.................................................................................

Jumat, 22 Januari 2010

Perilaku Ayah Ditiru Anak

Ayah merupakan model bagi anak-anaknya. Meniru perilaku baik ayah, itu yang dimaui. Namun, hati-hati anak bisa pula meiru perilaku sebaliknya.

Tak sedikit ayah menyadari apa yang mereka lakukan tidak ingin ditiru anak. Para ayah juga tidak yakin apa yang seharusnya mereka lakukan. Misalnya saja, sepanjang hari Minggu ayah hanya bermain games di komputer, bermalas-malasan dan tak peduli kran kamar mandi bocor.


Sikap ayah, direkam anak. Ayah tahu ini tidak baik dan, tentu saja, ayah tak ingin anak-anaknya kelak juga berperilaku demikian. Tetapi, apa tidak boleh bermalas-malasan di hari Minggu

Apa pun jenis kelamin anak, ayah merupakan model. Sikap ayah terhadap rumah, keluarga dan orang lain, terekam dengan baik dalam memori anak.

Dibanding anak perempuan, anak laki-laki lebih senang meniru perilaku ayah. Ayah yang bermalas-malasan, memberi jejak pada anak laki-laki untuk juga bersikap demikian. Pada anak perempuan, akan muncul pemahaman negatif tentang laki-laki. Dia akan berkesimpulan, memang begitulah sifat laki-laki!

Mulailah jadi ayah oke. Menjadi ayah merupakan proses panjang, yang diawali sejak masa kanak-kanak. Ayah yang santun, yang menghargai istri dan anak-anak, yang peduli urusan rumah, yang sadar perilakunya menjadi teladan bagi anak, tidak terbentuk begitu saja ketika ia sudah jadi ayah. Benih perilaku ini sudah ada dalam dirinya sejak kecil.

Tapi, bukan berarti, tak ada harapan bagi para ayah yang ingin menjadi ayah yang lebih baik. Ada cara yang bisa Anda jalankan. Syaratnya, Anda tulus melakukannya.

* Perlakukan ibunya anak-anak dengan baik. Menjaga keutuhan perkawinan, mendengarkan pendapat istri dan menanggapi kebutuhannya merupakan manifestasi dari perlakuan baik terhadap ibunya anak-anak. Anak mengamati, dan kemudian membentuk perilaku dan pola pikir tentang menghargai pasangan.
* Peka kondisi rumah. Perhatikan hal-hal kecil di rumah. Misalnya, jangan cuek bila lampu taman dalam beberapa hari ini kedip-kedip. Tak perlu menunggu sampai istri dan anak-anak mengingatkan, "Yah, lampu taman perlu diganti, tuh. Udah dua hari kedip-kedip." Eh, sudah diingatkan masih juga Anda cuek. Jelek sekali ayah yang demikian!
* Luangkan waktu bersama anak. Cara ayah menggunakan waktu luangnya memberi pemahaman pada anak tentang hal penting dalam hidup ayah. Bila ayah menggunakan waktu luangnya bersama anak, anak paham ia penting dalam kehidupan ayah. Bila ayah asyik bermain sendiri, anak menafsirkan, ayah mementingkan dirinya sendiri.
* Bicara pada anak. Biasanya ayah hanya mau bicara pada anak bila anak melakukan kesalahan. Mulailah ngobrol dengan anak sejak masih kecil. Dengarkan ide serta masalahnya.
* Jadilah guru bagi anak. Ajarkan anak-anak hal baik dan buruk. Dengan demikian, mereka akan membuat keputusan yang baik untuk dirinya.
* Disiplinkan anak dengan cinta. Anak butuh bimbingan dan teladan, bukan cuma hukuman. Tunjukkan tentang dampaknya bila anak tidak disiplin, tetapi tidak dengan menghukumnya.
* Sediakan waktu untuk makan bersama. Makan malam bersama, misalnya, dapat Anda jadikan kesempatan untuk mendengarkan hal-hal yang dilakukan anak sepanjang hari.
* Tunjukkan perasaan pada anak. Anak-anak butuh rasa aman dengan cara mengetahui bahwa mereka dibutuhkan dan dicintai ayahnya. Mereka juga butuh dipeluk ayah. Tunjukkan perasaan Anda agar anak-anak yakin Anda mencintainya.


sumber : www.ayahbunda.co.id

Cek Sendiri Kesehatan Balita

Seringkali para ibu bertanya, “Sehatkah balita?”. Meskipun bukan seorang dokter, semua bunda dan ayah bisa, menyatakan balita Anda sehat dan berkembang optimal. Simak beberapa tanda, balita Anda sehat!

Cek tanda-tandanya lewat kriteria di bawah ini:


•Lincah dan aktif. Seusia balita memang sedang aktif-aktifnya bergerak, tidak bisa diam. Dan jika tiba-tiba balita menjadi lesu, waspadalah, karena siapa tahu ia sedang tidak enak badan, namun enggan mengatakannya kepada Anda.
•Bahagia dan responsif. Para pakar perkembangan mengatakan, kecerdasan anak antara lain bisa dilihat dari kontak matanya yang responsif. Untuk menstimulinya, ajak anak bicara setiap ada kesempatan dan tatap matanya.
•Rambut tidak mudah rontok dan kusam. Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak kusam. Bisa jadi dia kekurangan vitamin B kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, jika rambutnya mengilap dan kuat, artinya balita cukup gizi, serta kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga.
•Gigi cemerlang. Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi enam bulan sekali untuk pemeliharaan.
•Gusi merah muda, tak mudah berdarah. Jika gusi balita mudah berdarah, ada kemungkinan dia mengalami kekurangan vitamin C. Sehat atau tidaknya gigi dan gusi balita juga bisa tercium dari bau mulut balita.
•Kulit bersih, dan jika terjadi luka mudah sembuh. Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit akan lebih cepat memperbaiki diri ketika terjadi luka.
•Kuku merah muda, tidak pucat, dan tidak rapuh. Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia dan tidak kekurangan mineral kalsium.
•Suhu tubuh antara 36,5 derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius. Coba cek suhu tubuhnya ketika tiba-tiba ia lesu dan tidak lincah. Biasanya, jika terjadi infeksi kuman penyakit, suhu tubuh balita akan meningkat.
•Makan lahap. Jika di usia dua tahun anak masih melepeh makanannya, bisa jadi ia mengalami gangguan mengunyah dan menelan makanan, karena tahapan emas anak belajar makan dengan baik ada di usia 6-12 bulan. Gangguan ini bisa menyebabkan anak kurang gizi dan mengganggu kemampuan bicara anak.
•Tidurnya lelap dalam waktu yang cukup. Anak usia di bawah lima tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari, sehingga sel-sel saraf di otaknya bisa berkembang optimal.
•Urusan ke 'belakang' lancar. Gangguan sembelit yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gangguan di organ dalam, karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di perut. Sedangkan diare menunjukkan ada gangguan di alat pencernaan, sehingga penyerapan makanan kurang baik.
•Cocok dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS yang diberikan dokter sebaiknya dijadikan 'primbon' untuk memantau perkembangan balita. Jika ada penyimpangan, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter.
•Antusias bermain. Anak sehat selalu antusias bila diajak bermain, kecuali jika ia mengantuk.
•Bentuk kaki normal. Jika Anda menemukan bentuk kaki balita tidak normal (berbentuk O atau X), bahkan setelah ia menginjak usia tiga tahun, sebaiknya periksakan ke dokter.
•Harum baunya. Sering-seringlah mengganti pakaiannya ketika ia berkeringat, sehingga bau tubuhnya tidak menyengat. Keringat yang tidak dilap dan tubuh yang jarang dibersihkan bisa menjadi sumber penyakit.

Sumber : www.ayahbunda.co.id


Pola Pup dan Gangguan Kesehatan Bayi

Pola pup bayi yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula berbeda dalam bentuk dan warna. Meski tak perlu terlalu panik, segera bertindak jika ada perubahan disertai demam, muntah dan lemas.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif pada umumnya, buang air besar satu hingga tujuh kali dalam sehari, atau lebih. Oleh karena komposisi ASI selalu sesuai dengan tahap perkembangan sistem pencernaan bayi, zat makanan pun mudah dicerna. Jadi, bila bayi Anda sering buang air besar, tidak selalu berarti ia terserang diare. Artinya, ini adalah pola normal bayi Anda.


Tapi sebaliknya, ada juga bayi yang diberi ASI Eksklusif justru tidak pup seminggu hingga 10 hari. Selama Anda menyentuh bagian perut, ia tak merasa sakit dan terasa kosong, besar kemungkinan zat makanan dari ASI terserap semuanya.

Apabila bayi Anda diberi ASI dengan tambahan susu formula atau hanya diberi susu formula, frekuensi pup bayi, biasanya frekuensi buang air besarnya lebih jarang dan kotoran yang keluar lebih sedikit. Pasalnya, zat makanan susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI. Yang juga berbeda, bayi yang diberi susu formula cenderung lebih mudah dan sering terserang diare. Penyebabnya, antara lain, peralatan untuk menyiapkan susu formula kurang steril, dan reaksi alergi karena tubuh bayi sensitif terhadap senyawa-senyawa tertentu di dalam susu sapi. Jenis alergi yang paling sering dialami bayi: alergi terhadap protein susu sapi.

Tampilan pup bayi yang tidak seperti biasanya, serta perubahan pola pup, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya. Bila perubahan tersebut disertai dengan gejala muntah, demam, pucat, dan lemas, meskipun Anda terus menyusuinya, hubungi segera dokter anak untuk mendapat pertolongan selanjutnya. Jangan lupa membawa catatan pola menyusu, pola pup dan muntah (apabila disertai muntah) sebagai informasi penting dokter bayi.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id

Warna Pup vs Kesehatan Bayi Baru

Amati pup bayi! Warna dan bentuk kotoran dapat mengungkapkan kondisi kesehatan bayi.

Dua puluh empat jam setelah lahir, bayi akan “pup” alias buang air besar (BAB). Kotoran pertama ini umumnya berwarna hitam kehijau-hijauan, dan disebut sebagai mekonium.

Mekonium terbentuk dari cairan ketuban yang tertelan ketika bayi masih di dalam kandungan, dan berada di dalam ususnya sejak 3 bulan sebelum dilahirkan. Segera setelah bayi mulai menyusu, mekonium akan terdesak keluar, sebab ASI merangsang sistem pencernaan bayi untuk mulai melakukan tugasnya.



Berubah warna dan bentuk. Setelah mengeluarkan mekonium, pup yang dikeluarkan bayi akan berubah-ubah warna dan bentuk, sesuai komposisi senyawa di dalam ASI yang Anda berikan kepadanya. Berikut perubahan dan peralihan warna berdasarkan asupan gizi dari ASI:

* Berbentuk cairan berwarna hijau atau kuning. Biasanya ini merupakan kotoran transisi antara mekonium dan kotoran yang terbentuk dari “sampah” ASI. Kotoran seperti ini keluar selama beberapa hari setelah bayi lahir.
* Berbentuk mirip butiran beras, warna kuning cerah dan bau agak asam. Ini biasanya merupakan kotoran yang dihasilkan setelah bayi mengonsumsi ASI secara teratur.
* Berbentuk agak padat, warna kuning pucat atau kuning kecokelatan, berbau asam agak tajam. Ini merupakan kotoran yang dihasilkan oleh bayi yang diberi susu formula, selain ASI.
* Berbentuk cair, tanpa disertai ampas, dan berwarna hijau. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bahwa bayi mengalami diare.
* Berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing, padat dan keras, berwarna kehitaman. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bayi mengalami sembelit.

Kalau tiba-tiba pup bayi berubah bentuk dan warna disertai reaksi menangis dan rewel, Anda perlu memberi perhatian ekstra. Terutama, beri perhatian pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi yang bisa mempengaruhi komposisi gizi dalam ASI yang Anda produksi.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id

ASI Eksklusif Pasca Operasi Caesar

Masa kritis pasca persalinan caesar memang lebih lama ketimbang persalinan normal. Tapi tak berarti Anda tak bisa sukses menyusui eksklusif.

Persiapan persalinan caesar dibandingkan persalinan normal memang khusus. Selain urusan anastesi (lokal atau total), biasanya calon ibu diminta berpuasa. Lalu mungkinkah calon ibu yang bersalin secara operasi takkan sukses menyusui eksklusif?


Inisiasi menyusui dini (IMD) pun bisa. Tak perlu kuatir! Secara alami, semua ibu diberi kemampuan menyusui bayinya. ASI mulai bisa diberikan segera sejak bayi ada dalam pelukan Anda. Anda bisa meminta dokter kandungan mendukung inisiasi menyusui dini, asalkan kondisi fisik Anda memungkinkan, kecuali Anda dibius total. Bidan atau suster di ruang operasi biasanya akan siap membantu, berhubungan kedua tangan Anda masih belum bisa digerakkan. Suami Anda juga bisa membantu memposisikan bayi agar nyaman saat menyusui.

