ini keluar selama beberapa hari setelah bayi lahir.
* Berbentuk mirip butiran beras, warna kuning cerah dan bau agak asam. Ini biasanya merupakan kotoran yang dihasilkan setelah bayi mengonsumsi ASI secara teratur.
* Berbentuk agak padat, warna kuning pucat atau kuning kecokelatan, berbau asam agak tajam. Ini merupakan kotoran yang dihasilkan oleh bayi yang diberi susu formula, selain ASI.
* Berbentuk cair, tanpa disertai ampas, dan berwarna hijau. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bahwa bayi mengalami diare.
* Berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing, padat dan keras, berwarna kehitaman. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bayi mengalami sembelit.

Kalau tiba-tiba pup bayi berubah bentuk dan warna disertai reaksi menangis dan rewel, Anda perlu memberi perhatian ekstra. Terutama, beri perhatian pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi yang bisa mempengaruhi komposisi gizi dalam ASI yang Anda produksi.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id

ASI Eksklusif Pasca Operasi Caesar

Masa kritis pasca persalinan caesar memang lebih lama ketimbang persalinan normal. Tapi tak berarti Anda tak bisa sukses menyusui eksklusif.

Persiapan persalinan caesar dibandingkan persalinan normal memang khusus. Selain urusan anastesi (lokal atau total), biasanya calon ibu diminta berpuasa. Lalu mungkinkah calon ibu yang bersalin secara operasi takkan sukses menyusui eksklusif?


Inisiasi menyusui dini (IMD) pun bisa. Tak perlu kuatir! Secara alami, semua ibu diberi kemampuan menyusui bayinya. ASI mulai bisa diberikan segera sejak bayi ada dalam pelukan Anda. Anda bisa meminta dokter kandungan mendukung inisiasi menyusui dini, asalkan kondisi fisik Anda memungkinkan, kecuali Anda dibius total. Bidan atau suster di ruang operasi biasanya akan siap membantu, berhubungan kedua tangan Anda masih belum bisa digerakkan. Suami Anda juga bisa membantu memposisikan bayi agar nyaman saat menyusui.

Di mana saja. Tak bisa menyusui segera saat masih di ruang bersalin?! Tak perlu gusar. Pastikan kondisi Anda memang siap menerima bayi memberinya ASI di mana saja dan kapan saja. Apabila memungkinkan, ruang pemulihan juga bisa jadi tempat Anda menyusui bayi untuk pertama kali. Mintalah pendapat dokter Anda sebelumnya terlebih dulu. Suami atau perawat bisa membantu Anda menemukan posisi nyaman bagi Anda dan bayi untuk proses early latch on. Suami Anda sebaiknya juga ikut membantu agar bayi dan Anda merasa nyaman.

Lebih banyak tidur. Bayi yang terlahir dengan operasi cesar, cenderung lebih banyak tidur dan terlihat lesu karena terkena imbas obat anestesi operasi caesar, ketimbang bayi yang terlahir normal. Untuk membantu menstimulasi produksi ASI, Anda bisa “meminta” bantuan bayi terus menghisap ASI dengan membangunkannya. Butuh waktu beberapa hari bagi bayi agar dirinya lebih banyak bangun dan terus menghisap ASI.

Pulih lebih cepat. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Tak bisa dipungkiri menyusui segera pasca operasi, akan menyebabkan Anda merasakan nyeri. Namun rasa bahagia tak terperi akan Anda rasakan di saat yang sama. Keuntungan buat ibu, kontraksi rahim saat bayi menghisap ASI, menyebabkan rahim dan organ sekitarnya kembali ke ukuran semula dengan lebih cepat. Proses pemulihan pun semakin cepat dan sempurna.

Kompromi dengan dokter. Beberapa rumah sakit memberlakukan peraturan ibu dan bayi, baru bisa bersama setelah melewati masa kritis 6 – 12 jam atau 24 jam. Anda bisa membicarakan hal ini dengan dokter kandungan Anda jauh sebelum bersalin. Sampaikan keinginan Anda untuk melakukan IMD. Anda bisa berkompromi dengan dokter dan rumah sakit. Bagaimana pun kebersamaan Anda dengan bayi sejak dini sangat penting agar sukses ASI Eksklusif 6 bulan.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id
Senin, 18 Januari 2010

Menghadapi Kelelahan Sebagai Ibu Baru

Baru dianugerahi anak pertama dan merasa kerepotan? Tenang, seperti kebanyakan ibu baru di seluruh dunia, perasaan tersebut adalah hal yang wajar. Jangan lantas Anda merasa takut. Nikmati waktu-waktu tersebut dan hadapi dengan tips-tips berikut;

1. Perlahan tapi pasti
Kita hidup dalam dunia yang bergerak cepat dan dinamis. Namun bayi bergerak dengan waktu yang berbeda. Berikan izin kepada diri Anda untuk bisa bergerak sesuai alur waktu dan hidup bayi.


2. Batasi kewajiban
Anda "hanya" menjadi orangtua baru selama beberapa bulan dalam hidup Anda. Pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat yang terbaik dari keadaan ini.

3. Curi-curi istirahat
Cobalah untuk memanfaatkan waktu sebisa mungkin untuk beristirahat. Entah itu saat si bayi sedang dirawat oleh orang lain, atau sedang terlelap. Beristirahat memang terasa seperti membuang waktu ketika begitu banyak yang harus Anda lakukan. Namun, dengan menjaga kondisi Anda agar tetap segar dan sehat, segalanya akan lebih mudah.

4. Manjakan diri sendiri
Anda sedang melakukan sebuah usaha yang sangat besar untuk mengasuh si kecil. Sangat penting untuk mengisi ulang batere Anda. Bahkan mandi berendam selama 30 menit, meluangkan waktu untuk membaca buku, atau jalan-jalan dengan teman, sudah bisa membantu untuk menyegarkan tubuh Anda. Pikirkan dua atau tiga hal yang bisa dilakukan kurang dari satu jam untuk memanjakan diri Anda, lalu usahakan untuk bisa melakukan hal tersebut.

5. Anggap tangisan si bayi adalah caranya untuk berkomunikasi
Bayi Anda perlu untuk belajar mengetahui bahwa dunia ini adalah tempat yang bisa dipercaya dan aman. Kemampuannya untuk bisa mempercayai dunia ini merupakan pondasi yang amat penting untuk membangun kemauannya untuk mempelajari banyak hal di dunia ini. Akan ada saat-saat ia menangis tanpa sebab. Ia sudah cukup kenyang, tidak mengantuk, tidak butuh apa pun kecuali kehadiran Anda, menenangkannya, dan menyokongnya hingga ia selesai menangis.

