.................................................................................

Jumat, 11 Desember 2009

Menimbang-nimbang Perlengkapan Bayi

Pengalaman beberapa ibu soal perlengkapan bayi yang mereka anggap tidak urgen untuk dimiliki. Semoga pengalaman-pengalaman ini bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum membeli.

Utami Sri Rahayu. Foto: Iman/nakita

BABY TAFEL

Nana, ibunda Salvador (4 bulan)

"Menurutku baby tafel bukanlah kebutuhan yang wajib dibeli. Tapi kalau dapat hadiah, masih okelah. Pertimbangannya, pertama harganya mahal, hampir sama dengan harga boks bayi, lo. Kedua, makan tempat, terutama bagi ruang terbatas. Yang masih ngontrak bisa repot deh kalau dapat hadiah seperti itu. Ketiga, waktu pemakaiannya pendek. Saat bayiku berusia 4 bulan saja, aku sudah khawatir jika mengganti bajunya di baby tafel. Takut kalau lengah sedikit, Salvador malah terjatuh."

Pertimbangan sebelum membeli;

• Ruangan yang dimiliki. Umumnya ukuran baby tafel sama dengan ukuran sebuah meja standar. Tentu di dalam kamar yang ukurannya terbatas, baby tafel akan mempersempit ruangan.

• Waktu penggunaan singkat. Setelah bayi 6 bulan, memakaikan bayi popok/baju di atas baby tafel justru berisiko karena bayi sudah bisa berguling ke sana kemari.

KERETA DORONG

Tia, ibunda Kezia (1 tahun)

"Kereta dorong sudah kami siapkan semenjak saya masih hamil. Kami pikir itu akan banyak manfaatnya. Ternyata hanya terpakai hingga Kezia berusia 9 bulan. Sebelumnya setiap hari Kezia memang diajak jalan-jalan pagi dengan kereta dorongnya. Namun, setelah ia bisa jalan sendiri, setiap ditaruh di dalam kereta, Kezia enggak betah lagi. Kalau misalnya sedang diajak ke mal, dia lebih banyak jalan sendiri ketimbang duduk manis di kereta dorongnya. Alhasil, kereta dorong itu malah jadi tempat barang-barang belanjaan. Saya memang lebih suka menggendong bayi daripada menjinjing belanjaan. Jadi kereta dorong itu dialihfungsikan menjadi kereta belanja ha...ha..ha..."

Pertimbangan sebelum membeli:

* Tingkat kebutuhan akan kereta dorong. Bila kekerapan kita untuk bepergian dengan si kecil memang tinggi, kereta dorong tentulah menjadi barang yang urgen. Sebaliknya kalau si kecil yang masih imut-imut itu lebih sering tinggal di rumah, ditambah banyak orang yang bersedia menggendongnya--ada nenek, kakek, tante dan pengasuh--dana untuk membeli stroller bisa dialihkan untuk keperluan bayi lainnya.

* "Prinsip" kelekatan. Bila Anda memiliki prinsip untuk selalu menjaga kelekatan dengan bayi (salah satunya dengan menggendong) tampaknya kereta dorong tidak akan banyak digunakan.

BOKS BAYI

Rosyida, ibunda Nasia Ratu Mariam (1 tahun)

"Nasia pakai boks sampai usianya 6 bulanan. Selanjutnya, dia sudah tidak betah. Kalau diletakkan dalam boks, selalu nangis. Setelah itu kami selalu tidur sama-sama. Nilai lebihnya menggunakan boks? Bayi jadi lebih aman karena ada pembatasnya, saya tidak waswas dia akan jatuh bila ditinggal. Juga dalam boks ia lebih terlindung dari nyamuk karena kebetulan boks itu ada kelambunya. Kekurangannya, kalau mau menyusui di malam hari, jadi repot. Sedangkan kalau tidur satu ranjang bersama bayi, kan, kalau mau menyusui bisa langsung. Tidur bersama bayi juga menambah kelekatan antara ibu dan anak."

Pertimbangan sebelum membeli;

* Cermati rencana Anda. Bila si kecil akan diajarkan tidur sendiri semenjak bayi, pilihan memiliki boks adalah tepat. Pilih boks yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan. Bila ingin sekaligus berfungsi sebagai tempat tidur hingga berusia batita, pilihlah yang besar dan dapat ditingkatkan fungsinya.

* Masa pakai boks bayi tidak lama. Umumnya hanya selama masa bayi atau kurang lebih 1 tahun. Setelah memasuki masa batita, biasanya anak sudah aktif bergerak.

* Kalaupun ingin membeli boks, pilih yang beroda dan dapat diletakkan bersisian dengan tempat tidur orangtua, istilahnya bedside cot. Boks jenis ini memiliki pilihan ketinggian, sehingga bisa disejajarkan dengan ketinggian ranjang orangtua.

KERANJANG BAYI

Ruhry Mulyati Setyarini ibunda Aqila Janiska (5 bulan)

"Aku sebenarnya tidak secara khusus membeli keranjang bayi ini. Kebetulan saja ada yang memberi sebagai bingkisan. Sebenarnya sih penggunaannya tidak lama. Sekarang saat Aqila 5 bulan, keranjang bayi itu sudah tidak berfungsi maksimal lagi. Sewaktu masih 1–2 bulan, lumayan terpakai. Terutama kalau ke dokter. Dengan keranjang bayi, tidur Aqila jadi tidak terganggu karena dia bisa tetap meringkuk tenang di dalamnya. Tapi kalau aku sendiri pastinya akan memilih barang yang lain daripada membeli keranjang ini."

Pertimbangan sebelum membeli:

• Keranjang bayi umumnya digunakan untuk bayi yang baru lahir. Dalam keranjang, tidur bayi tidak terganggu jika ia harus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Hanya saja, masa pakainya tidak lama.

KANTONG TIDUR

Grace ibunda Patricius Virendra Natha Wiedyanto (5 bulan)

"Buat saya, kantong tidur sebenarnya bukan perlengkapan wajib yang harus dimiliki. Kebetulan saya memilikinya karena hadiah dari teman. Alasan mengapa kantong tidur tidak perlu-perlu amat karena hanya dipakai sewaktu-waktu, umpamanya, saat mengajak bayi kontrol ke dokter. Kalau sehari-hari di rumah sih, enggak pernah dipakai. Kantong tidur itu pun hanya bisa digunakan sampai bayi berusia kurang lebih 3 bulan. Karena tubuhnya sudah semakin besar, kantong tidurnya sudah enggak muat lagi. Sekarang kantong tidur yang saya miliki itu hanya digunakan untuk alas main atau alas kereta dorong supaya lebih empuk."

Petimbangan sebelum membeli:

• Berhubung kita tinggal di negara tropis, bisa jadi kantong tidur malah akan membuat bayi kegerahan dan membuat tidur bayi tidak nyenyak. Namun bila kamar si kecil ber-AC kantong tidur ini bisa menjadi pengganti selimut yang nyaman.

• Kantong tidur umumnya digunakan ketika bayi pulang dari rumah sakit. Fungsinya sebagai pembungkus bayi agar tidak kaget saat terkena suhu luar. Namun sebenarnya selimut tipis khusus untuk bayi juga sudah dapat difungsikan sama dengan kantong tidur.


sumber : http://www.tabloid-nakita.com/

0 komentar:

Posting Komentar