Di mana saja. Tak bisa menyusui segera saat masih di ruang bersalin?! Tak perlu gusar. Pastikan kondisi Anda memang siap menerima bayi memberinya ASI di mana saja dan kapan saja. Apabila memungkinkan, ruang pemulihan juga bisa jadi tempat Anda menyusui bayi untuk pertama kali. Mintalah pendapat dokter Anda sebelumnya terlebih dulu. Suami atau perawat bisa membantu Anda menemukan posisi nyaman bagi Anda dan bayi untuk proses early latch on. Suami Anda sebaiknya juga ikut membantu agar bayi dan Anda merasa nyaman.

Lebih banyak tidur. Bayi yang terlahir dengan operasi cesar, cenderung lebih banyak tidur dan terlihat lesu karena terkena imbas obat anestesi operasi caesar, ketimbang bayi yang terlahir normal. Untuk membantu menstimulasi produksi ASI, Anda bisa “meminta” bantuan bayi terus menghisap ASI dengan membangunkannya. Butuh waktu beberapa hari bagi bayi agar dirinya lebih banyak bangun dan terus menghisap ASI.

Pulih lebih cepat. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Tak bisa dipungkiri menyusui segera pasca operasi, akan menyebabkan Anda merasakan nyeri. Namun rasa bahagia tak terperi akan Anda rasakan di saat yang sama. Keuntungan buat ibu, kontraksi rahim saat bayi menghisap ASI, menyebabkan rahim dan organ sekitarnya kembali ke ukuran semula dengan lebih cepat. Proses pemulihan pun semakin cepat dan sempurna.

Kompromi dengan dokter. Beberapa rumah sakit memberlakukan peraturan ibu dan bayi, baru bisa bersama setelah melewati masa kritis 6 – 12 jam atau 24 jam. Anda bisa membicarakan hal ini dengan dokter kandungan Anda jauh sebelum bersalin. Sampaikan keinginan Anda untuk melakukan IMD. Anda bisa berkompromi dengan dokter dan rumah sakit. Bagaimana pun kebersamaan Anda dengan bayi sejak dini sangat penting agar sukses ASI Eksklusif 6 bulan.

sumber : http://www.ayahbunda.co.id
Senin, 18 Januari 2010

Menghadapi Kelelahan Sebagai Ibu Baru

Baru dianugerahi anak pertama dan merasa kerepotan? Tenang, seperti kebanyakan ibu baru di seluruh dunia, perasaan tersebut adalah hal yang wajar. Jangan lantas Anda merasa takut. Nikmati waktu-waktu tersebut dan hadapi dengan tips-tips berikut;

1. Perlahan tapi pasti
Kita hidup dalam dunia yang bergerak cepat dan dinamis. Namun bayi bergerak dengan waktu yang berbeda. Berikan izin kepada diri Anda untuk bisa bergerak sesuai alur waktu dan hidup bayi.


2. Batasi kewajiban
Anda "hanya" menjadi orangtua baru selama beberapa bulan dalam hidup Anda. Pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat yang terbaik dari keadaan ini.

3. Curi-curi istirahat
Cobalah untuk memanfaatkan waktu sebisa mungkin untuk beristirahat. Entah itu saat si bayi sedang dirawat oleh orang lain, atau sedang terlelap. Beristirahat memang terasa seperti membuang waktu ketika begitu banyak yang harus Anda lakukan. Namun, dengan menjaga kondisi Anda agar tetap segar dan sehat, segalanya akan lebih mudah.

4. Manjakan diri sendiri
Anda sedang melakukan sebuah usaha yang sangat besar untuk mengasuh si kecil. Sangat penting untuk mengisi ulang batere Anda. Bahkan mandi berendam selama 30 menit, meluangkan waktu untuk membaca buku, atau jalan-jalan dengan teman, sudah bisa membantu untuk menyegarkan tubuh Anda. Pikirkan dua atau tiga hal yang bisa dilakukan kurang dari satu jam untuk memanjakan diri Anda, lalu usahakan untuk bisa melakukan hal tersebut.

5. Anggap tangisan si bayi adalah caranya untuk berkomunikasi
Bayi Anda perlu untuk belajar mengetahui bahwa dunia ini adalah tempat yang bisa dipercaya dan aman. Kemampuannya untuk bisa mempercayai dunia ini merupakan pondasi yang amat penting untuk membangun kemauannya untuk mempelajari banyak hal di dunia ini. Akan ada saat-saat ia menangis tanpa sebab. Ia sudah cukup kenyang, tidak mengantuk, tidak butuh apa pun kecuali kehadiran Anda, menenangkannya, dan menyokongnya hingga ia selesai menangis.

6. Minimalisasi ekspektasi Anda
Kebanyakan orangtua, yang bekerja di luar rumah sebelum kehadiran si bayi, memiliki ekspektasi untuk bisa mengerjakan banyak hal ketika ia ada di rumah. Jika Anda bisa menekan ekspektasi tersebut hingga minimum, maka Anda akan merasa lebih tenang dan tidak stres karena merasa tak mampu menyelesaikan segalanya dengan benar.

7. Terimalah tawaran bantuan
Jangan berpikir pesimis ketika ada yang menawarkan bantuan kepada Anda. Ketika Anda mengiyakan tawaran bantuan tersebut, Anda akan memberikan perasaan "diajak atau diakui". Selain itu, karena merasa bisa membantu orang tersebut, Anda juga membantu diri sendiri karena meringankan beban sedikit.

8. Mintalah bantuan
Kebanyakan orang di sekitar Anda akan tertarik untuk membantu, namun tak begitu paham apa yang bisa ditawarkan. Anda bisa dengan halus mengatakan bantuan apa yang Anda butuhkan dan apa yang ingin mereka lakukan.

9. Berkumpul bersama orangtua baru lainnya
Salah satu hal terberat dalam menjadi orangtua baru adalah mengira bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang memiliki perasaan bingung dan kelelahan yang amat sangat. Akan menjadi sangat mendukung dan membantu untuk bisa menghabiskan waktu bersama orangtua lainnya. Cobalah untuk mencari perkumpulan orangtua baru, bisa lewat rumah sakit, komunitas perkuliahan, bergabung di milis, atau tempat-tempat berkumpul komunitas lainnya.

10. Nantikan perasaan tak berdaya

Membawa pulang seorang bayi ke dalam kehidupan Anda akan mengubah hidup Anda selamanya. Anda akan secara simultan merasa ingin menangis atau malah tiba-tiba menangis tanpa sebab. Ketika Anda mengetahui bahwa kehidupan sebagai orangtua adalah fase yang kaya akan momen-momen emosional (dan ini adalah hal yang alami), maka Anda akan merasa lebih baik, mentolerir, dan bahkan merengkuh perasaan tersebut.

Selamat menempuh pekerjaan yang tak ada duanya!


sumber : www.kompas.com

Kamis, 14 Januari 2010

Tidur Nyaman Saat Hamil

Merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk bisa tidur dengan perut membesar. Ketika Anda menemukan satu posisi yang cukup nyaman untuk menyangga tulang punggung, panggul, hingga betis, tapi tak lama kemudian Anda merasa ingin buang air kecil. Rasanya serba salah untuk menentukan posisi ternyaman. Berikut tips yang bisa Anda coba untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan nyaman saat kehamilan.



Membuat sarang
Ciptakan semacam "sarang" nyaman untuk si bayi yang berada di dalam perut Anda. Tambahkan bantal tipis di bawah pinggul atau paha Anda, dan satu lagi di bawah payudara untuk memberikan sokongan pada perut Anda. Mungkin akan butuh ruang lebih banyak di tempat tidur, namun jika hal ini bisa membantu Anda lebih nyaman, mengapa tidak?

Olahraga ringan
Olahraga ringan dan low impact di siang hari akan melatih kekuatan dan melepaskan energi yang diperlukan untuk tertidur lebih mudah dan nyenyak di malam hari.

Berendam
Berendam sebelum tidur akan membuat indera-indera tubuh serta persendian lebih tenang, sehingga membantu Anda lebih mudah tertidur.

Pijatan pra-kelahiran
Pijatan saat kehamilan yang dilakukan oleh pemijat profesional khusus bisa membantu Anda mendapatkan tidur yang nyenyak dan nyaman. Pijatan yang enak bisa membantu meredakan stres, membantu relaksasi, membantu sirkulasi, dan mengatasi sakit di bagian punggung, juga linu di panggul.

Piyama nyaman
Naik ke tempat tidur sambil mengenakan celana berkaret membuat tidak nyaman? Cobalah untuk berinvestasi dengan pakaian tidur satin atau sutera yang bisa menutup tubuh sekaligus memberikan kenyamanan saat tidur. Merasa dimanja dan nyaman akan memudahkan Anda untuk tertidur.

Camilan tengah malam
Jika Anda terbangun di tengah malam dengan perut yang lapar, jangan sungkan untuk mengambil camilan. Anda dan si kecil pun butuh tambahan kalori dari camilan sehat di malam hari. Bisa jadi itu yang Anda butuhkan untuk bisa kembali tertidur.

Bantal khusus ibu hamil
Keresahan atau sulit tertidur adalah masalah untuk Anda dan pasangan untuk mendapatkan tidur nyenyak. Agar bisa membantu tertidur, biasanya wanita hamil butuh posisi yang tak biasa agar tubuhnya bisa beristirahat, tanpa terbebani bayi di dalam perutnya. Coba gunakan bantal khusus ibu hamil yang ukurannya panjang dan bisa membantu menyangga tubuh, perut, dan bantal.

Susu hangat
Segelas susu hangat mampu membantu seseorang untuk bisa tidur nyenyak. Susu hangat mengandung asam amino tryptophan, yang dikenal memiliki efek sedatif. Susu juga baik untuk diminum usai makan malam oleh ibu hamil untuk melegakan rasa panas di bagian perut.

Rutinitas sebelum tidur
Tak hanya anak kecil yang menemukan efek baik dari rutinitas sebelum tidur, ibu hamil juga bisa mendapatkannya. Cobalah untuk melakukan semacam ritual menjelang tidur, dan perhatikan jadwalnya. Ketika sudah waktunya tidur, jangan lagi mencoba mengutak-atik pekerjaan, atau mencoba menata kamar untuk si kecil. Bersihkan diri, kenakan pakaian nyaman, matikan lampu, tenangkan pikiran, lalu tidur.


Sumber: www.yahoo.com

10 Kalimat yang Dibenci Pria

Perempuan memang saat ingin berbagi banyak hal dengan pasangannya. Tetapi sayangnya mereka sering lupa, kalau terlalu jujur dan terbuka dengan pasangan juga bisa mengacaukan hubungan. Ladies, tak semua hal yang ada di pikiran kita, boleh diketahui pria. Sebab banyak hal yang bisa mengakibatkan salah paham, percekcokan, bahkan perselisihan dengan pasangan. Inilah 10 hal yang tidak boleh Anda ucapkan pada pria:



1. "Mantanku dulu juga sering begitu!" Maksud Anda mungkin ingin memberikan pujian dengan membandingkan pasangan dengan mantan. Sialnya, pria sangat tidak suka dibanding-bandingkan dengan sesamanya, terlebih dengan mantan pacar Anda. Coba bayangkan, Anda tidak ingin si dia selalu terbayang-bayang akan hal-hal yang pernah Anda lakukan bersama mantan Anda kan? Hal itu bisa melunturkan rasa percaya dirinya.

2. Jangan bergosip di depannya. Tak satu pun laki-laki yang nyaman dengan gosip yang berurusan dengan masalah pribadi perempuan. Atau mendengarkan Anda bergosip tentang sahabat Anda. Walaupun terkadang si dia berkata mau mendengarkan, jangan anggap hal itu serius. Anda tidak ingin dapat masalah kan, kalau tanpa sengaja ia membocorkan rahasia itu? Lagipula pria tidak ingin tahu tentang teman Anda yang telat datang bulan, pakaian dalamnya berselera rendah, ataupun menikah karena terlanjur hamil.

3. Jangan membicarakan bahwa Anda ingin punya anak dengannya kelak. Ups... it's a big no-no, ladies. Memang wajar kalau perempuan sering membayangkan kelak akan menikah dan punya anak dengan pasangannya. Berfantasi boleh saja, asal jangan sampai didengarnya. Menikah dan punya anak adalah bentuk tanggung jawab. Bagi kaum adam, hal itu juga merupakan bentuk belenggu dan perpisahan dengan masa bersenang-senang. Jadi jangan buat pasangan Anda kabur karena takut mendengar Anda mempersiapkan nama untuk anak-anak kalian kelak.