6. Minimalisasi ekspektasi Anda
Kebanyakan orangtua, yang bekerja di luar rumah sebelum kehadiran si bayi, memiliki ekspektasi untuk bisa mengerjakan banyak hal ketika ia ada di rumah. Jika Anda bisa menekan ekspektasi tersebut hingga minimum, maka Anda akan merasa lebih tenang dan tidak stres karena merasa tak mampu menyelesaikan segalanya dengan benar.

7. Terimalah tawaran bantuan
Jangan berpikir pesimis ketika ada yang menawarkan bantuan kepada Anda. Ketika Anda mengiyakan tawaran bantuan tersebut, Anda akan memberikan perasaan "diajak atau diakui". Selain itu, karena merasa bisa membantu orang tersebut, Anda juga membantu diri sendiri karena meringankan beban sedikit.

8. Mintalah bantuan
Kebanyakan orang di sekitar Anda akan tertarik untuk membantu, namun tak begitu paham apa yang bisa ditawarkan. Anda bisa dengan halus mengatakan bantuan apa yang Anda butuhkan dan apa yang ingin mereka lakukan.

9. Berkumpul bersama orangtua baru lainnya
Salah satu hal terberat dalam menjadi orangtua baru adalah mengira bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang memiliki perasaan bingung dan kelelahan yang amat sangat. Akan menjadi sangat mendukung dan membantu untuk bisa menghabiskan waktu bersama orangtua lainnya. Cobalah untuk mencari perkumpulan orangtua baru, bisa lewat rumah sakit, komunitas perkuliahan, bergabung di milis, atau tempat-tempat berkumpul komunitas lainnya.

10. Nantikan perasaan tak berdaya

Membawa pulang seorang bayi ke dalam kehidupan Anda akan mengubah hidup Anda selamanya. Anda akan secara simultan merasa ingin menangis atau malah tiba-tiba menangis tanpa sebab. Ketika Anda mengetahui bahwa kehidupan sebagai orangtua adalah fase yang kaya akan momen-momen emosional (dan ini adalah hal yang alami), maka Anda akan merasa lebih baik, mentolerir, dan bahkan merengkuh perasaan tersebut.

Selamat menempuh pekerjaan yang tak ada duanya!


sumber : www.kompas.com

Kamis, 14 Januari 2010

Tidur Nyaman Saat Hamil

Merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk bisa tidur dengan perut membesar. Ketika Anda menemukan satu posisi yang cukup nyaman untuk menyangga tulang punggung, panggul, hingga betis, tapi tak lama kemudian Anda merasa ingin buang air kecil. Rasanya serba salah untuk menentukan posisi ternyaman. Berikut tips yang bisa Anda coba untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan nyaman saat kehamilan.



Membuat sarang
Ciptakan semacam "sarang" nyaman untuk si bayi yang berada di dalam perut Anda. Tambahkan bantal tipis di bawah pinggul atau paha Anda, dan satu lagi di bawah payudara untuk memberikan sokongan pada perut Anda. Mungkin akan butuh ruang lebih banyak di tempat tidur, namun jika hal ini bisa membantu Anda lebih nyaman, mengapa tidak?

Olahraga ringan
Olahraga ringan dan low impact di siang hari akan melatih kekuatan dan melepaskan energi yang diperlukan untuk tertidur lebih mudah dan nyenyak di malam hari.

Berendam
Berendam sebelum tidur akan membuat indera-indera tubuh serta persendian lebih tenang, sehingga membantu Anda lebih mudah tertidur.

Pijatan pra-kelahiran
Pijatan saat kehamilan yang dilakukan oleh pemijat profesional khusus bisa membantu Anda mendapatkan tidur yang nyenyak dan nyaman. Pijatan yang enak bisa membantu meredakan stres, membantu relaksasi, membantu sirkulasi, dan mengatasi sakit di bagian punggung, juga linu di panggul.

Piyama nyaman
Naik ke tempat tidur sambil mengenakan celana berkaret membuat tidak nyaman? Cobalah untuk berinvestasi dengan pakaian tidur satin atau sutera yang bisa menutup tubuh sekaligus memberikan kenyamanan saat tidur. Merasa dimanja dan nyaman akan memudahkan Anda untuk tertidur.

Camilan tengah malam
Jika Anda terbangun di tengah malam dengan perut yang lapar, jangan sungkan untuk mengambil camilan. Anda dan si kecil pun butuh tambahan kalori dari camilan sehat di malam hari. Bisa jadi itu yang Anda butuhkan untuk bisa kembali tertidur.

Bantal khusus ibu hamil
Keresahan atau sulit tertidur adalah masalah untuk Anda dan pasangan untuk mendapatkan tidur nyenyak. Agar bisa membantu tertidur, biasanya wanita hamil butuh posisi yang tak biasa agar tubuhnya bisa beristirahat, tanpa terbebani bayi di dalam perutnya. Coba gunakan bantal khusus ibu hamil yang ukurannya panjang dan bisa membantu menyangga tubuh, perut, dan bantal.

Susu hangat
Segelas susu hangat mampu membantu seseorang untuk bisa tidur nyenyak. Susu hangat mengandung asam amino tryptophan, yang dikenal memiliki efek sedatif. Susu juga baik untuk diminum usai makan malam oleh ibu hamil untuk melegakan rasa panas di bagian perut.

Rutinitas sebelum tidur
Tak hanya anak kecil yang menemukan efek baik dari rutinitas sebelum tidur, ibu hamil juga bisa mendapatkannya. Cobalah untuk melakukan semacam ritual menjelang tidur, dan perhatikan jadwalnya. Ketika sudah waktunya tidur, jangan lagi mencoba mengutak-atik pekerjaan, atau mencoba menata kamar untuk si kecil. Bersihkan diri, kenakan pakaian nyaman, matikan lampu, tenangkan pikiran, lalu tidur.


Sumber: www.yahoo.com

10 Kalimat yang Dibenci Pria

Perempuan memang saat ingin berbagi banyak hal dengan pasangannya. Tetapi sayangnya mereka sering lupa, kalau terlalu jujur dan terbuka dengan pasangan juga bisa mengacaukan hubungan. Ladies, tak semua hal yang ada di pikiran kita, boleh diketahui pria. Sebab banyak hal yang bisa mengakibatkan salah paham, percekcokan, bahkan perselisihan dengan pasangan. Inilah 10 hal yang tidak boleh Anda ucapkan pada pria:



1. "Mantanku dulu juga sering begitu!" Maksud Anda mungkin ingin memberikan pujian dengan membandingkan pasangan dengan mantan. Sialnya, pria sangat tidak suka dibanding-bandingkan dengan sesamanya, terlebih dengan mantan pacar Anda. Coba bayangkan, Anda tidak ingin si dia selalu terbayang-bayang akan hal-hal yang pernah Anda lakukan bersama mantan Anda kan? Hal itu bisa melunturkan rasa percaya dirinya.

