.................................................................................

Jumat, 11 Desember 2009

Membawa bayi Berpergian

Tanya Jawab Kesehatan Anak

Dr. Najib Advani SpAK MMed Paed,
Dokter Spesialis Anak Konsultan-Ahli Jantung Anak (Bagian Kesehatan Anak FKUI RSCM) dan Staf Pengajar FKUI-RSCM

MEMBAWA BAYI BEPERGIAN

Saya mempunyai bayi umur 6 bulan. Bulan depan saya akan menyusul suami yang bertugas di Kalimantan. Perjalanan dengan pesawat, berikut transitnya, butuh waktu 5 jam. Amankah saya membawa bayi bepergian dengan pesawat?

Persiapan apa yang harus saya lakukan sebelum membawa ia bepergian? Perlukah saya membawanya ke dokter lebih dulu? Dan jika ia rewel di pesawat (mungkin karena perubahan udara), apa yang harus saya lakukan?

Dewi Armini - Jakarta

Jika kondisi bayi sehat, perjalanan dengan pesawat relatif aman untuknya. Sebaiknya, saat pesawat lepas landas dan mendarat, bayi diberi sesuatu di mulutnya agar terbuka untuk menyeimbangkan tekanan, sehingga dapat mencegah timbulnya gangguan pada gendang telinganya. Ibu dapat memberinya dot atau sendok plastik yang tumpul.

Di dalam kabin pesawat terdapat tombol pengatur udara (AC) yang sebaiknya diarahkan tak langsung ke bayi. Jika dirasa terlalu dingin, aliran udaranya dapat dikecilkan atau bahkan dimatikan. Jika ragu, minta tolonglah pada pramugari.

Tentunya persiapan yang terpenting adalah makanan dan susu (jika ia tak minum ASI) secukupnya bagi bayi. Susu bubuk dan airnya, sebaiknya dipisah dan dicampur saat dibutuhkan. Sebaiknya bawa bekal agak lebih, karena ada kemungkinan keberangkatan pesawat tertunda hingga beberapa jam. Jangan lupa membawa baju hangat, topi, kaus kaki, dan sarung tangan untuk mencegah bayi terkena hawa dingin di pesawat atau di ruang tunggu. Membawa diapers juga cukup praktis, karena mengganti popok bayi di pesawat tak semudah seperti jika dilakukan di rumah.

Apakah Ibu mudah mabuk jika naik pesawat? Jika, ya, sebaiknya Ibu ditemani oleh orang dewasa lain yang tak mudah mabuk, mengingat dalam keadaan mabuk sukar bagi Ibu menjaga bayi. Jika ia rewel tentu ada sebabnya. Mungkin karena popoknya basah, kedinginan, atau karena deru mesin pesawat, atau karena lingkungan yang asing baginya. Menggendong bayi sambil menepuk-nepuk punggungnya mungkin akan membantu meredakan rewelnya. Jika Ibu belum begitu yakin tentang kondisi fisiknya, tak ada salahnya memeriksakan bayi ke dokter 2-3 hari sebelum berangkat.

MEMILIH SUSU KALENG

Dokter, menurut rencana, saya ingin memberikan susu tambahan pada bayi saya yang sekarang usia 4 bulan. Bulan-bulan pertama sesudah kelahirannya, saya hanya memberikan ASI saja. Bagaimana memilih susu kaleng yang tepat untuk mendampingi ASI? Karena saya tak bekerja, saya ingin menyusui bayi saya selama mungkin.

Trisia Tobing - Jakarta

Sebenarnya Ibu tak perlu terlalu cepat memberi susu tambahan. Apalagi jika ASI cukup dan Ibu tak bekerja. Lebih bijaksana jika pada usia 4 bulan ASI diteruskan, tapi bayi juga mulai diberi makanan padat seperti bubur susu, buah, dan biskuit. Meski ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, dengan bertambahnya usia, bayi yang sedang bertumbuh cepat perlu energi dan zat-zat gizi yang lebih daripada yang diperoleh dari ASI saja.

Pada keadaan ibu bekerja di luar rumah atau produksi ASInya tak memadai, dapat diberi susu formula. Susu formula sebaiknya disesuaikan usia bayi dan juga yang rasanya disukai oleh bayi. Jika bayi sudah minum susu formula, tak selalu kesukaannya pada ASI jadi berkurang. Banyak juga bayi yang tak mau atau tak suka susu formula dan hanya mau ASI.

Yang pasti, akan lebih mudah bagi bayi minum susu formula dari botol susu dibanding harus mengisap dari ibunya. Jika menyusu dari botol, dengan penekanan bibir sedikit saja pada dot, susu akan keluar. Sedangkan jika minum ASI, ia harus berusaha lebih keras untuk dapat mengisap ASI dari puting ibunya. Hal ini membuat sebagian bayi lebih suka susu formula dan meninggalkan ASI.

sumber : http://www.tabloid-nakita.com

0 komentar:

Posting Komentar