4. Jangan membicarakan hal yang memalukan. Meskipun Anda sudah amat dekat dengan pasangan, sebaiknya Anda tahan dulu hingga janur kuning sudah berkibar bila ingin membicarakan hal-hal yang memalukan. Mungkin bagi Anda lucu saat mengatakan bahwa Anda tak sengaja buang angin saat makan tadi. Tetapi si dia bisa saja berbeda menanggapinya. Entah dia jadi ilfil, atau malah mengolok-olok Anda seumur hidup.

5. "Aku enggak apa-apa, kok". Anda berkata ''tidak apa-apa'', tapi wajah Anda menunjukkan kalau Anda sedang murung atau terlihat bete banget. Hal itu akan membuatnya bingung dan mencari-cari apa sebabnya. Karena tak mendapat jawaban dari Anda, akhirnya ia ikut-ikutan bete dan malas menghadapi Anda. Jujur saja lah, pria lebih suka sikap yang tidak dibuat-buat.

Di luar itu, ada lima pernyataan lagi yang sering Anda ucapkan tanpa Anda sadari, namun ternyata membuat si dia kesal setengah mati:

6. "Cantikan mana aku sama dia?"

7. "Aku mau mencoba apa saja."

8. "Kamu yakin, kamu enggak apa-apa?"

9. "Aku benci pahaku. Gede banget, sih."


10. "Aku enggak suka ibumu."

Nah, tak perlu dijelaskan lagi kan, alasannya?

4 Mitos Seputar Bayi

Datangnya si bayi ke dalam rumah selain mendatangkan rasa bahagia, juga mengundang rasa bingung untuk para orangtua baru. Maksud hati menambah informasi dengan mendengarkan banyak orang, membaca banyak buku, juga menonton banyak acara televisi seputar bayi. Tetapi, justru makin banyak nasihat yang membingungkan. Supaya tak terlalu bingung, simak 4 mitos seputar bayi berikut.



1. Bayi perlu BAB sekali sehari
Para orangtua muda berpikir bahwa bayinya sedang konstipasi, padahal tidak, ujar Andrew Adesman, MD, kepala perkembangan dan perilaku anak di Schneider Children's Hospital, di New York. Saluran pencernaan bayi memang mengalami pergerakan setiap harinya, namun kadang bayi baru bisa BAB setiap 3-4 hari sekali, dan hal ini bisa berlangsung sekitar 2-3 bulan. Jika pergerakan dalam saluran pencernaan sudah sangat keras dan tidak teratur, atau Anda melihat ada darah di popoknya, segera hubungi dokter si kecil.

2. Bayi harus dimandikan setiap hari
Seperti Anda ketahui, mandi bisa mengurangi kelembapan pada kulit, baik untuk orang dewasa maupun untuk bayi. Karena kulit bayi sangat rentan dan tipis, mandi terlalu sering bisa menyebabkan kulit kering dan iritasi. Plus, duduk di dalam air sabun bisa menyakiti saluran uretra bayi perempuan, dan bisa berujung pada infeksi saluran urin. Asalkan si bayi tidak terlalu kotor atau lengket karena terlalu banyak diberi bedak atau lotion, Anda cukup mengelapnya saja, tak perlu memandikannya terlalu sering, terang Adesman.

3. Bayi yang berkembang lebih cepat daripada yang normal, lebih berbakat

Seringkali orangtua menaruh harap sangat tinggi agar anaknya bisa berjalan atau bicara di usia yang sangat muda, kalau bisa lebih cepat dari rata-rata bayi lain. Dengan harapan, jika ia bisa melakukan gerak motorik lebih cepat, berarti ia akan lebih pintar ketimbang anak lainnya. Padahal, di beberapa kasus, “pencapaian” lebih cepat semacam ini justru merupakan potensi masalah. Misalnya, ketika si anak menunjukkan kecenderungan penggunaan tangan kanan atau kiri sebelum usia 18 bulan, maka berarti ada sesuatu yang mesti diperiksakan. Pada usia tersebut, sebenarnya anak sedang belajar mengkoordinasikan otak kanan maupun kiri, yang masing-masing mengendalikan tangan kiri dan tangan kanannya.

4. Menyentuh bagian terlembut di kepala akan melukai otak bayi
Bagian fontanel, atau bagian lembut di bagian depan kepala bayi adalah bagian yang terbuka dari tengkorak kepala yang belum tertutup rapat, tapi terselubung oleh kulit. Bagian tersebut terlihat sangat rentan, karenanya orangtua sangat takut dengan bagian tersebut. Padahal sebenarnya bagian tersebut cukup aman. Biasanya, bagian tersebut akan benar-benar tertutup rapat oleh tengkorak di usia 1 tahun, sementara bagian lembut di bagian belakang kepala bagi akan tertutup di usia bayi menginjak 2-3 bulan.


Sumber: www.kompas.com


Kulit Perut "Retak" Saat Hamil

Umumnya ibu hamil mengalami kulit perut yang retak, pecah-pecah, atau seperti tampak guratan atau garis berlekuk berwarna coklat. Usai melahirkan, guratan itu berubah warna menjadi agak putih. Sebenarnya, guratan itu tak hanya bisa muncul di perut, tetapi juga di pinggang, paha, bahkan payudara. Tetapi kebanyakan ibu hamil mengalaminya di bagian perut. Dalam bahasa medis, hal ini disebut striae gravidarum.



Menurut dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan dari RS Sanglah, Denpasar, Bali, gangguan di perut (di antaranya kulit perut yang retak-retak) bisa disebabkan perubahan fisik, psikis, bahkan hormonal. Sebagian besar gangguan itu tidak membahayakan dan tak semua ibu hamil mengalaminya.

Kulit perut yang menampakkan guratan-guratan seperti ini pun, disebabkan oleh faktor hormonal. Selain itu, juga disebabkan peregangan kulit akibat membesarnya rahim dan dinding perut Anda, sehingga kulit tampak retak atau pecah-pecah. Makin besar perut Anda, peregangan pada kulit perut bertambah drastis, biasanya retak-retak di perut pun tampak lebih jelas.

Namun, kondisi ini sangat individual, sebab tak semua ibu hamil mengalaminya. Kemunculannya pun bervariasi, ada yang mengalami ketika melahirkan anak kedua, padahal saat melahirkan anak pertama tidak mengalami hal ini.

Bila kali ini Anda mengalaminya, tak perlu khawatir berlebihan. Kendala retak-retak pada kulit perut umumnya akan memudar atau hilang beberapa bulan setelah melahirkan, paling tidak sekitar 6 bulan sampai 1 tahun usai melahirkan. Kalau pun tak kunjung hilang, sebaiknya konsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan tepat. Dokter dapat meresepkan obat-obatan krim atau salep sehingga mengurangi kendala tersebut, menjaga elastisitas kulit, dan kelembapan kulit.

Sumber : Tabloid Nakita


Survei: Remaja Indonesia Punya Pengalaman Seks Sejak Usia 16

Siapa nyangka, ternyata sebagian besar remaja merasa tidak cukup nyaman curhat sama orang tuanya, terutama bertanya seputar masalah seks. Makanya, mereka lebih suka cari tahu sendiri melalui sesama teman … dan menonton film porno dan mencari cerita-cerita seks di situs-situs porno di internet

Setidaknya, hasil itu menjadi salah satu kesimpulan yang mengemuka dalam paparan hasil penelitian Synovate Research tentang perilaku seksual remaja di 4 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan.



Survey ini mengambil 450 responden dari 4 kota itu dengan kisaran usia antara 15 sampai 24 tahun, kategori masyarakat umum dengan kelas sosial menengah keatas dan kebawah. Selain itu, juga diberikan pembagian terhadap para responden ini berdasarkan aktivitas seks yang aktif dan pasif.

Dari penelitian yang dilakukan sejak September 2004 itu, Synovate mengungkapkan bahwa sekitar 65% informasi tentang seks mereka dapatkan dari kawan dan juga 35% sisanya dari film porno. Ironisnya, hanya 5% dari responden remaja ini mendapatkan informasi tentang seks dari orang tuanya.

Para remaja ini juga mengaku tahu resiko terkena penyakit seksual (27%) sehingga harus menggunakan kontrasepsi (27%). Tapi, hanya 24% dari responden ini yang melakukan preventiv untuk mencegah penyakit AIDS menghinggapi mereka.

Pengalaman Berhubungan Seks Sejak Usia 16 Tahun

Dalam penelitian ini juga menarik untuk melihat pengalaman seksual remaja di 4 kota ini. Sebab, 44% responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16 sampai 18 tahun. Sementara 16% lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah mereka dapat antara usia 13 sampai 15 tahun.

Selain itu, rumah menjadi tempat paling favorit (40%) untuk melakukan hubungan seks. Sisanya, mereka memilih hubungan seks di kos (26%) dan hotel (26%).

Uniknya, para responden ini sadar bahwa seharusnya mereka menunda hubungan seks sampai menikah (68%) dan mengerti bahwa hubungan seks pra nikah itu tidak sesuai dengan nilai dan agama mereka (80%). Tapi, mereka mengaku hubungan seks itu dilakukan tanpa rencana. Para responden pria justru 37% mengaku kalau mereka merencanakan hubungan seks dengan pasangannya. Sementara, 39% responden perempuan mengaku dibujuk melakukan hubungan seks oleh pasangannya.

Karenanya, ketika ditanya bagaimana perasaan para responden setelah melakukan hubungan seks pra nikah itu, 47% responden perempuan merasa menyesal karena takut hamil, berdosa, hilang keperawanan dan takut ketahuan orang tua.

“Mereka juga tahu bahwa ada beberapa jenis penyakit yang ditularkan dari hubungan seksual. Misalnya 93% tahu tentang AIDS dan 34% tahu Sipilis. Kalau tentang AIDS, mereka 82% tahu dari televisi, 20% dari internet dan hanya 10% yang tahu dari orang tuanya,” kata camita Wardhana, Project Director Synovate yang mempresentasikan hasil penelitian ini.

Perlu informasi lebih lengkap

Meskipun hasil penelitian ini bukan hal yang baru bagi masyarakat saat ini, tetap saja perlu hati-hati menyikapinya agar tidak menjadi salah persepsi. Adrianus Tanjung, Kepala Divisi Komunikasi Informasi, Edukasi dan Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) melihat, meskipun hasil penelitian ini memberikan gambaran rata-rata pada perilaku remaja kita saat ini, ada beberapa faktor yang bisa saja bias.

“Seperti pembagian remaja yang aktif dan pasif secara seksual dalam penelitian ini, masih bisa diperdebatkan. Misalnya, apakah jika remaja yang pernah sekali melakukan hubungan seksual tapi lalu tidak melakukannya lagi, itu tetap dalam kategori aktif secara seksual?”

Namun, ia melihat bahwa hasil penelitian ini memberikan kecenderungan yang makin menguat bahwa para remaja ini membutuhkan tempat yang nyaman untuk mencurahkan perasaan atau bertanya seputar seks.

“Mereka sulit tanya ke orangtua karena bisa aja orangtua nggak tahu .Selain itu, mungkin juga mereka membutuhkan tempat yang didesain nyaman supaya mereka mau datang ke konseling seks,” tambah Tanjung.

Sebab itu, PKBI yang juga pernah mendapatkan hasil serupa dari penelitian sejenis beberapa waktu lalu ini, menurut Tanjung, akan mencoba memberikan konseling lebih detil tentang alat-alat reproduksi kepada remaja. Caranya dengan masuk ke sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstra kulikuler seperti Pramuka.

“Ini penting agar mereka mengerti organ reproduksi mereka sendiri, mulai dari pembuahan sampai hamil dan melahirkan. Dengan begitu, mereka akan lebih dapat menjaga diri sendiri, tahu resiko-resikonya, meskipun tidak selalu dalam pantauan orangtua,” demikian Andrianus Tanjung. (Lily Bertha Kartika)

sumber: Kompas Cyber Media

Inilah 6 Hasil Penelitian Tentang Seks di Tahun 2009

Pada 2009 banyak dilakukan penelitian seputar seks. Penelitian tersebut tentunya bisa menambah pengetahuan Anda tentang seks. Pada akhir 2009, LiveScience membuat daftar penelitian seputar seks yang mengemukakan fakta mengejutkan. Berikut beberapa penelitian seputar seks yang perlu Anda ketahui.