2. Jangan bergosip di depannya. Tak satu pun laki-laki yang nyaman dengan gosip yang berurusan dengan masalah pribadi perempuan. Atau mendengarkan Anda bergosip tentang sahabat Anda. Walaupun terkadang si dia berkata mau mendengarkan, jangan anggap hal itu serius. Anda tidak ingin dapat masalah kan, kalau tanpa sengaja ia membocorkan rahasia itu? Lagipula pria tidak ingin tahu tentang teman Anda yang telat datang bulan, pakaian dalamnya berselera rendah, ataupun menikah karena terlanjur hamil.

3. Jangan membicarakan bahwa Anda ingin punya anak dengannya kelak. Ups... it's a big no-no, ladies. Memang wajar kalau perempuan sering membayangkan kelak akan menikah dan punya anak dengan pasangannya. Berfantasi boleh saja, asal jangan sampai didengarnya. Menikah dan punya anak adalah bentuk tanggung jawab. Bagi kaum adam, hal itu juga merupakan bentuk belenggu dan perpisahan dengan masa bersenang-senang. Jadi jangan buat pasangan Anda kabur karena takut mendengar Anda mempersiapkan nama untuk anak-anak kalian kelak.

4. Jangan membicarakan hal yang memalukan. Meskipun Anda sudah amat dekat dengan pasangan, sebaiknya Anda tahan dulu hingga janur kuning sudah berkibar bila ingin membicarakan hal-hal yang memalukan. Mungkin bagi Anda lucu saat mengatakan bahwa Anda tak sengaja buang angin saat makan tadi. Tetapi si dia bisa saja berbeda menanggapinya. Entah dia jadi ilfil, atau malah mengolok-olok Anda seumur hidup.

5. "Aku enggak apa-apa, kok". Anda berkata ''tidak apa-apa'', tapi wajah Anda menunjukkan kalau Anda sedang murung atau terlihat bete banget. Hal itu akan membuatnya bingung dan mencari-cari apa sebabnya. Karena tak mendapat jawaban dari Anda, akhirnya ia ikut-ikutan bete dan malas menghadapi Anda. Jujur saja lah, pria lebih suka sikap yang tidak dibuat-buat.

Di luar itu, ada lima pernyataan lagi yang sering Anda ucapkan tanpa Anda sadari, namun ternyata membuat si dia kesal setengah mati:

6. "Cantikan mana aku sama dia?"

7. "Aku mau mencoba apa saja."

8. "Kamu yakin, kamu enggak apa-apa?"

9. "Aku benci pahaku. Gede banget, sih."


10. "Aku enggak suka ibumu."

Nah, tak perlu dijelaskan lagi kan, alasannya?

4 Mitos Seputar Bayi

Datangnya si bayi ke dalam rumah selain mendatangkan rasa bahagia, juga mengundang rasa bingung untuk para orangtua baru. Maksud hati menambah informasi dengan mendengarkan banyak orang, membaca banyak buku, juga menonton banyak acara televisi seputar bayi. Tetapi, justru makin banyak nasihat yang membingungkan. Supaya tak terlalu bingung, simak 4 mitos seputar bayi berikut.



1. Bayi perlu BAB sekali sehari
Para orangtua muda berpikir bahwa bayinya sedang konstipasi, padahal tidak, ujar Andrew Adesman, MD, kepala perkembangan dan perilaku anak di Schneider Children's Hospital, di New York. Saluran pencernaan bayi memang mengalami pergerakan setiap harinya, namun kadang bayi baru bisa BAB setiap 3-4 hari sekali, dan hal ini bisa berlangsung sekitar 2-3 bulan. Jika pergerakan dalam saluran pencernaan sudah sangat keras dan tidak teratur, atau Anda melihat ada darah di popoknya, segera hubungi dokter si kecil.

2. Bayi harus dimandikan setiap hari
Seperti Anda ketahui, mandi bisa mengurangi kelembapan pada kulit, baik untuk orang dewasa maupun untuk bayi. Karena kulit bayi sangat rentan dan tipis, mandi terlalu sering bisa menyebabkan kulit kering dan iritasi. Plus, duduk di dalam air sabun bisa menyakiti saluran uretra bayi perempuan, dan bisa berujung pada infeksi saluran urin. Asalkan si bayi tidak terlalu kotor atau lengket karena terlalu banyak diberi bedak atau lotion, Anda cukup mengelapnya saja, tak perlu memandikannya terlalu sering, terang Adesman.

3. Bayi yang berkembang lebih cepat daripada yang normal, lebih berbakat

Seringkali orangtua menaruh harap sangat tinggi agar anaknya bisa berjalan atau bicara di usia yang sangat muda, kalau bisa lebih cepat dari rata-rata bayi lain. Dengan harapan, jika ia bisa melakukan gerak motorik lebih cepat, berarti ia akan lebih pintar ketimbang anak lainnya. Padahal, di beberapa kasus, “pencapaian” lebih cepat semacam ini justru merupakan potensi masalah. Misalnya, ketika si anak menunjukkan kecenderungan penggunaan tangan kanan atau kiri sebelum usia 18 bulan, maka berarti ada sesuatu yang mesti diperiksakan. Pada usia tersebut, sebenarnya anak sedang belajar mengkoordinasikan otak kanan maupun kiri, yang masing-masing mengendalikan tangan kiri dan tangan kanannya.

4. Menyentuh bagian terlembut di kepala akan melukai otak bayi
Bagian fontanel, atau bagian lembut di bagian depan kepala bayi adalah bagian yang terbuka dari tengkorak kepala yang belum tertutup rapat, tapi terselubung oleh kulit. Bagian tersebut terlihat sangat rentan, karenanya orangtua sangat takut dengan bagian tersebut. Padahal sebenarnya bagian tersebut cukup aman. Biasanya, bagian tersebut akan benar-benar tertutup rapat oleh tengkorak di usia 1 tahun, sementara bagian lembut di bagian belakang kepala bagi akan tertutup di usia bayi menginjak 2-3 bulan.


Sumber: www.kompas.com


Kulit Perut "Retak" Saat Hamil

Umumnya ibu hamil mengalami kulit perut yang retak, pecah-pecah, atau seperti tampak guratan atau garis berlekuk berwarna coklat. Usai melahirkan, guratan itu berubah warna menjadi agak putih. Sebenarnya, guratan itu tak hanya bisa muncul di perut, tetapi juga di pinggang, paha, bahkan payudara. Tetapi kebanyakan ibu hamil mengalaminya di bagian perut. Dalam bahasa medis, hal ini disebut striae gravidarum.



Menurut dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan dari RS Sanglah, Denpasar, Bali, gangguan di perut (di antaranya kulit perut yang retak-retak) bisa disebabkan perubahan fisik, psikis, bahkan hormonal. Sebagian besar gangguan itu tidak membahayakan dan tak semua ibu hamil mengalaminya.

Kulit perut yang menampakkan guratan-guratan seperti ini pun, disebabkan oleh faktor hormonal. Selain itu, juga disebabkan peregangan kulit akibat membesarnya rahim dan dinding perut Anda, sehingga kulit tampak retak atau pecah-pecah. Makin besar perut Anda, peregangan pada kulit perut bertambah drastis, biasanya retak-retak di perut pun tampak lebih jelas.

Namun, kondisi ini sangat individual, sebab tak semua ibu hamil mengalaminya. Kemunculannya pun bervariasi, ada yang mengalami ketika melahirkan anak kedua, padahal saat melahirkan anak pertama tidak mengalami hal ini.

Bila kali ini Anda mengalaminya, tak perlu khawatir berlebihan. Kendala retak-retak pada kulit perut umumnya akan memudar atau hilang beberapa bulan setelah melahirkan, paling tidak sekitar 6 bulan sampai 1 tahun usai melahirkan. Kalau pun tak kunjung hilang, sebaiknya konsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan tepat. Dokter dapat meresepkan obat-obatan krim atau salep sehingga mengurangi kendala tersebut, menjaga elastisitas kulit, dan kelembapan kulit.

Sumber : Tabloid Nakita


Survei: Remaja Indonesia Punya Pengalaman Seks Sejak Usia 16

Siapa nyangka, ternyata sebagian besar remaja merasa tidak cukup nyaman curhat sama orang tuanya, terutama bertanya seputar masalah seks. Makanya, mereka lebih suka cari tahu sendiri melalui sesama teman … dan menonton film porno dan mencari cerita-cerita seks di situs-situs porno di internet

Setidaknya, hasil itu menjadi salah satu kesimpulan yang mengemuka dalam paparan hasil penelitian Synovate Research tentang perilaku seksual remaja di 4 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan.



Survey ini mengambil 450 responden dari 4 kota itu dengan kisaran usia antara 15 sampai 24 tahun, kategori masyarakat umum dengan kelas sosial menengah keatas dan kebawah. Selain itu, juga diberikan pembagian terhadap para responden ini berdasarkan aktivitas seks yang aktif dan pasif.

Dari penelitian yang dilakukan sejak September 2004 itu, Synovate mengungkapkan bahwa sekitar 65% informasi tentang seks mereka dapatkan dari kawan dan juga 35% sisanya dari film porno. Ironisnya, hanya 5% dari responden remaja ini mendapatkan informasi tentang seks dari orang tuanya.

Para remaja ini juga mengaku tahu resiko terkena penyakit seksual (27%) sehingga harus menggunakan kontrasepsi (27%). Tapi, hanya 24% dari responden ini yang melakukan preventiv untuk mencegah penyakit AIDS menghinggapi mereka.

Pengalaman Berhubungan Seks Sejak Usia 16 Tahun

Dalam penelitian ini juga menarik untuk melihat pengalaman seksual remaja di 4 kota ini. Sebab, 44% responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16 sampai 18 tahun. Sementara 16% lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah mereka dapat antara usia 13 sampai 15 tahun.

Selain itu, rumah menjadi tempat paling favorit (40%) untuk melakukan hubungan seks. Sisanya, mereka memilih hubungan seks di kos (26%) dan hotel (26%).

Uniknya, para responden ini sadar bahwa seharusnya mereka menunda hubungan seks sampai menikah (68%) dan mengerti bahwa hubungan seks pra nikah itu tidak sesuai dengan nilai dan agama mereka (80%). Tapi, mereka mengaku hubungan seks itu dilakukan tanpa rencana. Para responden pria justru 37% mengaku kalau mereka merencanakan hubungan seks dengan pasangannya. Sementara, 39% responden perempuan mengaku dibujuk melakukan hubungan seks oleh pasangannya.

Karenanya, ketika ditanya bagaimana perasaan para responden setelah melakukan hubungan seks pra nikah itu, 47% responden perempuan merasa menyesal karena takut hamil, berdosa, hilang keperawanan dan takut ketahuan orang tua.

“Mereka juga tahu bahwa ada beberapa jenis penyakit yang ditularkan dari hubungan seksual. Misalnya 93% tahu tentang AIDS dan 34% tahu Sipilis. Kalau tentang AIDS, mereka 82% tahu dari televisi, 20% dari internet dan hanya 10% yang tahu dari orang tuanya,” kata camita Wardhana, Project Director Synovate yang mempresentasikan hasil penelitian ini.

Perlu informasi lebih lengkap

Meskipun hasil penelitian ini bukan hal yang baru bagi masyarakat saat ini, tetap saja perlu hati-hati menyikapinya agar tidak menjadi salah persepsi. Adrianus Tanjung, Kepala Divisi Komunikasi Informasi, Edukasi dan Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) melihat, meskipun hasil penelitian ini memberikan gambaran rata-rata pada perilaku remaja kita saat ini, ada beberapa faktor yang bisa saja bias.

“Seperti pembagian remaja yang aktif dan pasif secara seksual dalam penelitian ini, masih bisa diperdebatkan. Misalnya, apakah jika remaja yang pernah sekali melakukan hubungan seksual tapi lalu tidak melakukannya lagi, itu tetap dalam kategori aktif secara seksual?”

Namun, ia melihat bahwa hasil penelitian ini memberikan kecenderungan yang makin menguat bahwa para remaja ini membutuhkan tempat yang nyaman untuk mencurahkan perasaan atau bertanya seputar seks.

“Mereka sulit tanya ke orangtua karena bisa aja orangtua nggak tahu .Selain itu, mungkin juga mereka membutuhkan tempat yang didesain nyaman supaya mereka mau datang ke konseling seks,” tambah Tanjung.

Sebab itu, PKBI yang juga pernah mendapatkan hasil serupa dari penelitian sejenis beberapa waktu lalu ini, menurut Tanjung, akan mencoba memberikan konseling lebih detil tentang alat-alat reproduksi kepada remaja. Caranya dengan masuk ke sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstra kulikuler seperti Pramuka.

“Ini penting agar mereka mengerti organ reproduksi mereka sendiri, mulai dari pembuahan sampai hamil dan melahirkan. Dengan begitu, mereka akan lebih dapat menjaga diri sendiri, tahu resiko-resikonya, meskipun tidak selalu dalam pantauan orangtua,” demikian Andrianus Tanjung. (Lily Bertha Kartika)

sumber: Kompas Cyber Media

Inilah 6 Hasil Penelitian Tentang Seks di Tahun 2009

Pada 2009 banyak dilakukan penelitian seputar seks. Penelitian tersebut tentunya bisa menambah pengetahuan Anda tentang seks. Pada akhir 2009, LiveScience membuat daftar penelitian seputar seks yang mengemukakan fakta mengejutkan. Berikut beberapa penelitian seputar seks yang perlu Anda ketahui.