- Aroma
Aroma keringat pria bisa menunjukkan hasrat seksualnya. Dan, wanita bisa membedakan antara aroma keringat biasa dan yang menunjukkan hasrat seksual. HAl itu menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Neuroscience



- Seks dan anak
Seks pada sebagian anak ternyata dianggap sebagai sebuah permainan. Hal ini memang sangat mengkhawatirkan karena menurut tim peneliti dari Iowa State University, Amerika Serikat, 25 persen anak-anak yang berusia antara 11 hingga 16 tahun dan berasal dari kalangan menengah ke bawah melakukan hubungan seksual. Rata-rata anak-anak tersebut melakukan hubungan seksual pertamanya pada usia 12 tahun.

- Perpanjangan alat vital pria
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Turin, Italia alat yang berfungsi untuk memperpanjang alat vital pria cukup efektif. Alat tersebut bisa menggerakkan alat vital pria disaat yang tepat dan bisa membuatnya lebih panjang sekitar satu inchi.

- Kanker prostat
Pria yang aktif secara seksual pada usia 20 hingga 30 tahun dan sering melakukan masturbasi risiko kanker prostatnya lebih tinggi. Tetapi risiko tersebut akan menurun pada usia 50 tahun. Aktivitas seksual yang menurun bahkan bisa melindungi pria dari kanker prostat. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Nottingham, Inggris.

- Waktu yang tepat untuk pap smear
The American College of Obstetricians and Gynecologists merilis petunjuk baru tentang pendeteksian awal kanker serviks. Wanita harus menunggu hingga usia 21 tahun untuk melakukan tes pap smear pertamanya. Pemeriksaan organ intim juga harus dilakukan setiap tiga tahun sekali, hal itu jika hasil tes normal.

- Hubungan seksual pertama
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Theoretical Biology, alasan wanita menunda melakukan hubungan seksual adalah untuk menemukan pasangan yang tepat. Sedangkan pria lebih untuk membuktikan mereka bisa menyelesaikan tantangan.

sumber : Petti Lubis, Mutia Nugraheni, VIVAnews

5 Hal Perusak Hubungan Asmara !!!

Membina hubungan asmara bersama sang kekasih memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Kuncinya, pasangan harus tangguh menghadapi berbagai macam ‘godaan’ dan cobaan hidup.

Anda perlu mengetahui beberapa hal yang menyebabkan hubungan kandas di tengah jalan. Simak ulasan dari Askmen berikut ini:



Stres

Begitu banyak permasalahan yang tidak bisa Anda atasi ternyata dapat menyebabkan stres.

Kondisi inilah yang akhirnya memengaruhi kelangsungan hubungan asmara Anda bersama pasangan. Anda pun merasa kehadiran si dia tidak membantu memecahkan masalah.

Keras kepala

Salah satu sikap yang kerap memicu hubungan menjadi rusak adalah keras kepala. Alhasil, si dia merasa kecewa dan tidak nyaman berada di dekat Anda. Dia pun merasa pendapatnya tidak pernah Anda dengarkan dan hargai.

Perilaku mengganggu

Terkadang sikap atau perilaku mengganggu Anda sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan. Pasalnya, pasangan belum tentu menerima sikap itu. Beberapa perilaku menganggu yang sering kali membuat pasangan protes, seperti senang berteriak kencang atau bersendawa.

Perselingkuhan


Perselingkuhan sering menjadi alasan kuat bagi pasangan memilih berpisah. Selain menyisakan rasa sakit hati yang dalam, perselingkuhan juga menghilangkan kepercayaan yang telah dia berikan.

Perbedaan visi dan misi

Tidak selamanya perbedaan itu bisa disikapi dengan kepala dingin. Tetapi Anda tak boleh bersikap egois ketika visi dan misi Anda dalam merajut tali cinta tak sejalan dengan si dia. Ketahuilah bahwa sikap egois menjadi pemicu keretakan hubungan asmara.

Sumber : Kikil.com

Rabu, 13 Januari 2010

Alasan perempuan menolak SEX !

Bingung karena pasangan Anda tiba-tiba dingin dan tak mau bermesraan. Ia bahkan tak mau lagi bercinta dengan Anda. baca info berikut, dan Anda akan mengetahui penyebabnya.

Banyak alasan yang membuat perempuan kehilangan hasrat seksnya. Terkadang perubahan mood itu membingungkan pasangan mereka. oleh karena itu, tak ada salahnya para pria mengerti alasan pasangannya menolak seks.


Beberapa alsan dibelikan oleh Sarah Stefanson, seorang ahli seks yang detikhot kutip dari Askmen, Rabu (28/10/2009). Mau tahu beberapa alasannya? ini dia!

1. Dia Kecewa
Di depan Anda perempuan seringkali sulit mengungkapkan perasaannya. Bahkan beberapa di antara mereka seringkali menahan diri untuk menunjukkan emosinya, semata-mata karena memikirkan perasaan pasangannya. Namun dalam urusan ranjang, perempuan tak lagi bisa berpura-pura. kekecewaan yang ia rasakan secara tidak sadari membuatnya menolak pasangannya.

2. Dia ingin menunjukkan wibawanya
salah satu alasan perempuan menolak seks dengan pasangannya adalah karena ia ingin menujukkan kekuatannya. Terkadang perempuan yang biasanya ‘lema’ dan terkesan tidak dominan akan merasa mempunyai sedikit wibawa ketika bisa menolak ajakan seks dari pasangannya.

3. Dia ingin memanipulasi
Menolak seks bisa berarti bargaining position bagi para perempuan. Dengan menolak seks, perempuan bisa meminta hal-hal yang ia inginkan, sehingga pasangannya ‘terpaksa’ menuruti keinginannya.

4. Bosan
Penolakan yang dilakukan perempuan akan kegiatan bercinta bisa jadi karena alasan bosan. Mungkin perempuan itu merasa tak lagi bisa menikmati kegiatan bercinta. Anda sebagai pasangan harus tahu bagaimana cara menghidupkan hasratnya lagi.

5. Dia sangat letih
Keletihan bisa juga menjadi alasan perempuan menolak seks. Anda sebagai pasangan pun harus lebih peka dengan keadaannyanya. Apalagi seks itu membutuhkan stamina dan keadaan fisik yang prima. Jika memeng perempaun Anda tengah letih, ada baiknya untuk tidak memaksanya.

6. Dia berselingkuh
Kemuungkinan yang terakhir adalah yang paling tidak diinginkan. saat hatinya tak lagi milik Anda, maka sulit baginya menyerahkan tubuhnya untuk Anda nikmati. Apalagi mungkin kini ia lebih menikmati hubungan seks dengan orang lain.


sumber : http://syafyess.blogspot.com

Mengajak bayi bicara itu penting lho!

Ah, bagaimana mungkin? Bayi, kan, belum bisa berbicara. Jangan-jangan nanti dikira enggak waras. Mengapa penting mengajak bayi berbicara?

Jangan takut dianggap tak waras kala Anda mengajak si mungil berbicara. Bayi memang belum bisa berkata-kata, tapi tak berarti ia tak mampu untuk diajak berbicara.


Para ahli menganjurkan orangtua agar mulai mengajak berbicara anak sejak ia lahir dan jangan pernah berhenti. Biasakan untuk selalu mengomentari apa saja yang Anda lakukan terhadap si bayi. Misalnya, saat mengganti popok, memandikan, menyusui, dan sebagainya. Katakan padanya setiap saat tentang apa saja yang Anda lihat di sekeliling Anda, maupun apa yang sedang Anda lakukan untuk diri sendiri seperti membaca atau bahkan memasak.

Pokoknya, ngomonglah apa saja kepada si bayi. Tataplah matanya dan Anda pun akan takjub melihat betapa ia sangat menaruh perhatian selama Anda berbicara. Seringkali ia bereaksi terhadap apa yang Anda katakan, seperti menjerit kesenangan atau cemberut kala ada yang tak disukainya. Tak percaya? Silakan Anda buktikan.

PENDENGARAN TAJAM
Belajar berbicara, seperti dikatakan Dr. Adi Tagor, Sp.A., DPH dari RS Pondok Indah Jakarta, merupakan kunci penting untuk mengarahkan si bayi pada kemampuannya berbahasa yang timbul setelah usia setahun sampai tiga tahun. "Tujuannya mendorong perkembangan komunikasi verbal atau linguistic capability anak," jelasnya.

Pada tahap awal, bayi memulai "pelajaran" berbicara dengan mendengarkan. Karena itu, Adi Tagor menasehati, "Biarkan bayi mendengarkan apa saja yang Anda katakan. Inilah langkah awal untuk memberinya pemahaman. Bila bayi banyak mendengar, ia akan cepat belajar bicara." Kemampuan mendengar suara pada bayi, sudah ada sejak ia masih di kandungan, pada sekitar usia 3-4 bulan kehamilan. "Ada faktor intrinsik yang mengenal irama, kekerasan suara, frekuensi, dan nada-nada suara. Karena itu, bayi bisa menerima sinyal-sinyal meskipun belum mengerti," terangnya.

Setelah lahir, pendengaran bayi menjadi sangat peka. Suara menjadi jelas terdengar karena tak terhalang air ketuban maupun dinding perut ibu. Nah, lewat sinyal-sinyal verbal yang dilemparkan (sinyal audio), bayi akan memberi reaksi. "Pada bayi lahir sampai usia 3-6 bulan, ada yang dinamakan refleks Moro. Jika mendengar suara keras, bayi akan bereaksi kaget dengan tangan ke atas. Bila ia tak bereaksi, mesti dicurigai si bayi tuli. Normalnya, reaksi ini menghilang di atas usia 6 bulan," tutur Adi Tagor.

Ia pun bukan cuma mampu mendengar dengan jelas setelah lahir, tetapi juga bisa melihat. Kedua indera ini (audio-visual) sangat penting baginya untuk mengembangkan intelektualitasnya. Pada bayi baru lahir, karena matanya belum jelas melihat, maka beri jarak 30 centimeter agar ia bisa melihat ekspresi Anda kala Anda berbicara dengannya.

Dalam perkembangan selanjutnya, belajar berbicara sangat penting dalam rangka pengenalan lingkungannya. Sebab itulah saat mengajaknya bicara, berikan pula banyak rangsangan pada semua panca indera bayi. Sambil bicara, misalnya, pegang atau elus tangannya (indera raba-sentuh). Dengan memfungsikan seluruh panca inderanya, bayi akan mengenal keinginannya dan kemudian dapat mengungkapkannya setelah ia mampu berbicara.

MENIRU
Satu hal penting yang harus diketahui para orangtua, kata Adi Tagor, bayi sangat suka menirukan suara. Dengan mengajaknya banyak bicara, ia akan makin banyak mengenal kata, terutama warna (timbre), nada, dan lagu/intonasi verbal. Semua ini akan sangat membantu perkembangan berbicaranya.

Di sisi lain, bayi juga senang bila Anda menirukan apa yang ia katakan. Kala ia bersuara, "Uuu," misalnya, tirukan dan ulangi kepadanya. Begitu pun jika ia bersuara, "Aaa." Permainan menirukan ini akan menjadi dasar bagi bayi untuk menirukan bahasa Anda kelak.

Lantaran itu, lulusan FKUI tahun 1963 ini menganjurkan, Anda hendaknya berbicara dengan menggunakan bahasa yang benar, tidak cadel. "Jika bayi menerima sinyal audionya enggak baik atau tak jelas, maka proses keluaran (output) pun akan jelek. Seperti memfotokopi sesuatu dokumen yang jelek," paparnya.

Selain itu, dengan menggunakan bahasa yang benar dan jelas ucapannya, di kemudian hari Anda tak perlu repot-repot melakukan "pembetulan" kata-kata yang digunakan si kecil. Sebaliknya, si kecil pun tak akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya.

PERKEMBANGAN BICARA
Sejak usia 2 bulan, terang Adi Tagor, bayi sudah bisa menirukan tinggi rendah dan lagu atau intonasi suara kita. Ia pun dapat membedakan suara satu dengan lainnya, memberi respon dengan tersenyum atau tertawa. Sampai usia 6 bulan, tampak pada bayi yang dinamakan cannonic babbling, yakni lontaran-lontaran suara atau ocehan.

Di usia 8 bulan, ia sudah mengerti beberapa suara dan kata. Hal ini sangat berguna untuk membantu perkembangan pemahamannya. Ia pun mulai bisa berteriak untuk mencari perhatian, berespon kala namanya dipanggil, dan tertarik saat ada orang berbicara meski tak langsung tertuju pada dirinya.

Di usia 9 bulan, normalnya si bayi sudah bisa bicara dalam arti word (kata) seperti "mama", "mimi", "pus", yaitu nama yang merujuk kepada sesuatu maksud atau benda tertentu. Setelah umur setahun lebih, ia memiliki paling banyak 10-20 kata. "Lebih banyak dari itu berarti lebih bagus brain development-nya," ujar Adi Tagor.