- Aroma
Aroma keringat pria bisa menunjukkan hasrat seksualnya. Dan, wanita bisa membedakan antara aroma keringat biasa dan yang menunjukkan hasrat seksual. HAl itu menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Neuroscience



- Seks dan anak
Seks pada sebagian anak ternyata dianggap sebagai sebuah permainan. Hal ini memang sangat mengkhawatirkan karena menurut tim peneliti dari Iowa State University, Amerika Serikat, 25 persen anak-anak yang berusia antara 11 hingga 16 tahun dan berasal dari kalangan menengah ke bawah melakukan hubungan seksual. Rata-rata anak-anak tersebut melakukan hubungan seksual pertamanya pada usia 12 tahun.

- Perpanjangan alat vital pria
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Turin, Italia alat yang berfungsi untuk memperpanjang alat vital pria cukup efektif. Alat tersebut bisa menggerakkan alat vital pria disaat yang tepat dan bisa membuatnya lebih panjang sekitar satu inchi.

- Kanker prostat
Pria yang aktif secara seksual pada usia 20 hingga 30 tahun dan sering melakukan masturbasi risiko kanker prostatnya lebih tinggi. Tetapi risiko tersebut akan menurun pada usia 50 tahun. Aktivitas seksual yang menurun bahkan bisa melindungi pria dari kanker prostat. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Nottingham, Inggris.

- Waktu yang tepat untuk pap smear
The American College of Obstetricians and Gynecologists merilis petunjuk baru tentang pendeteksian awal kanker serviks. Wanita harus menunggu hingga usia 21 tahun untuk melakukan tes pap smear pertamanya. Pemeriksaan organ intim juga harus dilakukan setiap tiga tahun sekali, hal itu jika hasil tes normal.

- Hubungan seksual pertama
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Theoretical Biology, alasan wanita menunda melakukan hubungan seksual adalah untuk menemukan pasangan yang tepat. Sedangkan pria lebih untuk membuktikan mereka bisa menyelesaikan tantangan.

sumber : Petti Lubis, Mutia Nugraheni, VIVAnews

5 Hal Perusak Hubungan Asmara !!!

Membina hubungan asmara bersama sang kekasih memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Kuncinya, pasangan harus tangguh menghadapi berbagai macam ‘godaan’ dan cobaan hidup.

Anda perlu mengetahui beberapa hal yang menyebabkan hubungan kandas di tengah jalan. Simak ulasan dari Askmen berikut ini:



Stres

Begitu banyak permasalahan yang tidak bisa Anda atasi ternyata dapat menyebabkan stres.

Kondisi inilah yang akhirnya memengaruhi kelangsungan hubungan asmara Anda bersama pasangan. Anda pun merasa kehadiran si dia tidak membantu memecahkan masalah.

Keras kepala

Salah satu sikap yang kerap memicu hubungan menjadi rusak adalah keras kepala. Alhasil, si dia merasa kecewa dan tidak nyaman berada di dekat Anda. Dia pun merasa pendapatnya tidak pernah Anda dengarkan dan hargai.

Perilaku mengganggu

Terkadang sikap atau perilaku mengganggu Anda sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan. Pasalnya, pasangan belum tentu menerima sikap itu. Beberapa perilaku menganggu yang sering kali membuat pasangan protes, seperti senang berteriak kencang atau bersendawa.

Perselingkuhan


Perselingkuhan sering menjadi alasan kuat bagi pasangan memilih berpisah. Selain menyisakan rasa sakit hati yang dalam, perselingkuhan juga menghilangkan kepercayaan yang telah dia berikan.

Perbedaan visi dan misi

Tidak selamanya perbedaan itu bisa disikapi dengan kepala dingin. Tetapi Anda tak boleh bersikap egois ketika visi dan misi Anda dalam merajut tali cinta tak sejalan dengan si dia. Ketahuilah bahwa sikap egois menjadi pemicu keretakan hubungan asmara.

Sumber : Kikil.com

Rabu, 13 Januari 2010

Alasan perempuan menolak SEX !

Bingung karena pasangan Anda tiba-tiba dingin dan tak mau bermesraan. Ia bahkan tak mau lagi bercinta dengan Anda. baca info berikut, dan Anda akan mengetahui penyebabnya.

Banyak alasan yang membuat perempuan kehilangan hasrat seksnya. Terkadang perubahan mood itu membingungkan pasangan mereka. oleh karena itu, tak ada salahnya para pria mengerti alasan pasangannya menolak seks.


Beberapa alsan dibelikan oleh Sarah Stefanson, seorang ahli seks yang detikhot kutip dari Askmen, Rabu (28/10/2009). Mau tahu beberapa alasannya? ini dia!

1. Dia Kecewa
Di depan Anda perempuan seringkali sulit mengungkapkan perasaannya. Bahkan beberapa di antara mereka seringkali menahan diri untuk menunjukkan emosinya, semata-mata karena memikirkan perasaan pasangannya. Namun dalam urusan ranjang, perempuan tak lagi bisa berpura-pura. kekecewaan yang ia rasakan secara tidak sadari membuatnya menolak pasangannya.

2. Dia ingin menunjukkan wibawanya
salah satu alasan perempuan menolak seks dengan pasangannya adalah karena ia ingin menujukkan kekuatannya. Terkadang perempuan yang biasanya ‘lema’ dan terkesan tidak dominan akan merasa mempunyai sedikit wibawa ketika bisa menolak ajakan seks dari pasangannya.

3. Dia ingin memanipulasi
Menolak seks bisa berarti bargaining position bagi para perempuan. Dengan menolak seks, perempuan bisa meminta hal-hal yang ia inginkan, sehingga pasangannya ‘terpaksa’ menuruti keinginannya.

4. Bosan
Penolakan yang dilakukan perempuan akan kegiatan bercinta bisa jadi karena alasan bosan. Mungkin perempuan itu merasa tak lagi bisa menikmati kegiatan bercinta. Anda sebagai pasangan harus tahu bagaimana cara menghidupkan hasratnya lagi.

5. Dia sangat letih
Keletihan bisa juga menjadi alasan perempuan menolak seks. Anda sebagai pasangan pun harus lebih peka dengan keadaannyanya. Apalagi seks itu membutuhkan stamina dan keadaan fisik yang prima. Jika memeng perempaun Anda tengah letih, ada baiknya untuk tidak memaksanya.

6. Dia berselingkuh
Kemuungkinan yang terakhir adalah yang paling tidak diinginkan. saat hatinya tak lagi milik Anda, maka sulit baginya menyerahkan tubuhnya untuk Anda nikmati. Apalagi mungkin kini ia lebih menikmati hubungan seks dengan orang lain.


sumber : http://syafyess.blogspot.com

Mengajak bayi bicara itu penting lho!

Ah, bagaimana mungkin? Bayi, kan, belum bisa berbicara. Jangan-jangan nanti dikira enggak waras. Mengapa penting mengajak bayi berbicara?

Jangan takut dianggap tak waras kala Anda mengajak si mungil berbicara. Bayi memang belum bisa berkata-kata, tapi tak berarti ia tak mampu untuk diajak berbicara.


Para ahli menganjurkan orangtua agar mulai mengajak berbicara anak sejak ia lahir dan jangan pernah berhenti. Biasakan untuk selalu mengomentari apa saja yang Anda lakukan terhadap si bayi. Misalnya, saat mengganti popok, memandikan, menyusui, dan sebagainya. Katakan padanya setiap saat tentang apa saja yang Anda lihat di sekeliling Anda, maupun apa yang sedang Anda lakukan untuk diri sendiri seperti membaca atau bahkan memasak.

Pokoknya, ngomonglah apa saja kepada si bayi. Tataplah matanya dan Anda pun akan takjub melihat betapa ia sangat menaruh perhatian selama Anda berbicara. Seringkali ia bereaksi terhadap apa yang Anda katakan, seperti menjerit kesenangan atau cemberut kala ada yang tak disukainya. Tak percaya? Silakan Anda buktikan.

PENDENGARAN TAJAM
Belajar berbicara, seperti dikatakan Dr. Adi Tagor, Sp.A., DPH dari RS Pondok Indah Jakarta, merupakan kunci penting untuk mengarahkan si bayi pada kemampuannya berbahasa yang timbul setelah usia setahun sampai tiga tahun. "Tujuannya mendorong perkembangan komunikasi verbal atau linguistic capability anak," jelasnya.

Pada tahap awal, bayi memulai "pelajaran" berbicara dengan mendengarkan. Karena itu, Adi Tagor menasehati, "Biarkan bayi mendengarkan apa saja yang Anda katakan. Inilah langkah awal untuk memberinya pemahaman. Bila bayi banyak mendengar, ia akan cepat belajar bicara." Kemampuan mendengar suara pada bayi, sudah ada sejak ia masih di kandungan, pada sekitar usia 3-4 bulan kehamilan. "Ada faktor intrinsik yang mengenal irama, kekerasan suara, frekuensi, dan nada-nada suara. Karena itu, bayi bisa menerima sinyal-sinyal meskipun belum mengerti," terangnya.

Setelah lahir, pendengaran bayi menjadi sangat peka. Suara menjadi jelas terdengar karena tak terhalang air ketuban maupun dinding perut ibu. Nah, lewat sinyal-sinyal verbal yang dilemparkan (sinyal audio), bayi akan memberi reaksi. "Pada bayi lahir sampai usia 3-6 bulan, ada yang dinamakan refleks Moro. Jika mendengar suara keras, bayi akan bereaksi kaget dengan tangan ke atas. Bila ia tak bereaksi, mesti dicurigai si bayi tuli. Normalnya, reaksi ini menghilang di atas usia 6 bulan," tutur Adi Tagor.

Ia pun bukan cuma mampu mendengar dengan jelas setelah lahir, tetapi juga bisa melihat. Kedua indera ini (audio-visual) sangat penting baginya untuk mengembangkan intelektualitasnya. Pada bayi baru lahir, karena matanya belum jelas melihat, maka beri jarak 30 centimeter agar ia bisa melihat ekspresi Anda kala Anda berbicara dengannya.

Dalam perkembangan selanjutnya, belajar berbicara sangat penting dalam rangka pengenalan lingkungannya. Sebab itulah saat mengajaknya bicara, berikan pula banyak rangsangan pada semua panca indera bayi. Sambil bicara, misalnya, pegang atau elus tangannya (indera raba-sentuh). Dengan memfungsikan seluruh panca inderanya, bayi akan mengenal keinginannya dan kemudian dapat mengungkapkannya setelah ia mampu berbicara.

MENIRU
Satu hal penting yang harus diketahui para orangtua, kata Adi Tagor, bayi sangat suka menirukan suara. Dengan mengajaknya banyak bicara, ia akan makin banyak mengenal kata, terutama warna (timbre), nada, dan lagu/intonasi verbal. Semua ini akan sangat membantu perkembangan berbicaranya.

Di sisi lain, bayi juga senang bila Anda menirukan apa yang ia katakan. Kala ia bersuara, "Uuu," misalnya, tirukan dan ulangi kepadanya. Begitu pun jika ia bersuara, "Aaa." Permainan menirukan ini akan menjadi dasar bagi bayi untuk menirukan bahasa Anda kelak.

Lantaran itu, lulusan FKUI tahun 1963 ini menganjurkan, Anda hendaknya berbicara dengan menggunakan bahasa yang benar, tidak cadel. "Jika bayi menerima sinyal audionya enggak baik atau tak jelas, maka proses keluaran (output) pun akan jelek. Seperti memfotokopi sesuatu dokumen yang jelek," paparnya.

Selain itu, dengan menggunakan bahasa yang benar dan jelas ucapannya, di kemudian hari Anda tak perlu repot-repot melakukan "pembetulan" kata-kata yang digunakan si kecil. Sebaliknya, si kecil pun tak akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya.

PERKEMBANGAN BICARA
Sejak usia 2 bulan, terang Adi Tagor, bayi sudah bisa menirukan tinggi rendah dan lagu atau intonasi suara kita. Ia pun dapat membedakan suara satu dengan lainnya, memberi respon dengan tersenyum atau tertawa. Sampai usia 6 bulan, tampak pada bayi yang dinamakan cannonic babbling, yakni lontaran-lontaran suara atau ocehan.

Di usia 8 bulan, ia sudah mengerti beberapa suara dan kata. Hal ini sangat berguna untuk membantu perkembangan pemahamannya. Ia pun mulai bisa berteriak untuk mencari perhatian, berespon kala namanya dipanggil, dan tertarik saat ada orang berbicara meski tak langsung tertuju pada dirinya.

Di usia 9 bulan, normalnya si bayi sudah bisa bicara dalam arti word (kata) seperti "mama", "mimi", "pus", yaitu nama yang merujuk kepada sesuatu maksud atau benda tertentu. Setelah umur setahun lebih, ia memiliki paling banyak 10-20 kata. "Lebih banyak dari itu berarti lebih bagus brain development-nya," ujar Adi Tagor.

Bila konsentrasinya mulai ditujukan pada "pelajaran" berjalan, maka untuk sementara kemajuan berbicaranya menurun. Kendati demikian, tutur Adi Tagor, "Perkembangan bahasa setiap bayi tak selalu sama. Ini tergantung berbagai aspek, yaitu aspek genetik perkembangan fisik yang berkaitan dengan kemampuan berbicara dan kemampuan intelektualitas, serta rangsangan dari lingkungan." Karena itu, lulusan Public Health National University of Singapore ini menekankan pentingnya peran ayah, ibu, dan orang lain di sekeliling si bayi untuk selalu mengajaknya bicara.