Bila konsentrasinya mulai ditujukan pada "pelajaran" berjalan, maka untuk sementara kemajuan berbicaranya menurun. Kendati demikian, tutur Adi Tagor, "Perkembangan bahasa setiap bayi tak selalu sama. Ini tergantung berbagai aspek, yaitu aspek genetik perkembangan fisik yang berkaitan dengan kemampuan berbicara dan kemampuan intelektualitas, serta rangsangan dari lingkungan." Karena itu, lulusan Public Health National University of Singapore ini menekankan pentingnya peran ayah, ibu, dan orang lain di sekeliling si bayi untuk selalu mengajaknya bicara.

RANGSANGAN DINI
Tapi bagaimana jika si bayi tak juga menunjukkan respon untuk berbicara kala Anda mengajaknya ngobrol? Menurut Adi Tagor, ada beberapa sebab. Boleh jadi karena pendengarannya mengalami gangguan atau malah sama sekali tak bisa mendengar alias tuli. Bisa pula karena perkembangan otaknya (brain development) yang terganggu, sehingga perbendaharaan kosa katanya sangat minim.

Kemungkinan lain, ia menderita autisma, yakni ketidakmampuan berkomunikasi dengan lingkungan, asyik dengan dirinya sendiri, dan tertutup terhadap lingkungan.

Tapi Anda jangan panik dulu! Sejauh anak menirukan atau tak berhasil menirukan ucapan Anda, kemungkinan besar ia tak mengalami gangguan apapun. Yang penting, ia tetap menunjukkan kemampuannya berkomunikasi dengan lingkungan. Misalnya dengan menggunakan bahasa isyarat (body language), menunjuk sesuatu yang diinginkan atau mendorong sesuatu untuk menjauhkan dari yang tak disukainya.

Anda harus mendukung "bahasa khusus" tersebut bahwa kita mengerti apa yang dimaksud si bayi. Tentu saja tanpa melupakan tujuan akhirnya, yaitu percakapan yang sebenarnya. Jadi, manakala si bayi menunjuk pada botol susu, misalnya, jangan langsung membuatkannya susu dan kemudian memberikannya. Lebih baik tanyakan dulu, "Adi mau susu?" Tunggulah responnya. Jika ia mengerti pertanyaan Anda, ia mungkin akan mengangguk atau kembali menunjuk botol susu sambil mengeluarkan suara yang berarti, "Ya, Adi mau susu."

Beberapa anak pada tahap ini hanya sulit untuk membentuk kata-kata. Hal ini biasanya akan terus berlanjut sampai masa prasekolah. Kadang sampai masa Taman Kanak-kanak atau kelas satu Sekolah Dasar, bila Anda tak segera mengatasinya. Nah, untuk mencegah keterlambatan berbicara, lakukan rangsangan dini (early stimulation), yakni membawa si bayi berkonsultasi ke klinik tumbuh kembang.

Pilihan lain, masukkan ia ke "sekolah". "Bayi usia 6 bulan sudah bisa dimasukkan ke play group dini untuk peer education," ujar Adi Tagor. Anak ditarik pada sebayanya (peer stimulation), sehingga belajarnya akan lebih mudah, karena ada rasa perlu bersaing dan ingin sama dengan teman sebaya.

sumber : tabloid nakita

Cara Menghitung Tanggal Kelahiran Bayi

Kapan Anda akan melahirkan, sebenarnya sudah dapat diketahui sejak pertama kali Anda mengetahui Anda sedang hamil. Bila Anda berkunjung ke dokter, dokter pun dapat menyampaikan pada Anda tanggal berapa bayi akan lahir berdasarkan tabel tanggal kelahiran yang dimilikinya. Anda mungkin tak memiliki tabel semacam ini, namun Anda tetap bisa memperkirakan dengan mudah kapan Anda akan melahirkan. Lewat bukunya, Kehamilan: Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan, Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff, dan Sandee E. Hathaway membeberkan cara menghitung due date ini.



Tanggal kelahiran ini memang hanya bersifat perkiraan ilmiah, dan tidak selalu tepat untuk semua wanita. Menurut beberapa penelitian, hanya 4 dari 100 perempuan yang melahirkan pada saat yang tepat. Ini disebabkan terutama karena masa kehamilan normal yang penuh dapat berkisar antara 38 - 42 minggu, dan kelahiran dapat terjadi pada tenggang waktu dua minggu sebelum atau sesudah tanggal yang semestinya.
Inilah sebabnya mengapa istilah ilmiah untuk "tanggal kelahiran" dalam bahasa Inggris adalah EDD (Estimated Date of Delivery). Biasanya perhitungannya adalah sebagai berikut:

*Ambil tanggal dari hari pertama masa menstruasi normal yang terakhir, lalu tambahkan 7. Dari tanggal tersebut, hitung mundur tiga bulan, dan Anda mendapatkan tanggal harapan persalinan -satu tahun kemudian. Misalnya, katakanlah masa menstruasi Anda yang terakhir dimulai pada tanggal 24 Agustus. Tambahkan 7 pada angka 24, sehingga menjadi 31; kemudian hitung mundur tiga bulan. Maka EDD Anda adalah 31 Mei tahun 2010.

Bila menstruasi Anda terjadi teratur setiap 28 hari, maka besar kemungkinan Anda melahirkan dekat dengan tanggal yang telah diperhitungkan. Jika siklus menstruasi Anda lebih panjang dari 28 hari, kemungkinan Anda melahirkan lebih lama daripada EDD Anda. Begitu pun sebaliknya, jika lebih pendek maka kemungkinan lahir lebih awal.

Jika siklus menstruasi tidak teratur
Jika siklus Anda tidak teratur, cara perhitungan tanggal ini mungkin tidak berlaku bagi Anda. Misalnya Anda tidak menstruasi selama tiga bulan, dan tiba-tiba Anda hamil. Lalu kapan Anda mulai mengandung? Karena EDD yang dapat diandalkan memang penting, maka Anda dan dokter Anda harus mencoba untuk menemukannya. Bahkan bila Anda tidak dapat menentukan mulainya kandungan atau tidak menyadari masa ovulasi Anda yang terakhir (beberapa perempuan mengenali pelepasan telur melalui terjadinya kekejangan dan nyeri ringan yang berlangsung beberapa jam, atau getah vagina yang bening dan seperti serat), ada beberapa petunjuk yang dapat membantu.

Petunjuk yang pertama adalah ukuran rahim Anda, yang akan dicatat ketika dilakukan pemeriksaan dalam yang pertama. Ia harus sesuai dengan tahap dugaan dari kehamilan. Belakangan, baru didapat petunjuk-petunjuk lain yang secara bersamaan dapat menjadi ukuran usia kehamilan: pertama kali detak jantung janin dapat terdengar, saat tanda-tanda kehidupan mulai terasa (pada kira-kira minggu ke-20 sampai 22 pada bayi pertama, atau minggu ke-16 sampai 18 pada bayi selanjutnya); ketinggian fundus (puncak rahim) pada setiap kunjungan (misalnya, ia akan setinggi pusar pada kira-kira minggu ke-20).

Bila semua petunjuk ini tampak sesuai dengan tanggal yang diperhitungkan oleh Anda dan dokter Anda, maka Anda dapat memastikan bahwa kelahiran akan berlangsung tidak jauh dari tanggal itu -yakni sekitar dua minggu dari tanggal yang ditentukan. Tetapi bila tidak sesuai, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan sonogram di suatu waktu antara minggu ke-12 dan 20 (beberapa orang menyatakan bahwa informasi terbaik akan terdapat di antara minggu ke-16 dan 20), yang dapat lebih tepat menentukan usia kandungan janin Anda. Beberapa dokter melakukan sonogram secara rutin, untuk mendapatkan tanggal yang seakurat mungkin.

Dengan semakin dekatnya saat kelahiran, akan terdapat petunjuk-petunjuk lain tentang tanggal kejadian besar ini: kontraksi yang tidak nyeri akan menjadi lebih sering (dan mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman), janin akan turun ke dalam rongga panggul (engagement), leher rahim mulai menipis dan memendek (effacement), dan terakhir, leher rahim mulai melebar. Tanda-tanda ini dapat membantu meskipun tidak pasti -hanya bayi Anda yang tahu dengan pati kapan hari ulang tahunnya kelak.


sumber : http://kompas.com



Lahir prematur, beragam faktor penyebabnya

Definisi Prematur(Menurut buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes. Depkes RI 1992) istilah prematuritas telah diganti dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) oleh WHO pada tahun 1961. Di dalam buku pusdiknakes depkes yang berjudul asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram sampai dengan 2499 gram.


1. FAKTOR IBU
• AntroprometrisBila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
• Masalah GiziSemisal kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
• Kondisi Servik Uteri Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi terpaksa lahir.
Selain itu bisa juga karena:…
• Infeksi Semisal infeksi vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak terhadap tumbuh kembang anak di kemudian hari.
• Penyakit Semisal pre-eklampsia.
• Persalinan Spontan Atau disebut spontaneous preterm labor. Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya, tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak (multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus, perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan, dan ibu yang mengalami stres berat.

2. FAKTOR SOSIO EKONOMI

Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersebut, tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan psikologis suami selama hamil, dan stres lingkungan.

3. FAKTOR LINGKUNGAN HIDUP
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon, wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko melahirkan bayi prematur.

4. FAKTOR PELAYANGAN KESEHATAN
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.


sumber : http://anakbayi.com


Senin, 11 Januari 2010

ASI Tetap yang Terbaik

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ibu dan bayi dengan menyusui, khususnya memberi ASI eksklusif. Salah satunya adalah meningkatnya kekebalan tubuh bayi sehingga tak mudah terkena infeksi. Selain itu akan tercipta kedekatan yang sesungguhnya antara ibu dan bayi selama proses menyusui.

"Ada banyak kandungan yang terdapat dalam ASI namun tak ada dalam susu formula yang dibutuhkan bayi. Misalnya saja kandungan laktosa yang membantu pertumbuhan otak dan melancarkan pencernaan bayi," papar dr Tejowati Putri dari Jakarta Breastfeeding Center.



Dia mengatakan, bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibanding bayi yang mendapat susu formula. "Susu formula bisa menimbulkan alergi karena pencernaan bayi belum matang," katanya.

Dokter Putri menegaskan, susu formula dengan ASI sangat berbeda. "Jelas berbeda. Susu formula kan dihasilkan dari sapi yang struktur tubuhnya berbeda, kandungan dan komposisi air susunya juga berbeda dengan kebutuhan anak manusia," paparnya.

Selain itu pemberian susu formula pada bayi justru meningkatkan risiko diare, infeksi saluran pernapasan akut, malnutrisi, alergi susu sapi dan
jenis alergi lain, penyakit kronik, serta kelebihan berat badan.

Komponen dalam ASI sangat spesifik dan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi terutama dalam enam bulan pertama kehidupan bayi. Itu sebabnya badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan.

"Karena itu para ibu tak perlu tergoda untuk memberikan susu formula pada bayinya, apalagi berpendapat kalau makin mahal harganya susunya makin baik. Itu salah. ASI lebih murah namun tetap yang terbaik," kata dr Putri.

sumber : www.kompas.com


Deteksi Kelainan Genetik pada Janin

Ibu hamil seringkali didera rasa khawatir akan kesehatan calon bayinya. Untuk memupus kecemasan itu, kini sudah tersedia pemeriksaan untuk mendeteksi sejak dini apakah bayi yang akan dilahirkan memiliki cacat lahir atau kelainan bawaan.

Pemeriksaan kelainan genetik pada umumnya dilakukan oleh ibu yang sebelumnya pernah melahirkan anak dengan cacat lahir atau memiliki riwayat penyakit genetik pada keluarga mereka, seperti fibrosis, thalasemia dan kelainan sel lainnya. Dengan demikian, bisa diketahui apakah bayi mereka terkena penyakit atau tidak.

Apa saja tes penyakit genetik yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil?


Amniocentesis
Ini merupakan sebuah tes untuk mendeteksi kelainan kromosom, yang menyebabkan anak menderita down syndrom atau spina bifida. Amniocentesis biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki trimester kedua (antara minggu ke-15 hingga minggu ke-20) atau menjelang kelahiran saat paru-paru bayi sudah terbentuk sempurna.

Pada tes ini dokter akan memasukkan jarum yang sangat kecil ke bagian dinding perut sampai masuk ke bagian rahim untuk mengambil contoh cairan ketuban dari kantong yang menyelimuti janin. Cairan ini kemudian dianalisa di laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kelainan genetik atau kromosom. Hasil tes amniocentesis bisa diketahui dua minggu kemudian.

Chorionic villus sampling
Cara ini lebih akurat untuk mendeteksi ketidaknormalan kromosom, yang salah satunya mengakibatkan down syndrome. Metode tes ini dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan menyuntikkan jarum yang sangat pipih dan kecil ke bagian perut ibu hamil untuk mengambil contoh sel dari plasenta yang disebut chorionic villi.

Cara kedua adalah dengan menggunakan kateter yang dimasukkan lewat vagina sampai ke dekat plasenta di rahim untuk mengambil contoh sel. Hasil sampel ini kemudian dianalisa di laboratorium. Chorionic villus sampling (CVS) biasanya dilakukan di awal kehamilan, yakni pada minggu ke-10 atau minggu ke-12. Hasil tes ini juga lebih akurat dan lebih cepat.

Pemeriksaan darah

Belum lama ini para peneliti dari Universitas Hongkong, China, mengenalkan teknik pemeriksaan darah untuk mengidentifikasi sejumlah kelainan penyakit bawaan pada janin. Tes ini bekerja dengan cara memeriksa DNA janin dalam darah ibu.

Setiap metode tes memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan tes ini. Beberapa penelitian menyebutkan tes yang dilakukan pada janin bisa menyebabkan keguguran atau peningkatan risiko tidak lengkapnya anggota tubuh yang terbentuk. Oleh sebab itu carilah informasi sebanyak-banyaknya dari dokter Anda!


Sumber: healthychildren

Mual-Muntah Saat Hamil adalah Kabar Baik?

Mual-muntah saat kehamilan memang amat tidak nyaman. Sedikit pergerakan, sedikit bebauan, atau salah memilih makanan, bisa menyebabkan mual-muntah. Namun jangan lalu membenci proses kehamilan tersebut. Karena ternyata, kondisi tersebut justru menandakan bahwa kehamilan Anda dalam kondisi baik. Mengapa?

Susan Warhus, MD, ahli kandungan dan pengarang buku Darn Good Advice Pregnancy, menuliskan bahwa kondisi ibu yang mual-muntah bisa dibilang merupakan kondisi kehamilan yang baik. Tingkat hormon HCG yang tinggi merupakan salah satu pencetus mual-muntah pada ibu hamil. Tingkat hormon HCG tinggi menunjukkan bahwa kondisi kehamilan sedang mengalami perkembangan yang baik.


Meski tidak semua ibu hamil mengalami mual-muntah, namun tidak berarti mereka memiliki kehamilan tidak sehat. Namun, yang pasti ibu yang mengalami mual-muntah, asalkan ia masih bisa mengatasinya, bisa menjadikan mual-muntah sebagai penguat dirinya untuk yakin bahwa kehamilannya mengalami perkembangan.

Ada sebagian ibu yang merasa takut bahwa mual-muntah bisa mempengaruhi kehamilan dan janinnya. Ternyata, menurut Susan, hal ini tidak sepenuhnya benar. Di trimester pertama (tiga bulan pertama) kehamilan, janin masih sangat kecil, sehingga tidak memerlukan nutrisi yang terlalu banyak. Meski begitu, ibu hamil masih perlu untuk memastikan asupan nutrisi baiknya terpenuhi, dan tidak melupakan suplemen vitamin pre-natal sesuai resep dokternya.

Salah satu yang penting untuk tidak dilupakan para ibu hamil adalah konsumsi air yang cukup. Ibu hamil yang mual-muntah akan memerlukan cairan lebih banyak. Namun perlu diingat, jika ibu hamil tidak mampu untuk menahan makanan atau minumannya di dalam perut lebih dari 24 jam, maka sudah saatnya untuk menghubungi dokter.

Susan menyarankan beberapa jenis makanan yang bisa Anda coba konsumsi untuk mengurangi rasa tak enaknya, yaitu cracker asin, roti bakar (toast), nasi, pisang, saus apel, kacang panggang, jus beku yang dimakan seperti es loli, kentang, dan pretzels. Jangan lupa untuk terus memantau kesehatan janin Anda dengan dokter kandungan secara rutin.

sumber : www.kompas.com

Sabtu, 09 Januari 2010

Mitos Seputar Vaksin

Benarkah vaksin menyebabkan autis? Bolehkah melewatkan satu vaksin? Temukan jawabannya dalam artikel berikut.

Pentingkah bayi diimunisasi?
Vaksin akan melindungi bayi dari berbagai penyakit serius dan fatal, seperti difteri, campak, meningitis, polio, tetanus, dan sebagainya. Bila Anda merasa jarang mendengar penyakit-penyakit tersebut, itu karena program vaksin yang dilakukan sudah berhasil.


Efek samping vaksin berbahaya
Setiap vaksin umumnya memang memiliki efek samping, namun sifatnya minor atau ringan. Misalnya saja rasa sakit dan bengkak di bekas lokasi suntikan yang sifatnya sementara.
Ada juga juga vaksin yang menimbulkan demam. Hal ini terjadi sebagai reaksi dari pemberian kuman yang dilemahkan. Saat tubuh sedang melakukan proses pembentukan antibodi, biasanya temperatur tubuh akan naik. Namun sedikit obat demam dan pelukan hangat akan meredakan rewel si kecil.

Meski jarang, vaksin juga bisa menimbulkan alergi. Oleh karena itu biasanya vaksin tidak diberikan pada anak yang memiliki alergi tertentu. Konsultasikan dengan dokter bila anak Anda memiliki alergi tertentu sebelum ia divaksin.

Vaksin menyebabkan autis?
Hal ini masih menjadi kontroversi. Kendati begitu, hingga saat ini para ahli belum bisa menemukan bukti ilmiah mengenai kaitan antara vaksin dan autisme pada anak. Meski gejala autisme sering muncul pada periode anak mendapat vaksin MMR (measles, mumps, dan rubela), namun para ahli berpendapat hal itu hanya kebetulan saja. Faktanya, banyak juga anak yang autis meski tak mendapat vaksin MMR.

Mengapa vaksin diberikan terlalu dini?
Memang ada beberapa jenis vaksin yang diberikan kepada bayi baru lahir. Langkah ini merupakan wujud pencegahan terhadap kemungkinan infeksi penyakit. Setelah lahir, tubuh bayi belum punya daya tahan yang cukup untuk menangkal berbagai penyakit dan komplikasinya. Dengan vaksin, tubuh bayi disiapkan mengenali beberapa penyakit tertentu yang mungkin mengancamnya. Bila vaksin ditunda hingga bayi cukup besar, mungkin akan terlambat.

Bolehkah tak divaksin bila kita menjaga kesehatan anak dengan baik?
Pada dasarnya menghindari imunisasi bukan ide yang baik karena anak akan rentan pada penyakit infeksi. Meski tak mengancam jiwa, tapi komplikasi penyakit yang ditimbulkannya bisa membahayakan anak. Misalnya saja campak yang bisa menyebabkan radang otak.

Untuk sebagian anak, misalnya yang tak divaksin karena alasan medis atau tubuhnya tak bereaksi pada vaksin, satu-satunya perlindungannya dari kemungkinan penyakit adalah imunitas dari orang-orang di sekitarnya yang sehat. Lagipula, anak yang divaksin saja masih mungkin terkena penyakit, apalagi yang tidak dilindungi sama sekali.

Sumber: Mayo Clinic

ASI Tidak Lebih Baik dari Susu Formula

Kaum perempuan tampaknya harus berpikir ulang mengenai apa yang mereka yakini tentang manfaat kesehatan menyusui. Sebuah studi baru yang kontroversial menyimpulkan bahwa, air susu ibu (ASI) belum tentu adalah terbaik bagi anak-anak di bulan-bulan pertama kehidupan.

Profesor Sven Carlsen, yang memimpin tim peneliti Universitas Sains dan Teknologi di Trondheim Norwegia, menyatakan bahwa susu formula sama baiknya dengan ASI. Menurut penelitian dia, yang benar-benar mempengaruhi kesehatan bayi yang sedang tumbuh adalah keseimbangan hormon di dalam rahim sebelum lahir.


Tim Prof Carlsen telah meneliti data lebih dari 50 studi internasional yang memandang hubungan antara menyusui dan kesehatan. Sebagian besar menyimpulkan bahwa lebih banyak anak yang menyusu, semakin sehat mereka. Di permukaan, kata Prof Carlsen, ini benar. Namun, hak itu tidak semata-mata karena menyusui itu sendiri.

Sebagai contoh, studi tidak menemukan bukti bahwa menyusui mengurangi risiko asma dan alergi pada anak-anak. Kemampuan mental adalah satu-satunya area di mana keuntungan kecil terlihat. "Tampaknya anak-anak yang mendapat ASI memiliki IQ sedikit lebih baik," kata Prof Carlsen.

"Ada banyak alasan yang baik untuk menyusui. Namun, perhatian terhadap kesehatan anak bukanlah salah satu dari mereka. Tidak ada alasan mengapa perempuan yang harus berjuang untuk menyusui karena merasa bersalah, jika mereka akan memberikan awal yang lemah untuk hidup pada anak-anak mereka. Susu formula itu sama baiknya dengan ASI."

Alasan paling kuat untuk mendorong para ibu untuk menyusui adalah lingkungan. Menyusui menghindari biaya lingkungan untuk memproduksi botol karena susu formula bayi membutuhkan energi untuk sterilisasi botol.

Penelitian ini diterbitkan dalam edisi Januari jurnal Acta Obstestricia dan Gynecologia Scandinavica.

sumber : http://female.kompas.com

Kenali Gejala Diare pada Anak

Apakah Anda tahu apa yang dapat disembuhkan oleh sejumput garam, segenggam gula dan sebotol air bersih? Beberapa dari Anda mungkin tahu jawabannya, bahwa hal-hal tersebut di atas merupakan resep paling mudah untuk mengatasi dehidrasi guna menyembuhkan diare pada anak-anak.


Diare yang menyerang anak dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat. Gejala-gejala berikut ini perlu diperhatikan apabila diare terjadi pada anak di bawah usia 6 bulan:

• Terdapat darah pada kotoran saat buang air
• Muntah berkali-kali
• sakit perut
• frekuensi buang air kecil berkurang (menggunakan kurang dari 6 popok per hari)
• tidak keluar air mata saat menangis
• hilangnya nafsu untuk mengkonsumsi air minum
• demam tinggi
• diare/buang air berkali-kali
• mulut kering dan lengket
• berat badan turun

Tidak selalu dianjurkan ke dokter jika si anak terlihat membaik meskipun ada gejala:
• sering buang air, ukuran kotoran besar
• banyak gas intestinal
• kotoran berwarna kehijauan atau kekuningan

Biasanya, diare ringan berlangsung selama 3 sampai 6 hari. Terkadang anak-anak akan mengalami mencret hingga beberapa hari ke depan. Asalkan sang anak tampak segar dan terus mengkonsumsi cukup cairan dan makanan, mencret tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Anak-anak sebaiknya terus mengkonsumsi makanan sehat termasuk formula atau susu saat mengalami diare ringan. Menyusui pun harus terus berlanjut.

(Dikontribusikan oleh Samitivej Hospital, Bangkok, Thailand)

© FlyFreeForHealth2009.


Memberi Pujian sekaligus Teguran pada Anak

Memuji saat anak Anda berani mengikuti lomba di sekolah. Menegur ketika anak terlalu lama bermain game di depan komputer. Dua hal ini bisa terjadi dalam satu hari saja. Lalu sejauh mana pengaruh tindakan Anda tersebut terhadap kepribadian anak nantinya?

Tika Bisono, konsultan psikologi TIBIS Sinergi, berkeyakinan bahwa segalanya berawal dari rumah atau pendidikan keluarga. Pengasuhan rasional (rational parenting) sudah semestinya diterapkan dalam pendidikan keluarga. Pola pengasuhan ini adalah dengan menempatkan segala sesuatu dengan lebih rasional, atau memperlakukan anak secara rasional dan logis.


Sederhananya, terlalu sering memberikan pujian tak selamanya baik, apalagi jika tidak logis. Tidak pernah memberikan pujian juga tidak lebih baik. Orangtua harus lebih berhati-hati dalam memberikan apresiasi sekaligus mendidik anak untuk melihat kesalahan dengan cara yang adil dan rasional.

Hal ini menjadi penting karena menurut Tika, pendidikan moral, martabat, atau lebih luasnya nilai-nilai kearifan, berawal dari rumah. Bagaimana anak melihat dirinya, menghargai diri tanpa harus bergantung pada penilaian orang lain pun bergantung dari pola asuh sejak dini. Baik-buruk atau benar-salah keputusan yang diambil anak saat menghadapi situasi apa pun nantinya, juga sangat dipengaruhi bagaimana pendidikan dalam keluarga.