RANGSANGAN DINI
Tapi bagaimana jika si bayi tak juga menunjukkan respon untuk berbicara kala Anda mengajaknya ngobrol? Menurut Adi Tagor, ada beberapa sebab. Boleh jadi karena pendengarannya mengalami gangguan atau malah sama sekali tak bisa mendengar alias tuli. Bisa pula karena perkembangan otaknya (brain development) yang terganggu, sehingga perbendaharaan kosa katanya sangat minim.

Kemungkinan lain, ia menderita autisma, yakni ketidakmampuan berkomunikasi dengan lingkungan, asyik dengan dirinya sendiri, dan tertutup terhadap lingkungan.

Tapi Anda jangan panik dulu! Sejauh anak menirukan atau tak berhasil menirukan ucapan Anda, kemungkinan besar ia tak mengalami gangguan apapun. Yang penting, ia tetap menunjukkan kemampuannya berkomunikasi dengan lingkungan. Misalnya dengan menggunakan bahasa isyarat (body language), menunjuk sesuatu yang diinginkan atau mendorong sesuatu untuk menjauhkan dari yang tak disukainya.

Anda harus mendukung "bahasa khusus" tersebut bahwa kita mengerti apa yang dimaksud si bayi. Tentu saja tanpa melupakan tujuan akhirnya, yaitu percakapan yang sebenarnya. Jadi, manakala si bayi menunjuk pada botol susu, misalnya, jangan langsung membuatkannya susu dan kemudian memberikannya. Lebih baik tanyakan dulu, "Adi mau susu?" Tunggulah responnya. Jika ia mengerti pertanyaan Anda, ia mungkin akan mengangguk atau kembali menunjuk botol susu sambil mengeluarkan suara yang berarti, "Ya, Adi mau susu."

Beberapa anak pada tahap ini hanya sulit untuk membentuk kata-kata. Hal ini biasanya akan terus berlanjut sampai masa prasekolah. Kadang sampai masa Taman Kanak-kanak atau kelas satu Sekolah Dasar, bila Anda tak segera mengatasinya. Nah, untuk mencegah keterlambatan berbicara, lakukan rangsangan dini (early stimulation), yakni membawa si bayi berkonsultasi ke klinik tumbuh kembang.

Pilihan lain, masukkan ia ke "sekolah". "Bayi usia 6 bulan sudah bisa dimasukkan ke play group dini untuk peer education," ujar Adi Tagor. Anak ditarik pada sebayanya (peer stimulation), sehingga belajarnya akan lebih mudah, karena ada rasa perlu bersaing dan ingin sama dengan teman sebaya.

sumber : tabloid nakita

Cara Menghitung Tanggal Kelahiran Bayi

Kapan Anda akan melahirkan, sebenarnya sudah dapat diketahui sejak pertama kali Anda mengetahui Anda sedang hamil. Bila Anda berkunjung ke dokter, dokter pun dapat menyampaikan pada Anda tanggal berapa bayi akan lahir berdasarkan tabel tanggal kelahiran yang dimilikinya. Anda mungkin tak memiliki tabel semacam ini, namun Anda tetap bisa memperkirakan dengan mudah kapan Anda akan melahirkan. Lewat bukunya, Kehamilan: Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan, Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff, dan Sandee E. Hathaway membeberkan cara menghitung due date ini.



Tanggal kelahiran ini memang hanya bersifat perkiraan ilmiah, dan tidak selalu tepat untuk semua wanita. Menurut beberapa penelitian, hanya 4 dari 100 perempuan yang melahirkan pada saat yang tepat. Ini disebabkan terutama karena masa kehamilan normal yang penuh dapat berkisar antara 38 - 42 minggu, dan kelahiran dapat terjadi pada tenggang waktu dua minggu sebelum atau sesudah tanggal yang semestinya.
Inilah sebabnya mengapa istilah ilmiah untuk "tanggal kelahiran" dalam bahasa Inggris adalah EDD (Estimated Date of Delivery). Biasanya perhitungannya adalah sebagai berikut:

*Ambil tanggal dari hari pertama masa menstruasi normal yang terakhir, lalu tambahkan 7. Dari tanggal tersebut, hitung mundur tiga bulan, dan Anda mendapatkan tanggal harapan persalinan -satu tahun kemudian. Misalnya, katakanlah masa menstruasi Anda yang terakhir dimulai pada tanggal 24 Agustus. Tambahkan 7 pada angka 24, sehingga menjadi 31; kemudian hitung mundur tiga bulan. Maka EDD Anda adalah 31 Mei tahun 2010.

Bila menstruasi Anda terjadi teratur setiap 28 hari, maka besar kemungkinan Anda melahirkan dekat dengan tanggal yang telah diperhitungkan. Jika siklus menstruasi Anda lebih panjang dari 28 hari, kemungkinan Anda melahirkan lebih lama daripada EDD Anda. Begitu pun sebaliknya, jika lebih pendek maka kemungkinan lahir lebih awal.

Jika siklus menstruasi tidak teratur
Jika siklus Anda tidak teratur, cara perhitungan tanggal ini mungkin tidak berlaku bagi Anda. Misalnya Anda tidak menstruasi selama tiga bulan, dan tiba-tiba Anda hamil. Lalu kapan Anda mulai mengandung? Karena EDD yang dapat diandalkan memang penting, maka Anda dan dokter Anda harus mencoba untuk menemukannya. Bahkan bila Anda tidak dapat menentukan mulainya kandungan atau tidak menyadari masa ovulasi Anda yang terakhir (beberapa perempuan mengenali pelepasan telur melalui terjadinya kekejangan dan nyeri ringan yang berlangsung beberapa jam, atau getah vagina yang bening dan seperti serat), ada beberapa petunjuk yang dapat membantu.

Petunjuk yang pertama adalah ukuran rahim Anda, yang akan dicatat ketika dilakukan pemeriksaan dalam yang pertama. Ia harus sesuai dengan tahap dugaan dari kehamilan. Belakangan, baru didapat petunjuk-petunjuk lain yang secara bersamaan dapat menjadi ukuran usia kehamilan: pertama kali detak jantung janin dapat terdengar, saat tanda-tanda kehidupan mulai terasa (pada kira-kira minggu ke-20 sampai 22 pada bayi pertama, atau minggu ke-16 sampai 18 pada bayi selanjutnya); ketinggian fundus (puncak rahim) pada setiap kunjungan (misalnya, ia akan setinggi pusar pada kira-kira minggu ke-20).