Lebih jauh Tika menerangkan, model pendidikan dari rumah yang kuat akan sangat bergantung pada peran orangtua. Jika role model dari rumah sudah kuat, anak akan membuat keputusan yang tepat untuk dirinya. Moralitas, etika, kehormatan diri, kemartabatan dan self esteem pun akan terbentuk kuat.

"Seseorang kemudian akan mendapati penghargaan dari dalam dirinya sendiri, dan tidak menggantungkan diri pada lingkungan untuk mendapat pujian ataupun pengakuan," katanya lagi.

Jadi, bagaimana Anda memberikan teguran dan pujian kepada anak di rumah? Sudah seimbangkah? Rasionalkah? Karena pada kenyataannya, dari cara sederhana tersebut, akan terlihat seperti apa kepribadian anak setelah dewasa. Lebih penting lagi, bagaimana anak setelah dewasa bisa menghargai dirinya.

sumber : http://female.kompas.com

Beginilah Tahapan Bayi Belajar Berkomunikasi

Tahun pertama bayi merupakan masa penuh perubahan yang cepat. Sekali waktu ia hanya bisa berbaring dan menangis, namun tak lama kemudian ia sudah belajar berjalan. Dari senyuman pertamanya, gumamannya, dan ucap kata pertamanya, hingga ia berusaha mengucapa "mama" atau "papa", itu merupakan pertanda usaha untuk berkomunikasi.

Sepanjang tahun pertamanya, Anda bisa mencoba untuk membantunya berusaha untuk melatih kemampuan komunikasinya. Caranya; Anda hanya perlu tersenyum, bicara, bernyanyi, dan membaca kepada si bayi.


Hal ini menjadi penting karena kemampuan berbicara dan berbahasa anak berhubungan dengan kesuksesan si kecil untuk membaca, menulis, dan kemampuan interpersonalnya, baik di masa kanak-kanaknya hingga ia dewasa nanti.

Cara dan kapan waktu bayi bisa mengucapkan kata pertamanya berbeda antara satu bayi dengan yang lain. Ada yang bisa mengucapkan beberapa kata di usia 12 bulan, namun, ada pula yang baru bisa mengucap kata pertamanya di usia 18 bulan. Namun, kira-kira rentang tahapan bayi berkomunikasi adalah sebagai berikut;

* 1-3 bulan: Bayi sudah mulai menyukai suara Anda dan mulai bisa tersenyum, tertawa, terdiam, dan bersemangat sambil mengibaskan tangan mereka ketika Anda bicara atau bernyanyi untuknya. Cara berkomunikasi dimulai dengan ia bergumam dan terlihat seperti bermain dengan air liurnya, berucap "uuu", di usia sekitar 2 bulanan.

Tak pernah terlalu cepat untuk mulai membaca kepada bayi Anda. Dibacakan cerita membantu menstimulasi otak yang berkembang. Banyak bayi yang merasa nyaman ketika diperdengarkan musik, dan mulai mengenali lagu-lagu ringan dengan bereaksi lewat senyuman, bergumam, dan mengayunkan lengan serta kaki.

* 4-7 bulan: Bayi mulai menyadari akan adanya dampak dari berbicara dengan orangtuanya. Mereka akan bergumam dan melihat adanya timbal balik reaksi dari orangtuanya. Bayi akan mulai banyak bereksperimen dengan suara dan intonasi. Mereka akan mulai mencoba menaik-turunkan tinggi suaranya seiring ia bergumam, sama seperti ketika ia mendengar orang dewasa bertanya atau menaikkan nada suara.

Di usia ini, Anda bisa mulai mengangkat benda dan menyebutkan namanya. Bacakan buku-buku dengan gambar-gambar kepada bayi Anda. Tunjukkan gambar-gambar tersebut dan mulai sebut nama-nama yang mudah dan singkat. Hal ini akan membantunya membangun kemampuan berbahasa dan membaca. Berlatihlah menggunakan kata-kata singkat, kemudian berhenti. Ini akan memberikan kesempatan si kecil untuk merespon dengan bahasanya, sekaligus melatih interaksi yang kemudian akan ia perlukan di masa dewasa.

* 8-12 bulan: Merupakan keriaan tersendiri bagi para orangtua ketika mendengar si bayi memanggil Anda dengan "mama" atau "papa" untuk pertama kalinya. Namun kali pertama bisa saja terucap tanpa sengaja. Di usia ini bayi umumnya akan mencoba mengucap kata "ga-ga", da-da", atau "ba-ba".

Jangan bosan untuk mengajarnya dan mengulang kata-kata yang mudah sambil sesekali diselip senyuman pada wajah Anda. Ini akan membantu si kecil menyimpan memori itu dan mengerti arti dan nama dari benda-benda yang Anda perkenalkan padanya. Di tahapan ini, si kecil akan senang untuk berinteraksi satu lawan satu dengan Anda. Si kecil juga suka bermain dan menyanyikan lagu-lagu mudah untuk anak-anak.


sumber : http://female.kompas.com

Rabu, 06 Januari 2010

Kenali Tanda Stres pada Bayi

Tak mudah mengenali tanda-tanda stres pada bayi (0-12 bulan) karena keterbatasan cara berkomunikasinya. Lantaran itu, orangtua sebaiknya peka akan perubahan perilaku bayi. Tanda-tanda stres yang dapat dikenali pada bayi adalah:

- Kerewelan atau tangisan yang berkepanjangan.
- Tidur gelisah, sebentar-sebentar terbangun.
- Nafsu makan/minum menurun. Atau ketika ditimbang pertambahan berat badannya tidak menggembirakan, bahkan mungkin menurun.
- Ketika diajak bermain, seperti tak bersemangat atau malah menangis.
- Maunya selalu digendong dan tak mau ditinggal.
- Menunjukkan perilaku agresif dengan merebut atau memukul.
- Memalingkan wajah atau menangis ketika melihat ibu/ayah karena merasa Anda tak memerhatikannya.



Penyebab stres

- Merasa tak nyaman
Stres pada usia bayi sebenarnya lebih cenderung sebagai respons ketidaknyamanan yang dialami secara berkepanjangan. Misalnya celana basah atau kotor karena pipis atau pup, namun tidak lekas ditangani.
Solusi:
Peka akan kebutuhan bayi dengan selalu cepat merespon apa yang menjadi kebutuhannya.

- Sakit
Kemungkinan juga bayi merasa tak nyaman karena mengalami sakit.
Solusi:
Periksakan si kecil pada dokter. Untuk mengurangi ketidaknyaman pada tubuhnya, sering-seringlah memeluk tubuhnya. Jangan lupa untuk memberikan ASI karena ada zat kekebalan tubuh alami terkandung di dalamnya.

- Merasa diabaikan
Contoh yang paling sering ditemui yakni setelah cuti melahirkan selesai, ibu harus kembali bekerja, sehingga pengasuhan diserahkan pada sosok pengganti. Hal ini menyebabkan bayi kehilangan sesuatu yang membuatnya aman dan nyaman.
Solusi:
Persiapkan sedini mungkin sehingga bayi tidak merasa ditinggalkan begitu saja. Tentukan siapa yang akan mengasuhnya. Pastikan ia mendapatkan pengasuhan dan perawatan yang baik dan nyaman. Usai ibu bekerja, berikan kenyamanan dengan cara memeluk, mencium, dan mengajaknya bermain.

- Overstimulasi
Hal ini kerap tidak disadari orangtua karena khawatir bayinya kurang mendapat stimulasi seperti yang dianjurkan para pakar.

Solusi:
- Peka terhadap tanda-tanda kebosanan yang ditunjukkan anak. Contoh, bayi yang sudah bosan umumnya akan rewel atau memberontak ingin bebas dari pegangan kita.
- Ketahui tahapan perkembangan anak per usia. Dengan begitu, kita mengetahui kemampuan apa saja yang sudah harus dikuasai anak dan kemampuan mana yang belum saatnya diajarkan.

- Kepanasan atau kedinginan
Perubahan cuaca yang sangat drastis atau tidak menentu bisa juga menyebabkan si kecil stres. Suasana rumah yang terlalu ramai juga kerap kali membuat si kecil merasa tidak tenang.

Solusi
Antisipasi sebelum masalah datang. ketika cuaca sedang terik, kenapakan anak baju tipis atau nyalakan AC jika perlu. Atau jika rumah didatangi banyak orang, carikan ruangan yang kira-kira masih memungkinkan untuk bayi beristirahat.

sumber : www.kompas.com

Empeng: Baik atau Buruk?

Dot untuk minum susu dari botol, atau yang seringkali disebut empeng, masih menjadi perdebatan di kalangan orangtua dan ahli kesehatan. Para ahli kesehatan mengatakan empeng tidak baik karena bisa merusak bentuk gigi, tapi kebanyakan orangtua bilang hal itu tak masalah. Apalagi, si bayi suka, dan membuatnya berhenti menangis. Apa pro dan kontra seputar empeng untuk bayi ini?


Pro
* Mengurangi kemungkinan kematian tiba-tiba. Perkumpulan dokter anak di Amerika, The American Academy of Pediatrics, merekomendasikan orangtua untuk membiarkan anak tertidur di malam atau siang hari sambil mengisap empeng dalam satu tahun pertama kehidupannya. Nampaknya, hal ini merupakan perlindungan yang efektif untuk melawan kemungkinan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), yakni ketika bayi tercekat dan tidak bisa bernapas saat tertidur. Berikan empeng saat ia akan tidur, namun jangan dipasangkan kembali saat ia sudah tertidur.
* Jennifer Shu, MD, pengarang Heading Home with Your Newborn: From Birth to Reality, mengatakan bahwa empeng bisa membantu bayi lebih tenang. Terlebih lagi, empeng juga bisa membantu mengurangi rasa ketidaknyamanan pada bayi yang menangis atau kolik.
* Memuaskan refleks mengisapnya. Beberapa bayi memiliki kebutuhan refleks untuk mengisap lebih banyak dari saat ia mengisap botol atau dari payudara ibu. Untuk bayi-bayi yang butuh bantuan untuk memuaskan refleks mengisap, empeng bisa memenuhi kebutuhan ini.
* Lebih mudah menghentikannya. Ketika Anda yakin sudah saatnya bayi berhenti mengisap empeng, akan lebih mudah menghentikannya untuk ngempeng, ketimbang harus memintanya berhenti mengisap jempol.

Kontra
* Menurut sebuah studi yang dilaporkan pada perkumpulan dokter anak di Amerika, empeng bisa meningkatkan setidaknya 40 persen infeksi telinga (acute otitis media) pada anak. Karena belum jelas alasannya, para peneliti belum bisa memastikan mengapa hal ini terjadi. Ditengarai, karena terjadinya perubahan tekanan di antara telinga bagian tengah dan tenggorokan bagian atas.
Namun, dikabarkan pula bahwa anak-anak yang berhenti menggunakan empeng secara perlahan usai usia 6 bulan, kemungkinan terkena infeksi telinga akan menurun sebanyak sepertiga persen, ketimbang anak sebayanya yang masih mengisap empeng.

* Jika diperkenalkan terlalu cepat, akan ada kemungkinan terjadi kebingungan pada anak antara puting ibu dan empeng. Jika ingin memberikan empeng pada bayi, tunggulah hingga usianya sekitar 1 bulan.

* Ada pula kemungkinan orangtua salah memberikan empeng kepada bayi pada saat ia sebenarnya butuh nutrisi, seperti ASI atau susu dalam botol.

Bayi yang terlalu semangat atau sangat lekat dengan empengnya, kemungkinan akan butuh penyesuaian pada bentuk giginya di masa depan. Tak tertutup kemungkinan pula akan ada kesulitan dalam pengucapan. Untuk bayi yang tak terlalu lekat dengan empengnya, nampaknya tak akan menjadi masalah.
"Empeng memang sangat mempan untuk membuat bayi yang rewel cepat kalem, asalkan digunakan dalam waktu yang singkat, agar tidak merusak giginya" terang Kimberly A. Harms, DDS, dokter gigi dari American Dental Association.

Sumber: WebMD

9 Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Kehamilan Sehat

Kehamilan merupakan saat-saat indah Anda untuk menikmati perkembangan si anugerah ilahi di dalam Anda. Untuk menyambutnya ke dunia dengan kondisi sehat adalah impian semua calon orangtua. Karenanya, penting untuk menjaga kehamilan Anda bahkan sebelum si bayi berada di rahim Anda. Berikut adalah 9 hal yang sebaiknya Anda perhatikan saat mengandung si kecil agar ia tetap sehat dan berkembang sesuai harapan.