Bila semua petunjuk ini tampak sesuai dengan tanggal yang diperhitungkan oleh Anda dan dokter Anda, maka Anda dapat memastikan bahwa kelahiran akan berlangsung tidak jauh dari tanggal itu -yakni sekitar dua minggu dari tanggal yang ditentukan. Tetapi bila tidak sesuai, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan sonogram di suatu waktu antara minggu ke-12 dan 20 (beberapa orang menyatakan bahwa informasi terbaik akan terdapat di antara minggu ke-16 dan 20), yang dapat lebih tepat menentukan usia kandungan janin Anda. Beberapa dokter melakukan sonogram secara rutin, untuk mendapatkan tanggal yang seakurat mungkin.

Dengan semakin dekatnya saat kelahiran, akan terdapat petunjuk-petunjuk lain tentang tanggal kejadian besar ini: kontraksi yang tidak nyeri akan menjadi lebih sering (dan mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman), janin akan turun ke dalam rongga panggul (engagement), leher rahim mulai menipis dan memendek (effacement), dan terakhir, leher rahim mulai melebar. Tanda-tanda ini dapat membantu meskipun tidak pasti -hanya bayi Anda yang tahu dengan pati kapan hari ulang tahunnya kelak.


sumber : http://kompas.com



Lahir prematur, beragam faktor penyebabnya

Definisi Prematur(Menurut buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes. Depkes RI 1992) istilah prematuritas telah diganti dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) oleh WHO pada tahun 1961. Di dalam buku pusdiknakes depkes yang berjudul asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram sampai dengan 2499 gram.


1. FAKTOR IBU
• AntroprometrisBila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
• Masalah GiziSemisal kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
• Kondisi Servik Uteri Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi terpaksa lahir.
Selain itu bisa juga karena:…
• Infeksi Semisal infeksi vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak terhadap tumbuh kembang anak di kemudian hari.
• Penyakit Semisal pre-eklampsia.
• Persalinan Spontan Atau disebut spontaneous preterm labor. Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya, tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak (multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus, perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan, dan ibu yang mengalami stres berat.

2. FAKTOR SOSIO EKONOMI

Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, dan stres lingkungan.

3. FAKTOR LINGKUNGAN HIDUP
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon, wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko melahirkan bayi prematur.

4. FAKTOR PELAYANGAN KESEHATAN
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.


sumber : http://anakbayi.com


Senin, 11 Januari 2010

ASI Tetap yang Terbaik

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ibu dan bayi dengan menyusui, khususnya memberi ASI eksklusif. Salah satunya adalah meningkatnya kekebalan tubuh bayi sehingga tak mudah terkena infeksi. Selain itu akan tercipta kedekatan yang sesungguhnya antara ibu dan bayi selama proses menyusui.

"Ada banyak kandungan yang terdapat dalam ASI namun tak ada dalam susu formula yang dibutuhkan bayi. Misalnya saja kandungan laktosa yang membantu pertumbuhan otak dan melancarkan pencernaan bayi," papar dr Tejowati Putri dari Jakarta Breastfeeding Center.



Dia mengatakan, bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibanding bayi yang mendapat susu formula. "Susu formula bisa menimbulkan alergi karena pencernaan bayi belum matang," katanya.

Dokter Putri menegaskan, susu formula dengan ASI sangat berbeda. "Jelas berbeda. Susu formula kan dihasilkan dari sapi yang struktur tubuhnya berbeda, kandungan dan komposisi air susunya juga berbeda dengan kebutuhan anak manusia," paparnya.

Selain itu pemberian susu formula pada bayi justru meningkatkan risiko diare, infeksi saluran pernapasan akut, malnutrisi, alergi susu sapi dan
jenis alergi lain, penyakit kronik, serta kelebihan berat badan.

Komponen dalam ASI sangat spesifik dan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi terutama dalam enam bulan pertama kehidupan bayi. Itu sebabnya badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan.

"Karena itu para ibu tak perlu tergoda untuk memberikan susu formula pada bayinya, apalagi berpendapat kalau makin mahal harganya susunya makin baik. Itu salah. ASI lebih murah namun tetap yang terbaik," kata dr Putri.

sumber : www.kompas.com


Deteksi Kelainan Genetik pada Janin

Ibu hamil seringkali didera rasa khawatir akan kesehatan calon bayinya. Untuk memupus kecemasan itu, kini sudah tersedia pemeriksaan untuk mendeteksi sejak dini apakah bayi yang akan dilahirkan memiliki cacat lahir atau kelainan bawaan.

Pemeriksaan kelainan genetik pada umumnya dilakukan oleh ibu yang sebelumnya pernah melahirkan anak dengan cacat lahir atau memiliki riwayat penyakit genetik pada keluarga mereka, seperti fibrosis, thalasemia dan kelainan sel lainnya. Dengan demikian, bisa diketahui apakah bayi mereka terkena penyakit atau tidak.

Apa saja tes penyakit genetik yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil?


Amniocentesis
Ini merupakan sebuah tes untuk mendeteksi kelainan kromosom, yang menyebabkan anak menderita down syndrom atau spina bifida. Amniocentesis biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki trimester kedua (antara minggu ke-15 hingga minggu ke-20) atau menjelang kelahiran saat paru-paru bayi sudah terbentuk sempurna.

Pada tes ini dokter akan memasukkan jarum yang sangat kecil ke bagian dinding perut sampai masuk ke bagian rahim untuk mengambil contoh cairan ketuban dari kantong yang menyelimuti janin. Cairan ini kemudian dianalisa di laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kelainan genetik atau kromosom. Hasil tes amniocentesis bisa diketahui dua minggu kemudian.

Chorionic villus sampling
Cara ini lebih akurat untuk mendeteksi ketidaknormalan kromosom, yang salah satunya mengakibatkan down syndrome. Metode tes ini dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan menyuntikkan jarum yang sangat pipih dan kecil ke bagian perut ibu hamil untuk mengambil contoh sel dari plasenta yang disebut chorionic villi.

Cara kedua adalah dengan menggunakan kateter yang dimasukkan lewat vagina sampai ke dekat plasenta di rahim untuk mengambil contoh sel. Hasil sampel ini kemudian dianalisa di laboratorium. Chorionic villus sampling (CVS) biasanya dilakukan di awal kehamilan, yakni pada minggu ke-10 atau minggu ke-12. Hasil tes ini juga lebih akurat dan lebih cepat.

Pemeriksaan darah

Belum lama ini para peneliti dari Universitas Hongkong, China, mengenalkan teknik pemeriksaan darah untuk mengidentifikasi sejumlah kelainan penyakit bawaan pada janin. Tes ini bekerja dengan cara memeriksa DNA janin dalam darah ibu.

Setiap metode tes memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan tes ini. Beberapa penelitian menyebutkan tes yang dilakukan pada janin bisa menyebabkan keguguran atau peningkatan risiko tidak lengkapnya anggota tubuh yang terbentuk. Oleh sebab itu carilah informasi sebanyak-banyaknya dari dokter Anda!


Sumber: healthychildren