1. Pemilihian makanan yang sehat dan aman
Sebisa mungkin perhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam asupan Anda selama kehamilan. Jauhilah bahan-bahan yang kira-kira terpapar pestisida dan perbanyak makanan alami. Buah, sayuran, dan serat, yang alami dan tidak tercemar pestisida atau pengawet akan baik untuk tubuh Anda dan si janin.

2. Perbanyak asupan asam folat, sebelum dan saat mengandung
Asam folat bisa berasal dari kacang-kacangan yang sudah dikeringkan, buah dari kelompok sitrus, bayam, dan brokoli. Asupan asam folat yang cukup di awal perkembangan si bayi akan membantu mencegah kelainan saraf. Namun, dosis yang diasup pun butuh perhitungan. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk hal ini, untuk mengetahui seberapa banyak yang sebenarnya Anda butuhkan.

3. Jauhi alkohol, kafein,dan asap rokok
Tak hanya wanita perokok kepada janinnya, tapi wanita yang terpaksa menghirup asap rokok dari orang lain akan membahayakan si janin. Begitupun alkohol dan kafein, yang bisa menurunkan kualitas kesehatan si janin. Maka, sangat dianjurkan untuk si ibu benar-benar menjalani hidup yang sehat.

4. Kurangi lemak hewani, termasuk ikan untuk mengurangi asupan dioksin, PCB, dan merkuri
Kurangi konsumsi lemak hewani dan kulit dari hewan, termasuk ikan, khususnya tuna dan salmon. Dikhawatirkan, konsumsi yang terlalu banyak akan mempengaruhi kesehatan si janin. Jika memang akan mengkonsumsinya, pastikan sudah direbus sempurna agar lemaknya terkikis.

5. Air sehat

Air minum, khususnya air putih sebaiknya sudah dipastikan jauh dari timah, penjernih air (klorin), dan pestisida. Kita belum bisa memastikan sendiri bahwa air yang berasal dari ledeng untuk dimasak sendiri benar-benar jauh dari kandungan yang membahayakan. Karenanya, Anda harus jeli mencari air minum yang benar-benar bersih dan sehat. Bawalah air minum dalam botol stainless steel untuk memastikan air minum selalu bersih dan tidak terkontaminasi plastik.

6. Cat dinding
Timah juga bisa berasal dari cat dinding yang sudah lama. Ada baiknya Anda membersihkan dan mengganti cat dinding yang sudah sangat lama. Sementara dibersihkan, wanita yang merencanakan kehamilan atau sedang hamil sebaiknya tidak berada dekat lokasi tersebut hingga benar-benar sudah dalam keadaan bersih dan aman.

7. Bahayanya plastik
Beberapa plastik, bisa menimbulkan polusi saat sedang dibuat dan mengandung zat kimia yang berbahaya, khususnya untuk anak-anak. Saat Anda menggunakan botol kemasan plastik, periksalah bagian bawahnya, dan lihat tanda angka di dalam segitiga. Hindari yang tertulis angka 3, 6, dan 7. Angka-angka tersebut merupakan kode resin. Hindari pula penggunaan plastik yang terpapar panas, entah itu makanan panas yang dibungkus plastik, maupun tergoda untuk memanaskan makanan dalam plastik. Bahan kandungan berbahaya dalam plastik bisa merusak makanan Anda dan membahayakan tubuh Anda. Hindari pula konsumsi makanan atau minuman yang pengemasnya sudah terlihat rusak atau sobek.

8. Kurangi penggunaan produk kimiawi pada tubuh
Meski terlihat aman, namun beberapa produk untuk tubuh bisa mengganggu hormon tubuh Anda yang diperlukan untuk menjaga agar si bayi tetap berkembang dan sehat di dalam rahim. Produk-produk kimiawi apa pun, entah itu untuk kebersihan dan lainnya yang digunakan pada tubuh bisa saja merusak keseimbangan tubuh Anda. Sebaiknya selalu konsultasikan apa saja yang boleh dan tidak untuk digunakan agar Anda bisa selalu tetap yakin dan waspada.

9. Alat pembersih alami
Seperti kita ketahui, cairan-cairan pembersih lantai atau furnitur bisa berbau sangat tajam, dalam keadaan tidak hamil saja bisa membahayakan, apalagi jika tercampur zat lain yang bisa menimbulkan gas berbahaya. Jika Anda memang harus membersihkan rumah, dan tidak bisa meminta orang lain untuk melakukannya, coba gunakan baking soda dan cuka.


Sumber: WebMD

Mengulang-ulang Bikin Anak Pintar

Memang, kalau dilihat dan diamati, lucu juga perilaku mengulang-ulang di usia batita ini. Tidak jarang kita dibuat tertawa olehnya tetapi sering pula kita menjadi kesal karenanya. "Kalau keseringan dan terus-menerus, bete juga menanggapinya apalagi meladeninya. Bayangkan saja, masa setiap si kecil mau tidur saya harus membacakan dongeng si kancil yang sama. Sudah 3 bulan, lho," cerita seorang ayah dengan nada gemas.

Menanggapi kebiasaan di usia batita itu, Ceti Prameswari Psi., dari LPT UI ikut urun rembug memberikan pandangan dari sudut keahliannya sebagai psikolog. Menurutnya, orangtua harus paham bahwa di usia batita, anak sedang mengalami masa eksplorasi. "Ia tengah mendengar dan melihat hal-hal baru yang selama ini belum masuk ke perbendaharaan wawasannya. Sesuatu yang baru ini akan menjadi daya tarik baginya. Nah, mengulang-ulang sesuatu merupakan salah satu cara bagi anak usia batita dalam menunjukkan minat atau ketertarikannya pada hal tersebut," ungkap Ceti.

Masa ini menurutnya merupakan momen yang baik untuk memberikan pengalaman yang beragam kepada si batita. Sebab itulah Ceti menyarankan kepada kita semua untuk tidak membatasi minat anak pada sesuatu hal. "Pahami saja perilaku mengulang anak sebagai bagian dari cara dia mempelajari hal-hal baru."

Ceti mengerti, orangtua mungkin akan merasa bosan dengan apa yang diulang-ulang oleh anaknya itu, bahkan tak jarang orangtua yang merasa terganggu. "Tapi ingat apa yang kita simpulkan tersebut adalah buah pikir orang dewasa, bukan anak. Anak berpikir dan melihat dunianya dengan cara yang berbeda dari kita orang dewasa."

Dengan mengulang-ulang seperti itu, sejatinya anak belum cukup paham dan puas mencari apa yang ingin diketahuinya. Lama-lama, seperti halnya orang dewasa, dengan mengulang-ulang dia akan mampu memahami dan bisa memenuhi rasa ingin tahunya," Ceti menambahkan.

Tugas kita sebagai orang dewasa adalah mendampingi anak dan memberikan kesempatan bereksplorasi seluas-luasnya. Jangan halang-halangi anak untuk mengulang-ulang sesuatu yang disukainya. Orangtua justru harus memberikan waktu dan memenuhi keinginan anak jika ia ingin mengulang sesuatu. Sebab dengan begitu dia belajar sesuatu hal yang baru dan penting baginya.

Tak hanya pengetahuan, perilaku menglang juga membuat anak terampil. Contoh, karena sering minta diputarkan film favoritnya, anak jadi tahu tahapan memutar DVD di komputer atau DVD player. Saat yang kesekian kalinya, dia bisa saja sudah tidak perlu pertolongan orang dewasa karena mampu menyalakan dan memutar sendiri film yang ia mau.

Selain meniru apa yang dilihatnya, pengulangan juga membuat anak mampu meniru apa yang didengarnya. Hal ini sangat membantu perkembangan kemampuan berbahasanya.

Ada Batas
Namun, Ceti menambahkan keterangannya, anak yang terlalu fokus mengulang-ulang hal yang sama akan kurang baik hasilnya. Orangtua perlu memberikan pengalaman baru yang dapat membuka wawasan anak terhadap banyak hal. Jika si kecil sudah terlalu sering minta didongengi cerita Kancil, misalnya, pancinglah minatnya untuk menikmati cerita lain yang bermanfaat dalam membuka wawasannya. Lihatlah reaksinya dan tanyakan pendapatnya; apakah ia suka atau tidak, mengapa ia suka atau tidak suka, dan seterusnya.

Hal ini penting, karena menurut Ceti, orangtua perlu mengetahui bagaimana anak memaknai hal-hal baru yang dilihat/didengarnya. "Jika ada pemahaman anak yang keliru, kita bisa segera mengoreksinya. Misalnya, kalau anak minta diputarkan film Transformers setiap hari selama seminggu, kita perlu menggali sebetulnya apa sih yang menarik dari film tersebut. Apakah bentuk robot-robotnya, relasi robot-robot Transformers dengan manusia, atau yang lainnya?"

Agar dapat memberikan masukan yang tepat kepada anak, orangtua harus ikut menyelami apa yang sedang dieksplorasi anak. Bijaklah menghadapi perilaku mengulang-ulang si batita jika tujuannya untuk mencuri perhatian. Biarpun bikin kesal, anak merasa ulahnya berhasil membuatnya diperhatikan. "Bunda kan sibuk terus, aku minta diputarkan lagu kemarin saja, deh yang tidak disukai Bunda." Jika si Bunda terpancing dan akhirnya mengomel, berarti si batita berhasil mendapatkan perhatian meski dalam situasi yang tidak menyenangkan.

Ceti menganjurkan agar sabar dan tidak cepat kesal menghadapi si kecil yang senang mengulang-ulang apa pun seolah tak ada bosannya. Justru artinya, ia sedang belajar. Jadi saat mendampinginya, tidak ada cara yang paling tepat selain meladeni, memfasilitasi, dan memberikan pengalaman-pengalaman baru.

(Gazali Solahuddin/Tabloid Nakita)


Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Kulit bayi yang baru lahir masih sangat tipis dan rentan. Banyak hal bisa merusak kulit bayi dan mempengaruhi kesehatannya. Bahan-bahan kimiawi, wewangian, dan pewarna dari deterjen, dan produk-produk bayi bisa mengganggu kesehatan dan kulit bayi. Tak heran jika bayi baru lahir seringkali mengalami kulit iritasi, kekeringan, kulit pecah-pecah, dan ruam.

Keuntungan untuk kesensitivitasan kulit bayi adalah setiap sentuhan Anda akan membuatnya merasa dimanja, dijaga, dan diberikan kenyamanan, hal-hal ini sangat penting dalam perkembangan bayi.


Kulit bayi yang baru lahir cenderung berkeriput dan memiliki lapisan pelindung tipis (vernix) yang akan lepas perlahan. Ini merupakan proses alamiah yang terjadi di minggu pertama bayi. Tak perlu dipaksa untuk membuat kulit-kulit tersebut lepas, jangan digosok atau dibantu melepasnya dengan lotion atau krim. Namun, ada kondisi ketika bayi lahir melebihi waktu perkiraan, proses pelepasan kulit ini akan terjadi saat bayi masih berada dalam rahim.

Untuk perawatan kulit bayi baru lahir, yang alami lebih baik. Para dokter anak menyarankan untuk tidak memandikan bayi baru lahir terlalu sering. Terlalu sering terpapar oleh zat kimia bisa membangun sistem alergi di kehidupan di masa mendatang si bayi. Terlalu sering memandikan si bayi bisa menghilangkan minyak alami kulit yang melindungi kulit bayi. Jika ini terjadi, maka kulit bayi akan jadi sangat rentan, tak heran jika terjadi eksim pada kulit bayi.

Disarankan pula untuk Anda tidak menggunakan produk-produk bayi di awal bulan kehidupan si bayi. Sistem imun tubuh si bayi masih dalam perkembangan. Jika Anda memiliki sejarah keluarga masalah kulit, alergi, atau asma, akan sangat bijaksana untuk melindungi sistem imun tubuh si bayi, sekaligus melindungi si bayi dari hal-hal yang bisa mencetus alergi.

Amat disarankan untuk mencuci pakaian bayi sebelum digunakan. Hanya gunakan deterjen khusus pakaian bayi yang bebas dari pewangi dan pewarna. Cucilah segala kain yang berhubungan langsung dengan kulit bayi secara terpisah dari pakaian keluarga. Tambahkan bilasan air agar benar-benar memastikan pakaian tersebut terbebas dari zat kimiawi.

Kecuali karena air liur dan kotorannya sendiri, tubuh bayi yang baru lahir tidak terlalu kotor. Dalam keadaan nyaman, bayi tidak terlalu banyak berkeringat. Untuk satu bulan pertama, lap tubuhnya dengan spons dua-tiga kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kebersihan si bayi. Sesekali, coba lap bagian dalam mulut bayi dan daerah popok dengan sedikit air atau pembersih.